Berita Kriminal
CEMBURU, 4 Pria di Medan Nekat Culik Mantan Pacar, Berakhir Diamuk Massa hingga Babak Belur
Dibutakan rasa cemburu, 4 pria di Medan nekat culik mantan pacar, berakhir babak belur diamuk massa.
Editor: Ika Putri Bramasti
TRIBUNSTYLE.COM - Dibutakan rasa cemburu, 4 pria di Medan nekat culik mantan pacar, berakhir babak belur diamuk massa.
Aksi penculikan kembali terjadi di Kelurahan Kemenangan Tani, Kecamatan Medan Tuntungan, Kota Medan, Jumat (4/8/2023).
Seorang pria bernama Padli Koto (32) nekat menculik mantan pacarnya berinisial RN (23).
Saat beraksi, pelaku mengajak tiga saudaranya, lalu memaksa korban masuk ke mobil.
Kapolsek Medan Tuntungan Iptu Christin Malahayati Simanjuntak mengatakan, ketiga saudara pelaku bernama Muhayatsah (42), Rapit (25) dan Sutrisno (39). Mereka juga turut diamuk massa.
Christin menjelaskan kasus bermula pada Rabu (2/8/2023) sekitar 14.00 WIB.

Baca juga: ASTAGHFIRULLAH Oknum Guru Tangsel Culik Siswa SMP Berkebutuhan, 30 Jam Hilang, Pura-pura Ikut Cari
"Pelaku saat itu melakukan penganiayaan kepada korban di dalam kamar kost korban, pelaku merasa cemburu (korban dekat dengan lelaki lain)," ujar Chirstin dalam keterangannya, Kamis (10/8/2023).
Christin tidak merinci penganiayaan yang dimaksud.
Namun setelah itu, RN langsung lari ke rumah keluarganya, yang tidak jauh dari indekosnya.
"Dia lalu memberitahukan perbuatan pelaku tersebut hingga pelaku diusir oleh keluarga korban dan pelaku pun pulang ke rumahnya di daerah Kecamatan Belawan," ujar Christin.
Setelah kejadian itu timbul niat pelaku untuk menculik korban. Dia lalu mengajak tiga orang saudaranya.
Pada Jumat (4/8/2023) sekitar 16.00 WIB, keempat pelaku sepakat mendatangi rumah korban. Mereka datang dengan menggunakan mobil.
"Pada saat korban bersama seorang teman laki-lakinya berada di kost, tiba-tiba beberapa orang (suruhan pelaku) datang ke kamar kost, lalu mengetuk pintu kamar korban. Ternyata setelah dibuka korban mengenal, Muhayatsah dan Rapit, yang diketahui adalah keluarga pelaku," ujar Christin.
Kemudian korban diajak ke dekat mobil pelaku, alasannya ada hal penting yang ingin dibicarakan pelaku.
Korban pun menuruti, lalu saat korban mendekati pintu mobil, pelaku mendorong korban dari belakang hingga korban akhirnya masuk ke mobil.
"Saat itu korban sudah berusaha untuk keluar dari mobil tersebut, namun ditahan oleh keempat pelaku, sehingga korban berteriak minta tolong," ujar Christin.
Karena mendengar teriakan korban, sekelompok warga lalu menolongnya.
Para pelaku pun dihakimi massa. Kemudian para pelaku dan barang bukti diserahkan ke Polsek Medan Tuntungan.
"Tindakan keempat pelaku ini melanggar Pasal 328 subs Pasal 333 Jo Pasal 53 ayat (1) dengan ancaman hukuman kurang lebih 9 tahun penjara," tutup Christin.
VIRAL Guru SMP Culik Siswa Kebutuhan Khusus di Tangerang, Pelaku Berlagak Pilon: Ngaku Disuruh Orang
Guru SMP di Tangerang Selatan nekat menculik seorang siswa berkebutuhan khusus berinisial NA (15).
Pelaku awalnya berlagak pilon atau pura-pura tidak tahu saat orang tua korban menanyakan keberadaan sang anak.
Bahkan korban sempat membantu orang tua mencari korban.
Bagaimana akhirnya pelaku tertangkap?
Kejadian tersebut terungkap setelah polisi menindaklanjuti laporan orangtua NA atas peristiwa hilangnya anak mereka ketika sedang bersekolah pada 22 Juni 2023.
Saat melaporkan, orangtua NA menyertakan rekaman kamera pengawas ketika anak mereka keluar sekolah dan selanjutnya masuk ke mobil Xenia putih.
Dalam penyelidikannya, polisi mengungkap bahwa mobil yang ditumpangi NA merupakan kendaraan yang disewa GF, seorang guru sekaligus wali kelasnya NA.

Baca juga: VIRAL Aksi Penculikan Guru Privat di Padang, Pemicunya Pelaku Tak Terima Diputus Cinta Korban
Kronologi
Ayahanda NA, WS, mengatakan bahwa peristiwa penculikan bermula ketika NA sedang mengikuti kegiatan belajar di sekolahnya di kawasan Pondok Benda Baru, Pamulang, Tangerang Selatan, pada Rabu (21/6/2023).
Korban yang duduk di bangku kelas 8 sekolah menengah pertama (SMP) tiba-tiba disuruh pulang lebih awal oleh GF.
Kepada NA, GF menyampaikan bahwa orangtua korban sedang berada di Bandung.
NA diminta untuk menyusul menggunakan mobil yang sudah sediakan GF di sekitar lingkungan sekolah.
"Pelakunya wali kelas, makanya didengar omongannya sehingga si N ikut aja. Dia (wali kelasnya) bilang, 'Kamu disuruh menyusul ke Bandung naik Grab, itu sudah bapak siapin mobilnya warnanya putih'," kata WS kepada wartawan, Jumat (23/6/2023).
Mendengar omongan sang guru, korban bergegas menghampiri dan langsung memasuki mobil tersebut pada pukul 09.15 WIB.
Pergerakan korban saat itu terekam kamera pengawas atau CCTV yang terpasang di toko petshop sekitar sekolah.
Sejak saat itulah korban pun dinyatakan hilang dan tanpa ada kabar selama 30 jam.
WS beserta keluarganya pun membuat laporan ke Polsek Pamulang sambil menyertakan bukti rekaman CCTV beserta nomor kendaraan mobil tersebut.
Dalam pengejarannya, polisi akhirnya dapat menangkap pelaku dan menemukan korban di kawasan Kemang, Kabupaten Bogor.
"Pelaku sudah ditangkap duluan, baru anak saya ditemukan, tapi lokasinya enggak terlalu berjauhan," ucap WS.

Sempat berlagak pilon
WS mengungkapkan, GF sempat berlagak pilon alias pura-pura enggak tahu terkait hilangnya NA ketika berada di sekolah sesaat jam pelajaran tengah berlangsung.
Padahal, orangtua NA menanyakan keberadaan anak mereka kepada GF di sekolah. Saat itu, GF bahkan sempat membantu mencari keberadaan NA.
"Si GF itu sempat bantu cari, tapi saat itu kayak pura-pura enggak tahu. Dia padahal tahu sebenarnya laporan saya bahwa anak saya hilang," kata WS.
WS mulanya tak menaruh kecurigaan terhadap GF. Sebab, GF yang notabene sebagai guru sekaligus wali kelas diyakini WS tak mungkin terlibat dalam penculikan tersebut.
"Memang awalnya saya enggak mengira bahwa wali kelasnya itu pelakunya," ucap WS.
Terkini, GF telah ditangkap polisi atas keterlibatan penculikan terhadap siswanya sendiri.
Dalam pengakuannya, GF menculik siswa berkebutuhan khusus itu karena disuruh orang lain.
"Pas anak saya sudah ketemu dan saya sempat ketemu dia (GF) dalam pengakuannya itu bilang kalau dia itu disuruh dan ditekan sama orang lain," kata WS.
Kendati demikian, WS belum dapat memastikan siapa seseorang yang memerintahkan GF untuk menculik putranya itu.

Ditetapkan sebagai tersangka
Kasie Humas Polres Tangsel Ipda Galih menambahkan, GF juga telah ditetapkan sebagai tersangka per Minggu (25/6/2023).
"Satu pelaku sudah diamankan, yang merupakan gurunya, berinisial GF, dan sudah ditetapkan sebagai tersangka," ungkap dia ketika dikonfirmasi, Minggu.
Meski begitu, Unit PPA Satreskrim Polres Tangsel masih melakukan pemeriksaan secara mendalam terhadap GF.
Sebab, kasus masih dikembangkan untuk mengungkap pelaku penculikan lainnya, termasuk motif penculikan anak berkebutuhan khusus tersebut.
"Pelaku masih dalam proses pemeriksaan secara mendalam, termasuk proses pengembangan untuk mengungkap pelaku lainnya," kata Galih.
(Kompas.com/Rahmat Utomo).
Artikel ini diolah dari Kompas.com
Sumber: Kompas.com
Gak Kapok 4 Kali Dipenjara, Residivis Ini Ditangkap Lagi Kasus yang Sama, Bobol Rumah di Parepare |
![]() |
---|
Detik-detik Mahasiswa Jogja Ditikam Temannya saat Menginap di Magelang, Pelaku Mengaku Cemburu Buta |
![]() |
---|
Sosok Syarif Maulana Dosen Unpar Bandung Pelaku Kekerasan Seksual pada Mahasiswa, Kini Dinonaktifkan |
![]() |
---|
Aksi Perawat di Aceh Rudapaksa Siswi 15 Tahun, Kenal dari Aplikasi Kencan, Diimingi Dibelikan iPhone |
![]() |
---|
Pembunuhan Mahasiswi di Malang Jatim Baru Terungkap Setelah 1,5 Tahun, Pelaku Cucu Pemilik Kos |
![]() |
---|