Berita Viral
NASIB Afraa, Bayi yang Ditemukan di Reruntuhan Gempa Suriah, Kini Sehat, Seluruh Keluarganya Tewas
Bayi Afraa dilahirkan di bawah reruntuhan rumahnya seusai gempa Suriah, ibunya tewas sebelum penyelamat menemukan mereka.
Editor: Amirul Muttaqin
Bayi itu lalu dibawa ke rumah sakit dan awalnya diberi nama Aya yang artinya keajaiban dalam bahasa Arab.
Dokter yang merawatnya mengatakan, bayi perempuan itu mengalami benjolan, memar, dan hampir tidak bernapas. Enam bulan kemudian, luka-luka itu tidak terlihat lagi.
"Tak lama setelah gempa dia mengalami masalah dada karena debu dari puing-puing, tapi sekarang kesehatannya 100 persen," ungkap Khalil.
Namun, enam bulan terakhir sangat sulit. Ketika Afraa di rumah sakit, ribuan orang di seluruh dunia mengajukan diri untuk mengadopsinya, jadi Khalil dan istrinya yaitu Hala harus membuktikan mereka benar-benar sekeluarga.
Hala harus melakukan tes DNA dan menunggu hampir sepuluh hari untuk mendengar kabar.
Khalil dan Hala khawatir Afraa diculik, sehingga mereka menunggu selama mungkin di rumah sakit untuk berjaga-jaga
"Baik polisi sipil dan militer membantu kami melindunginya," kata Hala. "Jumlah mereka banyak. Mereka tinggal di kamar sebelah Afraa dan mengawasinya siang dan malam."
Akhirnya, hasil tes DNA memastikan Hala adalah saudara sedarah--saudara perempuan ayah Afraa--dan gadis kecil itu dapat meninggalkan rumah sakit.
Salah satu hal pertama yang dilakukan Khalil dan Hala adalah memberinya nama baru yaitu Afraa sesuai nama ibu kandungnya.
"Saat dia dewasa, saya akan ceritakan apa yang terjadi dan menunjukkan kepadanya foto ibu, ayah, dan saudara-saudaranya. Kami memakamkan mereka keesokan harinya di desa terdekat bernama Haji Iskandar, tempat Pertahanan Sipil menggali kuburan massal."
Hala juga hamil bersamaan ibu Afraa, dan tiga hari setelah Afraa lahir Hala pun melahirkan bayi perempuan. Mereka memanggilnya Ataa sesuai nama bibi lain yang tewas dalam gempa.
Akan tetapi, rumah mereka di Jindayris rusak parah sehingga tidak bisa tinggal di sana lagi.
"Retaknya besar dan tidak aman," kata Khalil. "Saya kehilangan rumah dan mobil saya, rasanya seperti kembali ke titik awal. Saya bahkan tidak mampu menyekolahkan anak-anak saya."
Baca juga: KISAH Pilu Mbah Ponem Selamat dari Gempa Bantul, Tinggal Sendirian, Rumah Ambruk Rata dengan Tanah
Mereka kini tinggal di tenda di kamp selama dua bulan. Hidup di sana sangat sulit, sangat panas, apalagi mereka memiliki dua bayi.
Keluarga itu akhirnya menemukan rumah kontrakan yang ditinggali sekarang, tetapi mereka khawatir tidak akan bisa tinggal lama.
Sumber: Kompas.com
| David Ozora Jawab Tantangan Jenguk Mario Dandy: 'Gak Ngerti' Sambil Terus Meledek | 
				      										 
												      	 |  
				    
|---|
| Ironi Mario Dandy: Sang Penganiaya Garang Kini Jadi Bahan Olokan David Ozora | 
				      										 
												      	 |  
				    
|---|
| Arogansi Sang Istri Kepala Desa: "Duit Loba, Polisi Pun Bisa Diborong!" | 
				      										 
												      	 |  
				    
|---|
| Dari Koma ke Komedi Satir: David Ozora 'Roasting' Mario Dandy, Singgung Gaya Manja & Pajak | 
				      										 
												      	 |  
				    
|---|
| Surat Pilu Provokator Mabes Polri: Dari Kampus Elit ke Rutan Bambu Apus | 
				      										 
												      	 |  
				    
|---|