Breaking News:

Berita Kriminal

2 Tahun Buntu, Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Berlanjut, Saksi Dicecar 7 Jam, Ada 1 Rahasia

Update penyelidikan kasus Subang, saksi Dedi dicecar 40 pertanyaan selama 7 jam, rahasia yayasan bikin penasaran.

Editor: Dhimas Yanuar
TribunMakassar
Update penyelidikan kasus Subang, pembunuhan anak dan ibu Tuti dan Amalia. 

TRIBUNSTYLE.COM - Simak update terbaru penyelidikan kasus Subang.

Pembunuhan yang dikenal sebagai Kasus Subang sendiri sudah dua tahun buntu.

Kasus pembunuhan ibu dan anak, Tuti dan Amalia itu akhirnya kembali diselidiki pihak kepolisian.

Salah seorang saksi yang diperiksa kembali terkait kasus Subang pun mengurai cerita mengejutkan.

Saksi kunci kasus Subang, Dedi menceritakan momen saat dirinya diperiksa kembali soal pembunuhan ibu dan anak yang terjadi pada 18 Agustus 2021. Dedi tampak gelagapan usai diperiksa Polda Jabar pada Selasa (1/8/2023)
Saksi kunci kasus Subang, Dedi menceritakan momen saat dirinya diperiksa kembali soal pembunuhan ibu dan anak yang terjadi pada 18 Agustus 2021. Dedi tampak gelagapan usai diperiksa Polda Jabar pada Selasa (1/8/2023) (ISTIMEWA / YouTube)

Saksi bernama Dedi tersebut menceritakan hasil pemeriksaan yang ia jalani di Polda Jabar pada Selasa (1/8/2023).

Namun saat ditanyai soal isu yang diduga jadi penyebab pembunuhan pada 18 Agustus 2021 itu terjadi, Dedi gelagapan.

Pria asal Desa Jalan Cagak, Subang itu lantas mengalihkan pembicaraan.

Baca juga: SYAHWAT Ayah Bejat Tega Setubuhi Anak di Subang saat Istri Baru Melahirkan, Hamil usai Main 10 Kali

Untuk diketahui, Dedi adalah mantan pegawai Yayasan Bina Prestasi Nasional milik korban yakni Tuti dan suaminya, Yosef.

Dedi diperiksa kembali oleh polisi diduga karena tahu soal informasi terkait yayasan tersebut.

Sebelumnya, Dedi sempat membocorkan rahasia perihal yayasan milik mendiang Tuti dan Yosef tersebut.

Ternyata ada sosok yang ketakutan saat polisi membidik perihal yayasan itu.

Bukan Yosef dan keluarganya, sosok yang ketar-ketir soal yayasan tersebut adalah Wahyu.

Wahyu merupakan mantan kepala sekolah Yayasan Bina Prestasi.

Diakui Dedi, yayasan milik Tuti dan Yosef menyimpan rahasia besar. Rahasia itu turut diketahui oleh Wahyu.

Dari rahasia tersebut, Dedi menduga ada kaitannya dengan penyebab pembunuhan Tuti dan Amalia.

"Wahyu sempat takut sama media, takut ditanya-tanya."

"Waktu saya ngobrol sama Wahyu, kemungkinan dari yayasan takut terbongkar, kan dia tanda tangan apa-apa."

"Misalnya pembunuhan, nyangkutnya dari yayasan. Takutnya gitu kata Wahyu," kata Dedi di kanal Youtube Yahya Mohammed.

Gara-gara ketakutannya itu, gelagat Wahyu membuat orang-orang terdekatnya curiga. Termasuk Yosef dan Dedi.

"Waktu BAP juga (Wahyu) langsung sakit, enggak kuat mental, sempat izin kan dulu hilang katanya," akui Dedi.

Kesaksian Dedi

Sempat membincangkan rahasia yayasan, ucapan Dedi ternyata benar.

Sebab saat di Polda Jabar, Dedi kembali ditanyai penyidik soal Yayasan Bina Prestasi tersebut.

Hal tersebut diungkap Dedi saat diwawancarai Fredy Sudaryanto dalam kanal Youtube-nya.

Semula semringah dan lancar menjawab pertanyaan, Dedi mendadak gelagapan ditanyai soal yayasan.

"Ada enggak seputar berbau yayasan dibahas?" tanya Fredy dikutip TribunnewsBogor.com pada Kamis (3/8/2023).

"Kalau soal yayasan, ya, ntar aja, itu kan di gedung sebelah, bukan kewenangan mereka, nanti saja ya," ujar Dedi.

Ogah terbuka soal yayasan, Dedi lancar menjawab soal pertanyaan lain dari polisi.

7 jam diperiksa penyidik, Dedi ditanyai 40 lebih pertanyaan.

Selama pemeriksaan tersebut, Dedi mengaku santai karena tak merasa bersalah.

"Enggak ada beban, kan saya enggak salah, bicara dengan sejujurnya, apa adanya," kata Dedi.

Lebih lanjut, Dedi pun menceritakan dua pertanyaan baru yang diajukan penyidik.

Yakni soal motor aerox Danu dan kunci otomatis mobil Alphard yang jadi tempat mayat Tuti dan Amalia disimpan pembunuh.

"Kalau masalah pertanyaan, sama kayak di Polres, persis itu. Tambahannya cuma (soal) motor aerox, kunci otomatis dibahas juga. Kurang lebih 40 pertanyaan," ungkap Dedi.

"Hasil dari di sana BAP sana, seberapa jauh Pk Dedi yakin kasus ini terungkap?" tanya Fredy.

"Mudah-mudahan sebelum ulang tahun Amel tanggal 18 bisa terungkap," pungkas Dedi.

Setelah Dedi, penyidik di Polres Jalan Cagak memeriksa 14 saksi lainnya.

Termasuk anak korban, Yoris, anak dari istri muda Yosef yakni Mimin serta mertua Tuti dan kakaknya.

....

(*)

Artikel diolah dari TribunnewsBogor.com

Sumber: Tribun Bogor
Tags:
berita kriminalSubangpembunuhan
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved