Berita Viral
PERJUANGAN Mahasiswa di Lamongan Jualan Pernak-Pernik Agustusan Demi Dapat Uang Untuk Biaya Kuliah
INILAH kisah perjuangan mahasiswa di Lamongan yang rela jualan pernak-pernik Agustusan demi uang tambahan untuk biaya kuliah.
Editor: Ika Putri Bramasti
TRIBUNSTYLE.COM - INILAH kisah perjuangan mahasiswa di Lamongan yang rela jualan pernak-pernik Agustusan demi uang tambahan untuk biaya kuliah.
Menjelang HUT Kemerdekaan ke-78 ini dimanfaatkan mahasiswa asal Kabupaten Lamongan, Agustian Kris (22) untuk mengais rezeki dengan berjualan pernak-pernik Agustusan.
Mirip seperti namanya, Agustian, yang sudah tentu kelahirannya tepat pada bulan Agustus dan diabadikan oleh orangnya untuk nama dirinya.
Bagi yang penasaran, mahasiswa semester akhir ini tiap hari bisa dijumpai di Jalan Mastrip Lamongan.
Remaja ini mangkal di bahu jalan menjual semua pernak-pernik yang dibutuhkan masyarakat untuk memeriahkan dan memperingati HUT RI ke-78.
Baca juga: ALHAMDULILLAH! Tangis Haru Mahasiswa Abadi di Lampung, Berhasil Wisuda Setelah Kuliah 14 Semester
"Hasilnya untuk kebutuhan diri sendiri dan tambahan biaya kuliah," kata Agustian Kris kepada SURYA, Senin (31/7/2023).
Baginya tak perlu gengsi untuk mendapatkan rezeki halal. Setiap tahun di bulan Agustus, ia menjual semua jenis pernak-pernik untuk Agustusan.
Dan itu sudah Agustian tekuni sejak beberapa tahun terakhir, sejak semester 2 sampai sekarang.
Apalagi lokasi tempat menggelar dagangannya juga tidak jauh dari rumahnya.
Tinggal menyeberang jalan, selain pengawasannya dirasa sangat mudah bagi Agustian.
Untuk penjor dan umbul-umbul tetap terpasang sampai akhir jualan tanggal 17 Agustus.
Hanya bendera-bendera dan barang ukuran kecil lainnya yang diamankan untuk dibawa pulang. " Ada banyak ragam pernak pernik yang saya jual," aku Agustian.
Ia mulai menjual pernak-pernak ini sepekan sebelum memasuki bulan Agustus dengan menempati bahu Jalan Mastrip.
Lebih dari untuk biaya tambahan kuliah, Agustian mengaku sengaja menjual atribut yang serba merah putih tersebut untuk memupuk dan menumbuhkan semangat nasionalisme dan kecintaan pada NKRI di masyarakat.
Harga pernak-pernik yang dijual Agustian harganya bervariasi, mulai harga Rp 5 ribu hingga Rp 200 ribu.
Ada bendera merah putih ukuran mini juga ada yang besar. Ada umbul-umbul serta penjor, bendera rempel, dan beragam pernak-pernik yang identik dengan kemerdekaan.
Dari mana Agustian mendapatkan pernak-pernik atau aksesoris yang dijualnya, Agustian sengaja mendatangkan dari Bandung.
Selain bahan dari Bandung berkualitas, harganya juga lebih murah.
Ia berharap barang yang didatangkan dari Bandung terjangkau oleh pembeli di Lamongan.
Pembeli biasanya akan ramai mulai masuk bulan Agustus yaitu 1 Agustus besuk sampai H-1 17 Agustus.
Pola penjualan yang dilakukan Agustian tidak hanya buka lapak di bahu jalan. Ia mengikuti trend menjual atribut secara online di marketplace.
Apa setelah lulus sarjana masih mau jualan ? Agustian mengaku selama masih ada kesempatan ia akan tetap berjualan.
SOSOK Mahasiswa Terjerat Kabel Optik, Tenggorokan Putus, Tak Bisa Bicara, Makan Lewat Selang Hidung
Pilunya nasib mahasiswa Universitas Brawijaya bernama Sultan Rif'at Alfatih, tulang muda di tenggorokannya putus akibat terjerat kabel fiber optik.
Remaja itu harus menderita lantaran tak lagi menggunakan hidung dan mulutnya untuk bernapas.
Bahkan untuk makan dan minum saja, Sultan Rif'at Alfatih hanya bisa memakai bantuan selang di hidungnya.
Ini sosok Sultan Rif'at Alfatih!
Sultan Rif'at Alfatih (20) harus menanggung penderitaan berat usai lehernya terjerat kabel fiber optik yang melintang di tengah Jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan.
Kejadian tersebut membuat hidup mahasiswa Universitas Brawijaya itu berubah karena tulang muda di tenggorokannya putus.
Baca juga: SOSOK Harus Bertanggung Jawab Atas Penderitaan Sultan Rifat, Korban Jeratan Kabel Kini Sulit Bicara
Kronologi
Ayah Sultan, Fatih, mengatakan bahwa peristiwa nahas yang menimpa anaknya terjadi di Jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan, pada 5 Januari 2023.
Saat itu, Sultan pulang ke rumah orangtuanya di bilangan Bintaro untuk menghabiskan waktu libur semester.
"Kronologinya pada 5 Januari 2023 anak saya dari Pacitan mau main sama teman semasa SMA-nya sekitar pukul 22.00 WIB," beber dia saat dihubungi, Jumat (28/7/2023).
Dari rumahnya, Sultan bersama beberapa teman SMA-nya mengendarai sepeda motor ke arah Jalan TB Simatupang, kemudian berbalik ke kiri ke Jalan Pangeran Antasari.
Setelah menyusuri Jalan Pangeran Antasari sejauh satu kilometer, tiba-tiba sebuah mobil jenis SUV berhenti di depan motor korban.
Mobil itu berhenti karena ada kabel fiber optik yang melintang di tengah jalan.
Sopir mobil SUV yang bergerak perlahan untuk melewati kabel yang menjuntai diduga salah perhitungan.
Sang sopir diduga tak menyadari kabel fiber optik yang menjuntai tersangkut di bagian atap mobilnya.
"Karena kabel fiber optik terbuat dari serat baja, kabelnya jadi tidak putus saat tertarik beberapa meter. Kabel justru berbalik ke arah belakang dan menjepret leher anak saya," ungkap Fatih.
Baca juga: Bocah Perempuan di Kapuas Hulu Kalbar Tewas Terjerat Tali Layangan, Ayah Menghindar, Malah Kena Anak
Tulang di tenggorokan putus
Akibat terjepret kabel fiber optik, kata Fatih, Sultan langsung jatuh ke jalanan dan tak sadarkan diri.
Kejadian itu membuat teman-teman Sultan dan sejumlah pengguna jalan raya bergegas untuk menolong korban.
Kemudian, Sultan dilarikan ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati untuk mendapat pertolongan pertama.'
"Dokter RS Fatmawati memvonis anak saya bahwa tenggorokannya atau tulang muda di tenggorokannya putus dan berantakan sampai lepas dari yang namanya luring-luringnya atau kayak jakunnya itu lepas," beber Fatih.
Tak bisa bicara dan tak bisa bernapas lewat hidung mulut
Karena tulang muda di tenggorokannya putus dan berantakan, Sultan mengalami kesulitan untuk berkomunikasi.
Baca juga: DETIK-DETIK Layangan Nyangkut di Sayap Pesawat Garuda, Penerbangan Ditunda, Nyaris Saja Lepas Landas
Bahkan dia tidak bisa lagi berbicara selama hampir tujuh bulan ke belakang akibat peristiwa mengerikan yang dialaminya.
Selain itu, Sultan tak lagi menggunakan hidung dan mulutnya untuk bernapas.
Ia kini harus menggunakan alat bantu di tenggorokannya agar bisa bernapas.
"Pasca-kecelakaan, dokter memvonis anak saya bahwa tenggorokannya atau tulang muda di tenggorokannya itu putus dan berantakan. Jadi, dia bernapas melalui tenggorokan yang di bagian bawah," kata Fatih.
Fatih mengatakan, sang anak juga membutuhkan alat bantu untuk bisa makan dan minum.
“Belum bisa bicara, napas dari lubang di tenggorokan. Makan dan minum dari selang di hidung,” jelas Fatih saat dihubungi Kompas.com, Minggu (30/7/2023).
Meski begitu, Fatih menyebut kondisi Sultan saat ini sudah lebih baik dari sebelumnya. Hanya saja, Sultan tidak bisa menelan air liur.
“Saat ini secara fisik sudah lebih baik, belum bisa nelan. Termasuk nelan air liur juga enggak bisa,” kata Fatih.
Terpaksa cuti kuliah
Fatih mengatakan, anaknya terpaksa mengambil cuti kuliah karena masih harus menjalani perawatan.
“Posisi masih cuti kuliah. Semester enam kemarin, dan mungkin semester tujuh juga,” kata Fatih
Fatih menyebut, jajaran sivitas akademika Universitas Brawijaya kompak mendukung penyembuhan Sultan. Dia mengapresiasi semangat oleh pihak kampus kepada Sultan.
“Dapat bantuan dukungan moril dari civitas. Lalu, bantuan hukum dari alumni Fakultas Hukum, dan lain-lain,” lanjut dia.
Lapor ke polisi
Menurut Fatih, sejauh ini belum ada tanda-tanda iktikad baik dari perusahaan kabel fiber optik yang menyebabkan anaknya kecelakaan.
Karena itu Fatih berencana melaporkan PT BT ke Polda Metro Jaya pada Senin (31/7/2023) ini.
(Surya.co.id/Hanif Manshuri).
Artikel ini diolah dari Surya.co.id
Sumber: Surya
| Hasil Sidang MKD: Nafa Urbach Diskors 3 Bulan, Ahmad Sahroni 6 Bulan, Uya Kuya Kembali Aktif di DPR |
|
|---|
| David Ozora Jawab Tantangan Jenguk Mario Dandy: 'Gak Ngerti' Sambil Terus Meledek |
|
|---|
| Ironi Mario Dandy: Sang Penganiaya Garang Kini Jadi Bahan Olokan David Ozora |
|
|---|
| Arogansi Sang Istri Kepala Desa: "Duit Loba, Polisi Pun Bisa Diborong!" |
|
|---|
| Dari Koma ke Komedi Satir: David Ozora 'Roasting' Mario Dandy, Singgung Gaya Manja & Pajak |
|
|---|