Berita Kriminal
MISTERI Hilangnya Miliarder Kripto, Tubuh Ditemukan Terpotong di Dalam Koper, Dibunuh Karena Utang?
Misteri hilangnya miliarder kripto, seminggu dicari, tubuh ditemukan terpotong di dalam koper di pinggir sungai.
Penulis: Dhimas Yanuar Nur Rochmat
Editor: Dhimas Yanuar
TRIBUNSTYLE.COM - Nasib nahas dirasakan oleh seorang miliarder kripto ini.
Tubuh pria muda kaya raya itu dipotong-potong lalu dimasukkan ke dalam koper.
Dia adalah Fernando Perez Algaba.
Seorang influencer cryptocurrency atau kripto terkemuka dari Argentina.

Sebelumnya Fernando Perez Algaba sempat dikabarkan hilang selama lebih dari seminggu.
Hingga jasadnya yang berada di dalam koper itu ditemukan pada hari Rabu (26/7/2023) lalu.
Dilansir dari IndiaTimes pada (Sabtu, 29/7/2023), kepolisian setempat melaporkan penemuan koper berdarah di dekat sungai di Buenos Aires, Argentina.
Dalam laporan New York Post, anak kecillah yang menemukan sebuah koper merah berisi jenazah Fernando Perez Algaba.
Baca juga: MISTERI Jasad Pria di Ancol Tertumpuk Pakaian dan Menyengat, Cuma Terlihat Jari Kaki, Kamar Terkunci
Mereka saat itu sedang bermain di tepi sungai.
Fernando Perez Algaba pada awalnya dikabarkan hilang sejak 19 Juli lalu.
New York Post dalam artikelnya menyebutkan bahwa orang tua Fernando Perez Algaba merasa syok setelah jasad anaknya ditemukan dalam keadaan terpotong dan dimasukkan ke dalam koper.
Orangtua dari anak-anak yang menemukan jasad itu menyebut bahwa mereka melihat kaki dan lengan yang terpotong.
Selanjutnya, salah satu lengan lainnya ditemukan di sungai terdekat.
Setelah beberapa hari pencarian, akhirnya polisi menemukan kepala dan badan dari Fernando Perez Algaba.
Tak main-main, tim forensik setempat juga mengomentari sistem amputasi tubuh Fernando Perez Algaba yang terlalu bersih.
Kini mereka bisa menyimpulkan bahwa tubuh Fernando Perez Algaba kemungkinan dipotong oleh orang yang profesional.
Setelah menemukan jenazahnya, polisi mengirimkan jenazah Algaba untuk diotopsi.
Laporan selanjutnya menunjukkan bahwa Fernando Perez Algaba telah ditembak dengan pistol tiga kali sebelum dipotong-potong.
Identifikasi Algaba terkuak dari sidik jari dan tato khas pada bagian tubuh yang ditemukan.
Dalam laporan Marca, miliarder Algaba ini sebelumnya sempat tinggal di Miami, Amerika Serikat.
Hingga akhirnya pindah ke Barcelona.
Sebelum meninggal, Algaba disebut ingin mampir di Argentina selama seminggu sebelum akhirnya insiden dugaan pembunuhannya dilaporkan.
Algaba sendiri dikenal sebagai pengusaha kaya raya dari kripto.
Selain itu, Alagaba juga memiliki usaha persewaan kendaraan mewah.
Gaya hidupnya yang mewah terdokumentasi dengan baik di Instagram, di mana ia memiliki hampir satu juta followers.
Laporan terbaru menyebut polisi telah menangkap satu orang dan saat ini sedang menyelidiki untuk menentukan motif di balik kejahatan tersebut.
Polisi hingga kini masih belum bisa mengkonfirmasi alasan pasti pembunuhan Algaba.
Ada kemungkinan bahwa pembunuhan Algaba terkait dengan banyaknya hutang yang dimiliki korban.
....
Kasus mutilasi yang menggegerkan warga Sleman, Jogjakarta kini semakin terungkap faktanya.
Salah satunya adalah alasan kenapa 2 tersangka nekat memutilasi lalu merebus tubuh korban.
Polisi mengungkap fakta tersebut, simak selengkapnya!
Korban R, asal Pangkalpinang, Bangka Belitung yang potongan-potongan tubuhnya dibuang terpisah dan ditemukan di beberapa lokasi di Sleman, Yogyakarta.
Potongan kaki dan pergelangan tangan korban yang telah dimutilasi ternyata direbus sebelum dibuang.

Hal ini dilakukan pelaku untuk menghilangkan sidik jari.
"Untuk menghilangkan jejaknya terhadap pergelangan tangan dan pergelangan kaki mereka melakukannya (dengan) direbus gitu ya, untuk menghilangkan sidik jarinya. Ini juga kita temukan fakta ketika tim kami mengambil sidik jari tersebut," kata Dir Reskrimum Polda DIY Kombes Pol FX Endriadi, didampingi Kabidhumas Polda DIY Kombes Pol Nugroho Arianto di Mapolda DIY, Selasa (18/7/2023).
Endriadi mengungkapkan, antara korban R dengan kedua pelaku, W (29) warga Magelang dan RD (38) warga Jakarta Selatan saling mengenal melalui grup media sosial facebook.
Baca juga: SOSOK Redho Tri Agustian Korban Mutilasi di Sleman, Ramah dan Berprestasi, Finalis Duta GenRe Jogja
Pelaku RD kemudian diundang oleh pelaku W ke Yogyakarta untuk menemui korban R. Kehadiran RD di Yogyakarta dijemput pelaku yang berdomisili di Yogyakarta.
Ketiganya kemudian berkumpul di indekos pelaku di Krapyak Triharjo, Sleman. Ketiganya tergabung dalam sebuah komunitas grup yang mempunyai aktivitas tidak wajar.
"Mereka melakukan kegiatan berupa kekerasan satu sama lain, dan ini terjadi berlebihan, sehingga mengakibatkan korban meninggal dunia," katanya.

Kekerasan tidak wajar yang mengakibatkan korban meninggal dunia ini terjadi pada Selasa (11/7/2023) malam.
Melihat korban meninggal dunia, kedua pelaku panik dan berupaya menghilangkan jejak dengan memotong-motong atau memutilasi tubuh korban.
Pelaku memotong kepala, pergelangan tangan dan kaki kemudian memotong bagian tubuh lalu mengulitinya.
Untuk menghilangkan sidik jari, pelaku merebus pergelangan tangan dan kaki korban.
Setelah dipotong, bagian-bagian tubuh korban kemudian dimasukkan ke dalam kantong plastik.
Kedua pelaku sempat beristirahat setelah memutilasi tubuh korban.
Setelahnya, pelaku W yang berdomisili di Yogyakarta melakukan survei tempat untuk membuang potongan tubuh korban.
Potongan tubuh korban itu dibuang pada Rabu (12/7/2023) sore di sejumlah lokasi oleh pelaku menggunakan sepeda motor..
"Setelah selesai mereka menghilangkan barang bukti tersebut, mereka kembali ke kos. Kemudian pelaku yang berasal dari luar Jogja kembali ke domisilinya di daerah Jakarta," kata Endriadi.
Potongan tubuh korban oleh pelaku dibuang di banyak lokasi.
Potongan kaki dan tangan kiri ditemukan di kali Bedog, di bawah jembatan Kelor, perbatasan Bangunkerto dan Wonokerto.
Potongan kepala ditemukan terkubur di Kali Krasak, Merdikorejo Tempel.
Potongan tulang dan organ dalam ditemukan di kali Nyo, Bangunkerto.
Adapun daging, organ dalam dan pakaian milik korban ditemukan di Kali Nyamplung, Jlegongan, Margorejo Tempel.
Potongan daging juga ditemukan di sungai Nglinting, Sedogan perbatasan Lumbungrejo dan Merdikorejo.
Sedangkan handphone korban ditemukan di Margorejo Tempel.
Indekos
Korban dan para pelaku, berdasarkan keterangan polisi, melakukan aktivitas kekerasan tidak wajar di kamar kos pelaku di wilayah Krapyak Triharjo, Sleman, pada Selasa (11/7/2023) malam.
Lokasi tersebut juga yang dijadikan sebagai tempat untuk memutilasi tubuh korban setelah meninggal dunia.
Polisi telah melakukan pemeriksaan dan menyita sejumlah barang bukti dari kamar kos pelaku.
Barang bukti yang disita, di antaranya pisau, ember, talenan, tali, cangkul, kompor, tabung gas dan panci berukuran besar.
Wadir Reskrimum Polda DIY, AKBP Tri Panungko mengatakan peralatan dapur tersebut disita karena digunakan oleh para pelaku untuk merebus bagian potongan tangan dan kaki korban yang bertujuan untuk menghilangkan sidik jari.
Saat ini, pihaknya mengaku sedang melakukan pemeriksaan psikologi, baik psikologi forensik maupun psikologi klinis, terhadap para pelaku.
"Dari hasil pemeriksaan psikologi itu kan bisa didapat terkait dengan bagaimana karakter pelaku atau bagaimana perilaku pelaku. Kami tidak mau berspekulasi. Makanya kami minta teman-teman mohon bersabar," ujar dia.
Terhadap kejadian tersebut, penyidik Reskrimum Polda DIY menyangka kedua pelaku telah melanggar pasal 340 KUHPidana tentang pembunuhan berencana dengan ancaman 20 tahun penjara.
Kemudian pasal 337 tentang Pembunuhan dengan pidana penjara paling lama 15 tahun, lalu pasal 170 ayat 2 ketiga, di mana kedua pelaku melakukan kekerasan bersama-sama dengan pidana paling lama 12 tahun.
Pelaku juga dijerat pasal 341 ayat 3 tentang penganiayaan yang mengakibatkan meninggal dunia dengan ancaman penjara paling lama 7 tahun.
(*)
(rif)
Artikel diolah dari TribunJogja.com
Penulis: Ahmad Syarifudin
(*)
(Tribunstyle/Dhimas)
Sumber: TribunStyle.com
Gak Kapok 4 Kali Dipenjara, Residivis Ini Ditangkap Lagi Kasus yang Sama, Bobol Rumah di Parepare |
![]() |
---|
Detik-detik Mahasiswa Jogja Ditikam Temannya saat Menginap di Magelang, Pelaku Mengaku Cemburu Buta |
![]() |
---|
Sosok Syarif Maulana Dosen Unpar Bandung Pelaku Kekerasan Seksual pada Mahasiswa, Kini Dinonaktifkan |
![]() |
---|
Aksi Perawat di Aceh Rudapaksa Siswi 15 Tahun, Kenal dari Aplikasi Kencan, Diimingi Dibelikan iPhone |
![]() |
---|
Pembunuhan Mahasiswi di Malang Jatim Baru Terungkap Setelah 1,5 Tahun, Pelaku Cucu Pemilik Kos |
![]() |
---|