Berita Kriminal
FAKTA Pria yang Dibunuh Ayah & Kakak di Lampung, Pemakai Narkoba, Kerap Ngamuk dan Pukuli Orangtua
Terungkap fakta dan penyebab pria di Lampung dibunuh ayah dan kakaknya. Pemakai narkoba, kerap ngamuk dan durhaka pada orangtua.
Editor: Putri Asti
TRIBUNSTYLE.COM - Kasus pembunuhan keji terjadi di Lampung, mereka adalah ayah dan anak yang berinisial SR (61) dan anaknya, TR (34).
Keduanya dengan teganya menghabisi nyawa anggota keluarga sendiri.
Korban diketahui berinisial S (31), yang merupakan anak dari SR atau adik dari pelaku TR.
Mirisnya lagi, kedua pelaku melaporkan kematian S karena bunuh diri.
Seperti apa kronologi lengkapnya?

Seorang ayah berinisial SR (61) dan anaknya, TR (34), diamankan jajaran Polresta Bandar Lampung.
Ayah dan anak itu ditangkap karena membunuh anggota keluarganya.
Baca juga: Kronologi Open BO Berujung Tragedi Berdarah di Jambi, Klien Komplain, Tewas Dibunuh Kakak Adik
Korban berinisial S (31), yang merupakan anak dari SR atau adik dari pelaku TR.
Pembunuhan itu terjadi di Jalan Pekon Ampai, Kelurahan Keteguhan, Kecamatan Telukbetung Timur, Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung, Minggu (23/7/2023).
Setelah menghabisi nyawa korban, kedua pelaku melaporkan kematian S karena bunuh diri.
Kapolresta Bandar Lampung, Kombes Pol Ino Harianto, membenarkan kejadian tersebut.
"Dua pelaku pembunuhan tersebut, yakni ayah korban yakni SR dan kakak korban TR," ujarnya, dilansir Tribunbandarlampung.com.

Ino menyebut, kasus pembunuhan ini terungkap dari informasi yang menyebut S tewas karena bunuh diri.
"Jadi berawal dari informasi adanya informasi bunuh diri tersebut, kemudian petugas inafis dan petugas Polsek Telukbetung Timur datang ke lokasi," tambahnya.
Pihak kepolisian yang mendapat laporan lantas melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Dari olah TKP itu, ditemukan sejumlah barang bukti yang mengarah bahwa kematian korban bukan karena bunuh diri.
Dari situ, polisi melakukan penyelidikan hingga terungkap bahwa korban dihabisi oleh ayah dan kakaknya.
Baca juga: PILU Kakak Beradik di Lampung Minta Tolong Agar Polisi Tangkap Ayah yang Bunuh Ibu, Buron Sejak 2015
Korban disebut alami depresi
Dikutip dari Tribubandarlampung.com, korban disebut mengalami gangguan kejiwaan.
"Informasi yang kami gali bahwa korban ini ada kelainan jiwa dengan depresi yang berbeda-beda," kata Ino.
Sebelum pembunuhan terjadi, kata Ino, korban sempat marah-marah dengan membawa sebilah pisau.
Saat itu, TR mencoba menenangkan adiknya, tapi korban tidak bisa tenang dan malah menyerang TR.

"Melihat kedua anak laki-lakinya ini ribut dan ayah korban ini berusaha melerai."
"Tetapi sebelum melerai, ayahnya atau pelaku mengambil sebilah pisau yang diselipkan di pinggangnya," ungkap Ino.
SR juga sempat membujuk anaknya itu, namun tak dihiraukan oleh korban.
Bahkan, Ino melanjutkan, korban juga menyerang SR.
"Pada saat itu, kakak korban lalu masuk lagi untuk melakukan serangan balik," terangnya.
SR pun masih berupaya melerai kedua anaknya yang saat itu saling serang.
"Pelaku SR ini melakukan perlawanan dan awalnya korban ini akan ditusuk dadanya oleh ayahnya dan tetapi ditepis korban," bebernya.
Ino menyebut, korban dipegang oleh kakaknya, lalu sang ayah menusuk di bagian leher korban hingga meninggal dunia.
Ino menambahkan, soal informasi yang menyebut bahwa korban mengalami depresi, pihaknya akan mendalami lebih lanjut.
Begitu juga terkait motif pembunuhan.
Baca juga: PILU Isi Buku Harian Ibu Hamil di Cengkareng yang Tewas Dibunuh Kekasih, Ingin Satu Hal dari Pacar
Pengakuan SR
SR mengaku nekat menghabisi nyawa anaknya karena perbuatan korban yang dinilai melewati batas.
Ia mengaku, pernah dipukul oleh korban menggunakan bata.
Tak hanya itu, SR juga mengaku pernah ditendang oleh korban berulang kali.
"Anak saya ini sudah melewati batas dan saya pernah dipukul juga dengan memakai bata, hingga ditendang beberapa kali," ucapnya.
SR menyebut, anaknya sebenarnya tidak sakit.
Namun, setiap kali mengonsumsi sabu, perilaku korban menjadi hilang kendali.
"Kalau sakit sudah lima tahun, tapi sebenarnya anak saya tidak sakit, hanya setelah memakai sabu-sabu dia mengamuk," terangnya.
Masih dikatakan SR, korban juga kerap mengamuk ibunya dan tetangga.
"Tetangga saya juga sering diamuk, kalau anak saya ini anak kedua dan tidak bekerja," ucapnya.
Diolah dari artikel Tribunnews.com
Sumber: Tribunnews.com
Gak Kapok 4 Kali Dipenjara, Residivis Ini Ditangkap Lagi Kasus yang Sama, Bobol Rumah di Parepare |
![]() |
---|
Detik-detik Mahasiswa Jogja Ditikam Temannya saat Menginap di Magelang, Pelaku Mengaku Cemburu Buta |
![]() |
---|
Sosok Syarif Maulana Dosen Unpar Bandung Pelaku Kekerasan Seksual pada Mahasiswa, Kini Dinonaktifkan |
![]() |
---|
Aksi Perawat di Aceh Rudapaksa Siswi 15 Tahun, Kenal dari Aplikasi Kencan, Diimingi Dibelikan iPhone |
![]() |
---|
Pembunuhan Mahasiswi di Malang Jatim Baru Terungkap Setelah 1,5 Tahun, Pelaku Cucu Pemilik Kos |
![]() |
---|