LELAP Tertidur Bersama Keluarga, Tak Sadar Tubuh Bocah 8 Tahun Terlilit Ular Piton, Nyawa Melayang!

“Pasien mengaku bahwasanya dia habis minum obat pemutih atau kandungan pemutih atau collagen,” jelasnya.

Baca juga: 10 Tahun Derita Penyakit Saraf, Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas Gantung Diri di Kampung Cianjur

Tiga hari usai meminum obat pemutih tersebut, muncul bintik-bintik di tubuh pria tersebut.

“Nah setelah dia minum (obat pemutih), tiga hari kemudian dia muncul bintik-bintik,” ujar dr Abdianto.

Bintik-bintik tersebut kemudian berubah menjadi sisik disekujur tubuhnya.

“Bintik-bintik diseluruh tubuhnya terus berubah menjadi sisik selama tiga minggu,” katanya.

Sisik tersebut sudah dialaminya sekitar tiga pekan belakangan ini.

Dalam tiga pekan mengalami kelainan tersebut, sang pria hanya dirawat di rumahnya.

“Jadi pasien tiga minggu dirawat di rumahnya berdasarkan penjelasan keluarganya. Setelah itu dibawa ke sini (RSUD Konawe),” jelasnya.

Ternyata setelah ditelusuri, pemuda tersebut tidak hanya mengonsumsi obat mengandung kolagen pemutih.

“Setelah ditelusuri bukan hanya kollagen saja yang dia minum, ternyata ada antibiotik atau obat-obat yang mengandung steorid,” jelasnya.

Steroid adalah obat yang memiliki senyawa dengan aktivitas anti peradangan dan bisa menekan sistem imunitas tubuh.

Sebelumnya, foto-foto dan kabar pria bersisik viral di media sosial (medsos).

Dalam foto yang beredar tersebut, terlihat kulit pria yang dirawat di RS Konawe tersebut dipenuhi sisik.

Disebutkan pula, dugaan penyebab kulit pria bersisik karena meminum obat kolagen hingga melakukan suntik pemutih.

Penyakit Kulit Bersisik

Berikut selengkapnya tentang penyakit kulit bersisik dikutip TribunnewsSultra.com dari artikel Kompas.com yang tayang beberapa waktu lalu:

1. Tentang Kulit Bersisik

Kulit bersisik merupakan kondisi hilangnya lapisan luar epidermis dalam bentuk serpihan besar seperti sisik.

Kulit bersisik juga dikenal sebagai deskuamasi dan dapat timbul ketika cedera atau kondisi medis merusak lapisan luar kulit.

Beberapa kondisi yang mengganggu struktur dan kadar air kulit atau menyebabkan tubuh memproduksi kulit ekstra membuat kulit kering atau bersisik.

Meskipun tidak berbahaya, beberapa penyebab kulit bersisik dapat menyebabkan komplikasi kesehatan jika tidak ditangani.

Baca juga: KISAH Bayi Terlahir dari 3 Orangtua, Justru Mencegah Penyakit Keturunan Langka, Kok Bisa?

2. Penyebab Kulit Bersisik

Kulit bersisik bisa diakibatkan oleh penyebab alami maupun kondisi medis tertentu.

Penyebab alami yang bisa membuat kulit bersisik adalah:

- Penuaan

- Paparan sinar UV matahari

- Cuaca dingin

- Kondisi lingkungan yang kering.

Adapun kondisi medis tertentu yang menyebabkan kulit bersisik antara lain:

- Psoriasis

- Eksim

- Iktiosis

- Actinic keratosis

- Lichen planus

- Kurap

- Reaksi alergi

- Kutu air

- Dermatitis seboroik

- Dermatitis kontak

- Dermatomiositis

- Ulkus statis

- Hipoparatiroidisme

- Penyakit Kawasaki

3. Komplikasi Kulit Bersisik

Kulit bersisik membuat kulit rusak dan rentan terhadap infeksi bakteri, virus, dan jamur, yang dapat menyebabkan komplikasi kesehatan lainnya jika tidak ditangani.

Beberapa kondisi medis yang disebutkan di atas dapat menyebabkan komplikasi kesehatan lainnya.

Misalnya, orang dengan psoriasis berisiko terkena radang sendi psoriatik, suatu kondisi yang ditandai rasa sakit dan radang sendi.

Keratosis aktinik membutuhkan perhatian ekstra karena beberapa benjolan mungkin bersifat prakanker.

Baca juga: Lupa Napas Bocah Ini Bisa Mati Mendadak saat Nonton Kartun Kesukaannya, Terungkap Kondisi Langka

4. Diagnosis Kulit Bersisik

Dokter akan memeriksa riwayat kesehatan dan gejala.

Diagnosis dibuat berdasarkan penampilan kulit, riwayat paparan zat yang mengiritasi atau alergi, dan gejala yang menyertainya.

Kulit bersisik bukanlah keadaan berbahaya.

Namun, orang harus mencari perhatian medis jika mereka mengalami salah satu gejala berikut:

- Kulit bersisik yang tidak membaik bahkan setelah perawatan kulit biasa

- Ruam atau area kulit yang terkena mulai menyebar

- Reaksi alergi, yang meliputi gatal-gatal, demam, atau kesulitan bernapas.

5. Perawatan Kulit Bersisik

Perawatan tergantung pada tingkat keparahan gejala dan penyebab kulit bersisik.

Dalam kasus reaksi alergi, penghentian penggunaan atau kontak dengan alergen dapat mengobati kulit bersisik.

Umumnya, kulit bersisik dapat diobati dengan krim topikal sederhana.

Namun, obat-obatan oral terkadang diperlukan untuk mengatasi masalah yang lebih dari sekadar kulit.

6. Pencegahan Kulit Bersisik

Melansir Verywell health dikutip TribunnewsSultra.com dari Kompas.com, terdapat beberapa tips untuk mencegah kulit bersisik:

- Oleskan losion yang mengandung emolien atau ceramide sesuai kebutuhan

- Hindari mandi terlalu lama dan terlalu panas

- Seka kulit hingga kering dan oleskan pelembab setelah mandi

- Jangan gunakan produk yang mengandung bahan kimia keras

- Gunakan pembersih lembut dan produk perawatan tubuh dengan pelembab tambahan.(*)

Diolah dari artikel TribunJakarta.com dan TribunnewsSultra.com