Breaking News:

Berita Kriminal

Cium Aroma Menyengat, Warga Tulungagung Curiga, Syok Dobrak Rumah Tetangga, Ada Mayat Tergeletak

Tetangga cium aroma menyengat, ternyata seorang warga di Tulungagung ditemukan tewas di rumah.

Editor: Putri Asti
Kompas.com
Tetangga cium aroma menyengat, ternyata seorang warga di Tulungagung ditemukan tewas di rumah. 

TRIBUNSTYLE.COM - Mulanya seorang warga Desa Panggungrejo, Kecamatan Kauman, Tulungagung, curiga saat mencium aroma menyengat dari salah satu rumah tetangganya.

Dia pun memanggil para warga untuk membantunya membuka rumah yang ditinggali pria duda.

Saat pintu berhasil didobrak, warga pun syok mendapati ada jasad tergeletak dan diduga sejak 3 hari lalu.

Lantas, apa penyebab duda tersebut meninggal dunia?

Seorang duda di Desa Panggungrejo, Kecamatan Kauman, Tulungagung, ditemukan tewas di rumahnya.
Seorang duda di Desa Panggungrejo, Kecamatan Kauman, Tulungagung, ditemukan tewas di rumahnya. (indiatvnews.com)

Lama tak terlihat keluar rumah, Sutriyono (58) ditemukan tewas di dalam rumah yang berada di Desa Panggungrejo, Kecamatan Kauman, Tulungagung, Senin (12/6/2023).

Laki-laki berstatus duda ini diduga telah tewas sejak 3 hari lalu.

Baca juga: INNALILLAHI, Pulang dari Salurkan Bantuan, 2 Relawan di Bali Tewas Kecelakaan, Motor Jatuh ke Jurang

Menurut Kepala Desa Panggungrejo, Yayuk Pristiana, Sutriyono selama ini tinggal sendirian di rumah.

“Dia sebenarnya warga Desa Kalangbret. Dia tinggal di sini, di rumah kakaknya yang ada di Jakarta,” terang Yayuk, Senin malam.

Sebelumnya, seorang warga bernama Erno mencium bau seperti bangkai tikus.

Karena aromanya kian menyengat, ia berinisiatif mencari sumber bau itu.

Indera penciumannya mengarah ke rumah yang ditinggali Sutriyono.

Kematian Sutriyono terkuak usai salah satu tetangga curiga ada bau menyengat dari rumah korban.
Kematian Sutriyono terkuak usai salah satu tetangga curiga ada bau menyengat dari rumah korban. (Cufbi.com)

“Yang curiga pertama kali adalah tetangga dekatnya. Lalu dia menghubungi warga lain,” sambung Yayuk.

Mereka kemudian melapor ke seorang perangkat desa.

Perangkat bersama warga lalu berusaha membuka rumah yang ditinggali Sutriyono.

Karena kondisi terkunci, warga pun harus membuka paksa pintu rumah itu.

“Setelah kami buka, ternyata korban sudah dalam keadaan meninggal dunia. Kami laporkan kejadian ini ke Polsek Kalangbret,” ucap Yayuk.

Polisi kemudian melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk memastikan penyebab kematiannya.

Masih menurut Yayuk, Sutriyono menjadi sosok tertutup sejak bercerai dengan istrinya.

Baca juga: INNALILLAHI Seorang Penulis Ditemukan Tewas di Bantul, Mayat Membusuk, Warga Sempat Curiga: Ada Bau

Sementara anaknya juga tinggal di tempat lain, namun sering menjenguk korban.

Kesehariannya, Sutriyono bekerja serabutan, seperti mencari pakan ternak untuk warga lain.

“Terakhir saya ketemu hari Jumat kemarin. Kondisinya seperti sudah tidak sehat,” ungkap Yayuk.

Meski berasal dari desa lain, Yayuk mengaku menerima Sutriyono untuk dimakamkan di desanya.

Jasad korban dievakuasi ke Instalasi Kedokteran Forensik dan Medikolegal (IKF) RSUD dr Iskak Tulungagung.

Sementara Kapolsek Kalangbret, AKP Andik Prasetyo, mengatakan tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh Sutriyono.

Pintu rumahnya juga terkunci dari dalam, sehingga tidak ada orang lain yang bisa masuk.

Dengan demikian, dipastikan Sutriyono meninggal dunia karena sakit, bukan karena tindak pidana.

“Korban kebetulan sendirian di rumah, jadi saat sakit juga tidak ada yang mengetahuinya,” ujar AKP Andik Prasetyo.

Kasus Lainnya - Seorang penulis lepas di Bantul, ditemukan tewas di rumahnya

Warga Guwosari, Kapanewon Pajangan, Bantul, DI Yogyakarta, baru-baru ini digegerkan dengan penemuan jasad seorang penulis lepas bernama Satrio Hadi (30).

Korban ditemukan tak bernyawa di rumahnya pada Senin (5/6/2023) malam.

Kondisi mayatnya pun memprihatinkan lantaran sudah mengalami pembusukan.

Diperkirakan, korban sudah meninggal dunia sejak 5 hari sebelum ditemukan.

Lantas, apa penyebab kematian penulis tersebut?

Seorang penulis lepas Umar ditemukan meninggal dunia di rumahnya Guwosari, Kapanewon Pajangan, Bantul, DI Yogyakarta, Senin (5/6/2023) malam.
Seorang penulis lepas Umar ditemukan meninggal dunia di rumahnya Guwosari, Kapanewon Pajangan, Bantul, DI Yogyakarta, Senin (5/6/2023) malam. (Tribunnews)

Seorang penulis lepas Umar Satrio Hadi (30) ditemukan meninggal dunia di rumahnya Guwosari, Kapanewon Pajangan, Bantul, DI Yogyakarta, Senin (5/6/2023) malam.

Korban diperkirakan sudah meninggal dunia sejak lima hari hari sebelum ditemukan.

Baca juga: Mereka Menyiksaku Mantan DJ Terkenal Ditemukan Tewas di Kamar Kos, Curhat Mengerikan di Diary-nya

Kasi Humas Polres Bantul Iptu I Nengah Jeffry Prana Widnyana menyampaikan penemuan ini bermula saat orang tua Umar, menghubungi salah seorang tetangga korban. 

"Orangtua berada di Bekasi dan korban sudah tiga hari dihubungi via WhatsApp tidak ada balasan. Kemudian pada hari Senin tanggal 5 Juni 2023 sekira pukul 20.30 Wib, warga datang ke rumah korban untuk mengecek keberadaan korban," kata Jeffry dalam keterangan dikutip Rabu (7/6/2023).

Warga yang dihubungi orangtua korban, mencoba membuka pintu depan ternyata tidak dikunci.

Kemudian warga masuk ke rumah korban untuk mengecek.

Korban diperkirakan sudah meninggal dunia sejak lima hari hari sebelum ditemukan.
Korban diperkirakan sudah meninggal dunia sejak lima hari hari sebelum ditemukan. (net)

Ternyata Umar sudah dalam posisi terlentang dalam keadaan meninggal dunia

Jeffry mengatakan warga kemudian melaporkan ke perangkat Kalurahan, dan dilanjutkan ke pihak Polsek Pajangan.

Unit Reskrim Polsek Pajangan dipimpin Kapolsek Pajangan AKP Wiyadi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Dikatakannya, dari hasil pemeriksaan tim medis Puskesmas Pajangan, jenazah sudah mengalami pembusukan.

Baca juga: MISTERI Tahanan Tewas di Penjara Banyumas, Saat Ditahan Sehat, Jasad Penuh Luka, Apa Kata Polisi?

Korban diperkirakan sudah meninggal dunia lima hari sebelum ditemukan.

Sebenarnya, lanjut Jeffry, untuk mengetahui penyebab kematian diperlukan otopsi.

Namun karena pihak keluarga sudah menerima dan tidak berkenan dilakukan otopsi.

Sehingga jenazah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk dilakukan pemulasaraan jenazah.

"Menurut keterangan warga di sekitar perumahan sudah bau busuk selama 3 hari," kata Jeffry. 

Diolah dari Tribunnews.com dan TribunJatim.com 

Tags:
jasaddudaTulungagungmeninggal duniaberita viral hari ini
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved