Berita Viral
'Ketemu Saya Bisa Bahaya' Ngeri Pesan Husen Jelang Dibui Lama, Pembunuh Bos Galon: Kerja yang Bener
Muhammad Husen, pelaku pembunuhan disertai mutilasi bos galon di Semarang beri pesan ngeri dari tahanan. Ia mengingatkan untuk berkeja dengan benar.
Editor: Febriana Nur Insani
TRIBUNSTYLE.COM - 'Kerja yang bener, kalau enggak nanti ketemu saya bisa bahaya' ngerinya pesan Muhammad Husen, pembunuh dan pemutilasi bos galon di Semarang, Jawa Tengah.
Pesan tersebut diucapkan Muhammad Husen di dalam tahanan lewat sebuah video yang kini viral di media sosial.
Apa tujuan Muhammad Husen?
Baca juga: BARU SADAR? Husen Akhirnya Minta Maaf Bunuh & Mutilasi Bos, Sebelumnya Sempat Puas dan Tak Menyesal
Pembunuh bos depot air minum isi ulang di Semarang, Muhammad Husen (28) memberikan sebuah pesan kepada masyarakat jelang dirinya mendekam lama di penjara.
Pria yang menghabisi nyawa bosnya dengan cara kejam itu masih sempatnya memberikan sebuah pesan.
Entah apa tujuan si Husen mengatakan hal tersebut ke masyarakat.
Dalam video yang beredar di media sosial pada Minggu (14/5/2023), Husen meminta agar masyarakat belajar dan bekerja dengan benar.
Pria yang mengenakan kaos bergaris-garis abu-abu tua dan hitam itu terlihat menghadap kamera dan mulai berbicara.
"Belajar yang baik, kerja yang bener. Nanti kalau enggak bener, keluar ketemu saya, bisa bahaya," kata dia.
Di akun @mood.jakarta, video itu telah disukai sekitar 4.897 akun hingga pukul 16.49 WIB.
Sebanyak 233 akun mengomentari postingan tersebut.
Diketahui, Husen mulai melancarkan aksinya saat si bos, Irwan Hutagalung sedang tertidur.
Ia dengan bengis menghabisi nyawa si bos dengan cara memutilasi tubuh korban.
Husen mengaku puas saat membunuh Irwan.
Tak ada penyesalan dalam dirinya.
Karyawan yang baru kerja selama satu bulan itu nekat membunuh Irwan karena sering dimarahi dan dipukuli.
Husen ditangkap pihak kepolisian saat melarikan diri ke daerah Banjarnegara.
BARU SADAR? Husen Akhirnya Minta Maaf Bunuh & Mutilasi Bos, Sebelumnya Sempat Puas dan Tak Menyesal
TOBATNYA Muhammad Husen, pelaku pembunuhan disertai mutilasi di Tembalang, Semarang, Jawa Tengah.
Sempat jemawa mengaku puas bunuh Irwan Hutagalung sang bos, kini Muhammad Husen berubah meminta maaf.
Ia meminta maaf kepada 3 pihak. Siapa saja?
Baca juga: PUAS Mutilasi dan Cor Mayat Bos di Semarang, Pelaku Sempat Pesan Wanita Via MiChat Pakai Uang Korban
Pelaku pembunuhan mutilasi bos di Tembalang, Semarang, Muhammad Husen (28), kini mengaku menyesal karena sudah membunuh bosnya, Irwan Hutagalung (53).
Hal tersebut diungkapkan Husen setelah proses pra rekonstruksi kasus pembunuhan yang dilakukannya.
Husen juga menyampaikan permintaan maafnya yang ditujukan kepada keluarga korban, keluarganya sendiri, dan pihak kepolisian.
"Saya mohon maaf sebesar-besarnya," kata Husen.
"Saya minta maaf semuanya atas perlakuan saya, saya menyesal," jelasnya, dikutip dari TribunJateng.com, Jumat (12/5/2023).
Sebelumnya diketahui, pra rekonstruksi pembunuhan bos di Semarang dilaksakan pada Jumat (12/5/2023) di lokasi kejadian pembunuhan, yakni di Jalan Mulawarman Raya, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang.
Selama proses rekonstruksi tersebut, pihak kepolisian mengatakan tidak ditemukan fakta baru.
Sebelumnya Akui Tak Menyesal
Diketahui, setelah melakukan pengejaran, polisi berhasil menangkap Husen dan menetapkannya sebagai tersangka, Rabu (10/5/2023).
Sebelumnya, ketika ditanya mengenai alasannya melarikan diri setelah membunuh bosnya tersebut, Husen mengaku dirinya kabur untuk mempersulit pekerjaan polisi.
“Kalau saya langsung menyerahkan diri ke polisi, keenakan pihak kepolisian. Makanya saya melarikan diri,” ungkapnya, dikutip dari TribunJateng.com.
Husen pun mengaku puas setelah membunuh bosnya karena merasa dendamnya sudah terlampiaskan.
“Enggak nyesal. Saya puas karena dendam saya sudah terlampiaskan,” katanya.
Alasan Membunuh
Husen mengaku alasan ia membunuh bosnya itu lantaran sakit hati karena sering dimaki dan dipukuli oleh korban.
Dipukuli oleh korban karena Husen melakukan kesalahan kecil seperti salah pesanan jumlah galon maupun ada kerusakan pada mesin galon.
"Ya namanya kerja baru satu bulan kan ada kesalahan kecil, tapi bos selalu ringan tangan, saya sering dipukuli," katanya, dikutip dari TribunJateng.com.
Husen mengaku dipukuli dengan tangan kosong di bagian mata, pelipis, dan dada.
Pemukulan itu, kata Husen sering dilakukan setelah dua minggu bekerja di tempat korban.
"Alasan itu saya bunuh, rencana bunuh sejak Senin atau empat hari sebelum saya eksekusi," jelasnya.
Husen sebelumnya diketahui bekerja di Warmindo dan baru bekerja di tempat korban satu bulan atau mulai dari awal Ramadan.
Baca juga: Husen Pilih Kabur Usai Mutilasi Bosnya, Kuak Alasan Tak Langsung Serahkan Diri : Biar Polisi Bekerja
Ia bisa bekerja di tempat korban karena mengaku saat di Warmindo sudah mengenal korban yang biasa suplai galon dan gas.
"Saya keluar kerjaan Warmindo, lalu masuk ke usaha korban. Namun, saya kecewa orang yang saya kira baik ternyata seperti itu," ungkapnya.
Husen menyebut, hendak kabur dari tempat kerja korban juga susah karena KTP ditahan.
"Korban sempat pula mengancam bila saya keluar dari kerjaan saya yang dihabisi, saya mau dibunuh," ujarnya.
Kronologi Versi Husen
Husen mengungkapkan bahwa ia membunuh bosnya tersebut menunggu hingga bosnya tertidur di toko, Kamis (4/5/2023).
Setelah tertidur, Husen pun mendekati korban dan menghujamkan linggis sepanjang hampir satu meter ke arah pipi kanan korban.
Husen mengaku menusukkan linggis ke pipi kanan dan pelipis kiri korban sebanyak dua kali.
"Saya dua kali tusukan linggis ke pipi kanan dan pelipis kiri korban," ujarnya.
Selanjutnya, Husen melakukan mutilasi kepada tubuh korban sebanyak empat bagian.
Bagian pertama kepala, kedua tangan, dan badan tanpa kepala, serta tangan.
"Saya potong menggunakan pisau dapur," ungkapnya.
Ketika dimutilasi, Husen mengaku bosnya itu masih bernapas karena masih terdengar suara ngorok atau suara terengah-engah.
Baca juga: DUGAAN Husen Bukan Otak Pembunuhan Bos di Semarang Dimutilasi dan Dicor, Ormas PBB: Orang Terdekat
Potongan tubuh tersebut kemudian dibungkus ke dalam karung warna putih.
"Saya motong tubuh korban di ruang tengah," katanya.
Alasan Husen memilih mengecor tubuh korban di lorong toko karena jarang yang mengakses tempat tersebut.
Husen mengambil semen dan pasir di rumah korban di Perumahan Bukti Agung Nomor 2, Kelurahan Sumurboto, Kecamatan Banyumanik, yang berjarak sekira 3 kilometer dari lokasi kejadian.
Proses pengecoran dilakukan pada Sabtu (6/5/2023) sore.
Lokasi korban dicor ditumpuk barang lainnya seperti bantal supaya tidak kelihatan.
"Bagian kepala dan lengan tidak ditanam, hanya cukup diberi semen dan pasir karena lubang selokan tidak cukup," papar Husen.
Setalah membunuh dan melakukan mutilasi kepada tubuh bosnya itu, Husen kemudian keluar dari toko dan menuju angkringan di sebelah toko.
"Saya minum di situ sampai pukul 04.00, saya sempat cerita ke penjual angkringan saya bunuh bos. Jumat (5/5/2023) saya masuk lagi, saya mulai eksekusi lagi," katanya.
(TribunJakarta.com)(Tribunnews.com/Rifqah) (TribunJateng.com/Iwan Arifianto)
Diolah dari artikel TribunJakarta.com dan Tribunnews.com
| David Ozora Jawab Tantangan Jenguk Mario Dandy: 'Gak Ngerti' Sambil Terus Meledek |
|
|---|
| Ironi Mario Dandy: Sang Penganiaya Garang Kini Jadi Bahan Olokan David Ozora |
|
|---|
| Arogansi Sang Istri Kepala Desa: "Duit Loba, Polisi Pun Bisa Diborong!" |
|
|---|
| Dari Koma ke Komedi Satir: David Ozora 'Roasting' Mario Dandy, Singgung Gaya Manja & Pajak |
|
|---|
| Surat Pilu Provokator Mabes Polri: Dari Kampus Elit ke Rutan Bambu Apus |
|
|---|