Panjat Kandang dan Terjebak, Bocah Ini Jadi Korban Keganasan Singa di Kebun Binatang, Ortu ke mana?

TRIBUNSTYLE.COM - Panjat kandang lalu terjebak, bocah jadi korban keganasan singa di kebun binatang.

Seorang anak laki-laki jadi korban keganasan singa di kebun binatang.

Entah kenapa bocah itu memanjat pagar pembatas kandang hingga terjebak di dalamnya.

Bagaimana kronologinya? Ke mana orang tuanya?

Baca juga: NGAMUK Detik-detik Pawang Diterkam Diseret Singa ke Semak, Sempat Melarikan Diri Tapi Sia-sia

Peristiwa nahas ini terjadi di Kebun Binatang Asdaa di Kota Khan Younis, Selatan Gaza, Palestina.

Publik pun penasaran, ke mana orang tua si bocah yang seharusnya mengawasi saat berada di kebun binatang.

Akan tetapi, keluarga korban keganasan singa itu membantah soal informasi bocah memanjat pagar kandang.

Melansir Daily Star, anak laki-laki berusia enam tahun dibunuh oleh seekor singa ketika dia dilaporkan terjebak di antara jeruji kandang binatang buas di kebun binatang pribadi.

Bocah itu diketahui bernama Hamada Iqtiet.

Baca juga: DITABRAK Singa Berantem di Taman Safari Prigen, Mobil Ini Penyok, Sopir Ogah Damai: Salaman Aja Gak

Bersama keluarganya, dia pergi ke objek wisata kebun binatang di kolasi Jalur Gaza, Palestina, pada 1 Mei 2023.

Juru bicara polisi Kolonel Ayman Al-Batniji mengatakan bocah itu telah memanjat pagar pelindung di kebun binatang Taman Asdaa di kota Khan Younis di selatan Gaza.

Namun, keluarga anak laki-laki tersebut mengatakan bahwa anak laki-laki tersebut, yang bersama ibunya dan anggota keluarga lainnya, telah mendekati pagar luar tempat singa berdiri ketika dia diserang.

Rekaman menunjukkan tempat anak laki-laki itu melewati pagar pelindung dengan noda darah dapat dilihat di jeruji kandang.

Dilaporkan untuk pertama kalinya seseorang terbunuh oleh hewan yang dipelihara di salah satu dari beberapa kebun binatang swasta di kawasan itu.

Baca juga: VIRAL Pengunjung Kebun Binatang Nekat Masuk ke Kandang Singa, Alasannya Bikin Heran, Begini Nasibnya

Ini memicu seruan baru agar mereka ditutup, di tengah klaim bahwa hewan-hewan itu tidak dapat dirawat dengan baik di wilayah Palestina yang padat dan miskin.