Breaking News:

Berita Viral

PERJUANGAN Kakek Nenek Demi Bertemu Cucunya, Jalan Kaki Lewati Tol, Pilu Tak Punya Ongkos

Kisah haru kakek nenek jalan kaki lewati tol Cisumdawu, Rabu (26/4/2023) demi bertemu cucunya, polisi sigap membantu.

Kolase Tribun Style/Instagram Polres Sumedang
Kakek nenek jalan kaki lewati tol demi bertemu cucu, polisi sigap membantu. 

TRIBUNSTYLE.COM - Lebaran merupakan momen yang sangat spesial bagi banyak orang, terutama di Indonesia.

Hari raya umat Islam ini selalu ditunggu-tunggu sebagai waktu untuk berkumpul bersama keluarga dan orang-orang tercinta.

Namun tak semua orang bisa bertemu dengan sanak keluarga di saat Lebaran.

Mereka yang bekerja di hari Lebaran harus menahan rindu untuk bertemu keluarga.

Selain itu, banyak juga umat muslim yang hendak bertemu keluarga namun terhalang oleh biaya.

Seperti yang baru-baru ini viral di media sosial.

Baca juga: Tuntutan Pekerjaan, Nahkoda Kapal Ini 23 Tahun Tak Mudik Lebaran, Mertua Rindu : Ada yang Hilang

kakek nenek jalan kaki menyusuri jalan tol Cisumdawu, Rabu (26/4/2023).
Viral video di media sosial kakek nenek jalan kaki menyusuri jalan tol Cisumdawu, Rabu (26/4/2023).

Sepasang kakek nenek jalan kaki melewati jalan tol Cisumdawu, Rabu (26/4/2023).

Polisi yang melihat keduanya jalan menyusuri tol lantas memanggil dan meminta kembali.

"Badhe kamana? (mau kemana)," ujar seorang polisi Polres Sunedang bertanya.

Sang nenek mengatakan jika dirinya akan mengunjungi cucu di Rancakalong.

Keduanya merasa rindu dengan cucunya.

Rasa rindu yang sudah begitu dalam, mereka akhirnya memaksakan menemui sang cucu dari rumah di Jatihurip, Sumedang Utara ke Rancakalong meski tidak punya ongkos yang banyak.

Lantaran tak punya ongkos yang cukup, kakek nenek tersebut memilih jalan kaki menyusuri tol.

Pihak kepolisian akhirnya mengantarkan kakek nenek ke angkutan umum untuk menuju Rancakalong.

Saat ini kedua pasangan lanjut usia tersebut sudah berkumpul dengan keluarganya.

Menurut keterangan yang dihimpun bahwa orang tua tersebut sudah mengalami penurunan daya ingat.

Keluarga menyatakan telah menjenguk keduanya pada hari lebaran namun entah mengapa beberapa hari kemudian keduanya memutuskan untuk berangkat ke rumah anak dan cucunya di Rancakalong.

Baca juga: Niat Hati Mudik, Kakak Adik Ini Malah Terpisah dari Orangtua Gegara Namanya Mirip, Begini Nasibnya

Diketahui, hari raya Idul Fitri menjadi momen berkumpulnya keluarga.

Masyarakat Indonesia terutama bagi mereka yang muslim berbondong-bondong untuk mudik ke kampung halaman.

Namun sayangnya, tak semua orang bisa merasakan mudik.

Mereka yang bekerja di hari Lebaran harus menahan rindu untuk bertemu keluarga.

Seperti yang dirasakan oleh seorang Nahkoda Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Sebuku, Kapten Dwi Irianto.

Baca juga: CURHAT Polisi Pantura Bertugas Selama Ramadhan , Ternyata 32 Tahun Tak Mudik saat Lebaran

Kapten Dwi Irianto ayah asal Semarang, Jawa Tengah, ini merupakan seorang Nahkoda Kapal KMP Sebuku milik PT ASDP Indonesia Ferry.

Ia merupakan seorang kepala keluarga yang loyalitas akan pekerjaannya.

Bahkan, Kapten Dwi Irianto ini sudah 23 tahun atau 23 kali lebaran tidak berkumpul dengan keluarganya.

23 kali momen Idul Fitri itupun harus ia lewati dengan mengarungi lautan dan mengantarkan para pe mudik yang hendak pulang kampung.

Kisah Nahkoda Kapal Motor Kapten Dwi Irianto tidak mudik selama 23 tahun,
Kisah Nahkoda Kapal Motor Penyeberangan Sebuku Kapten Dwi Irianto yang tidak pulang saat momen lebaran selama 23 tahun, jika kangen keluarga hanya bisa video call, itupun jika dapat jaringan.

Hal itu ia lewati dengan perasaan campur aduk, antara sedih dan rasa tanggung jawab yang diembannya.

Kapal yang dikemudikan oleh Kapten Dwi Irianto ini diberangkatkan dari Pelabuhan Bakauheni menuju Merak.

Pria yang berusia lebih dari 50 tahun ini mengaku dirinya menjamin dan bertanggung jawab atas tugasnya mengantarkan pe mudik hingga berlabuh di tujuannya.

Bahkan, ia juga menikmati momen Idul Fitri di atas kapal.

Selain itu, Kapten Dwi Irianto dan krunya juga menikmati hidangan khas lebaran di atas kapalnya.

Menurutnya, dengan pekerjaannya saat ini, keluarnya sudah biasa dan mengerti dengan kondisi dan situasinya.

Baca juga: Emergency Ibu Melahirkan Saat Perjalanan Mudik, Suami Mendadak Jadi Dokter, Kondisi Bayi Terungkap

Ilustrasi mudik ke kampung halaman.
Ilustrasi mudik ke kampung halaman. (shutterstock)

Keluarga Kapten Dwi Irianto sendiri sudah paham dengan pekerjaan yang dilakukannya saat ini.

"Anak dan istri sudah paham dengan kerjaan saya. Kalau kata anak dan istri saya, ada satu yang hilang dari keluarga saat Lebaran.

Kalau dari mertua, ada satu mantunya yang nggak ada," kata Irianto, Minggu (23/4/2023)

Selain itu, satu-satunya hal yang bisa dilakukannya saat dirinya rindu dengan keluarga hanya melalui sambungan video call saja.

Dikutip dari Tribun Lampung, komunikasinya itu ia akui bila tidak terkendala oleh sinyal.

Selain itu, Kapten Dwi Irianto dan krunya juga tidak diperbolehkan mengambil cuti sejak H-10 sampai H+10 lebaran.

"Biasanya, kami bisa mengambil hari libur jika jumlah pe mudik atau penumpang Pelabuhan Bakauheni- Merak, sudah kembali normal," pungkasnya.

(*)

Artikel ini diolah dari TribunJateng.com dengan judul Kisah Haru Kakek Nenek Jalan Kaki Lewat Tol Demi Temui Cucunya, Tak Punya Ongkos

Sumber: Tribun Jateng
Tags:
kakek nenekcucuLebarantol Cisumdawuongkos
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved