Breaking News:

Berita Viral

Pura-pura Adopsi Kucing, Pria Ini Ternyata Menjadikannya Makanan untuk Ular Kesayangannya: Enak!

Pura-pura adopsi kucing, pria ini ternyata menjadikannya makanan untuk ular kesayangannya. Seperti apa kisah lengkapnya?

Twitter @@vvnloll
Pura-pura adopsi kucing, pria ini ternyata menjadikannya makanan untuk Ularnya. 

"Istri saya minum pil KB. Saya tidak ingin punya anak lagi karena saya telah belajar dari tindakan tidak bertanggung jawab saya melahirkan terlalu banyak anak tanpa bisa merawat mereka," kata Pak Musa.

Dia dan istri serta anak-anaknya tinggal di sebuah rumah bobrok dengan atap besi bergelombang yang berkarat, dengan sekitar dua lusin gubuk rerumputan di dekatnya.

Pria dengan 12 istri, 102 anak dan 578 cucu
Pria dengan 12 istri, 102 anak dan 578 cucu.

Baca juga: Hilang Ingatan Akibat Cedera Otak, Wanita Ini Syok Tahu Statusnya: Aku Sudah Punya Kekasih dan Anak?

Pak Musa menikah dengan istri pertamanya pada tahun 1972 dalam sebuah upacara adat, ketika keduanya baru berusia 17 tahun.

Setahun kemudian, anak pertamanya, Sandra Nabwire, lahir.

Setelah itu, Pak Musa dinasehati oleh sanak saudara dan teman-temannya untuk mengawini lebih banyak istri untuk menambah kekayaannya.

Saat itu, Pak Musa adalah seorang pedagang sapi dan tukang jagal, memiliki makanan untuk dimakan, sehingga banyak gadis di desa yang ingin menikah dengannya, bahkan yang berusia di bawah 18 tahun.

Di Uganda, pernikahan anak dilarang sejak 1995, tetapi negara Afrika Timur itu masih mengizinkan poligami menurut beberapa tradisi agama.

Pria diizinkan untuk menikahi istri sebanyak yang mereka inginkan, berdasarkan keinginan dan kondisi keuangan mereka.

Istri bungsu Pak Musa baru berusia 35 tahun, sedangkan anak-anaknya berusia antara 10 sampai 50 tahun, artinya beberapa istri bahkan lebih muda dari anaknya sendiri.

Karena banyaknya keturunan, Pak Musa tidak bisa mengingat semua nama dan umur mereka.

“Saya memiliki tantangan bahwa saya hanya dapat mengingat nama anak pertama dan terakhir saya. Saya tidak dapat mengingat nama beberapa anak lainnya"

"Para istri akan membantu saya mengidentifikasi mereka,” kata Pak Musa.

Lucunya, terkadang Pak Musa tidak bisa mengingat semua nama istrinya, jadi dia harus bertanya kepada salah satu putranya, Shaban Magino, seorang guru sekolah dasar berusia 30 tahun yang membantu menjalankan perusahaan, bisnis keluarga dan adalah salah satu dari sedikit anak yang mengenyam pendidikan penuh.

Namun pemerintah desa Bugisa juga mencatat bahwa Pak Musa mengelola dan mendidik anak-anaknya dengan cukup baik, tidak membiarkan adanya kasus pencurian atau perkelahian.

Sebagian besar anggota keluarga Pak Musa mencari nafkah dengan membantu tetangga mengerjakan pekerjaan rumah, membawakan kayu bakar dan air, atau bercocok tanam dan beternak.

Halaman
1234
Sumber: TribunStyle.com
Tags:
adopsikucingularMalaysiaTwitter
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved