Berita Viral
Enggan Tampil pada Malam Tahun Baru, Penyanyi Ini Buat Dirinya Kena Covid-19: Biar Kayak yang Lain
Zhang, penyanyi asal China sengaja buat dirinya terkena Covid-19 menjelang malam tahun baru, dia ingin seperti teman-temannya.
Penulis: Joni Irwan Setiawan
Editor: Delta Lidina Putri
Setelah menghadapi reaksi keras, penyanyi itu menghapus postingan kontroversial itu dari media sosial dan meminta maaf kepada publik.
"Saya tidak mempertimbangkan hal-hal dengan hati-hati sebelum membuat posting saya sebelumnya.
Saya meminta maaf kepada publik," tulisnya di Weibo.
"Saya khawatir jika saya terinfeksi ketika konser diadakan, itu akan meningkatkan risiko rekan-rekan saya terinfeksi lagi.
Jadi saya berpikir bahwa karena itu adalah hal yang tak terhindarkan, mengapa tidak sakit sekarang ketika saya tidak perlu meninggalkan rumah sehingga saya bisa pergi bekerja setelah saya pulih?
Ini akan lebih aman bagi kita semua," pungkas Zhang.
Baca juga: Ahli Kesehatan Sebut Hepatitis Akut Anak Bagian dari Covid Omicron BA2, Meski Masih Kajian Awal
WHO Sebut Omicron Bukanlah Varian Terakhir Virus Corona
Dilansir dari World of Buzz, dan laporan Ditjen WHO, kini memperingatkan publik bahwa Omicron bukanlah varian terakhir untuk Covid-19.
Menurut International Business Times, WHO menyanggah keyakinan laporan beberapa pakar kesehatan yang menyatakan bahwa Omicron menjadi varian terakhir.
Bahkan menyangkal dan menekankan bahwa pandemi masih jauh dari selesai, jika keadaan seperti varian Delta atau Omicron terus muncul.
Baca juga: CEO Pfizer Sebut Dosis Ketiga Efektif Tangkal Covid-19 Omicron, di Indonesia Cuma Setengah Dosis

"Kami mendengar banyak orang menyarankan bahwa omicron adalah varian terakhir, yang berakhir setelah ini," kata pemimpin teknis WHO untuk Covid-19, Maria Van Kerkhove.
“Itu tidak terjadi karena virus ini beredar pada tingkat yang sangat intens di seluruh dunia.”
Lebih lanjut dinyatakan oleh WHO bahwa jumlah varian Omicron kini telah mencapai 19 juta kasus di seluruh dunia.
Van Kerkhove mengklaim bahwa kemungkinan terkena infeksi baru mungkin jauh lebih besar daripada yang dilaporkan secara resmi.