Gempa Cianjur
Rumah Ambruk Akibat Gempa Cianjur, Kakek Nenek Kedinginan Tidur di Atas Makam : Kami Butuh Selimut
Kakek bernama Dedi (56) bersama istri dan juga 4 cucunya nekat tidur di atas makam setelah rumahnya ambruk akibat gempa Cianjur, kini butuh selimut.
Editor: Joni Irwan Setiawan
Bawa semua anak-anak mengungsi di sini," beber Dedi.
Dedi berserta istri dan cucunya tidur di tanah TPU Panumbangan sejak Senin (21/11/2022), dengan beralaskan karpet masjid dan tenda terpal seadanya.
TPU ini dulunya adalah sawah yang kini dihibahkan untuk menjadi pemakaman.
Disebut ada sekitar 20 orang telah dikubur TPU ini, sisa tanah yang masih kosong dimanfaatkan sementara menjadi posko penampungan.
Diketahui ada beberapa warga sekitar yang menjadi korban gempa juga dikubur di pemakaman itu.
Meski merasa sedikit takut, Dedi dan pengungsi lainnya tak memiliki pilihan lain.
"Sudah empat jenazah dikubur di TPU ini saat warga tinggal di atas pengungsian," jelasnya.
Dedi pun mengungkap sejumlah barang-barang yang sangat dibutuhkan saat di penampungan.
"Saat ini kami masih butuh selimut, tenda layak, pakaian, dan matras untuk warga saya," pungkas Dedi.
Baca juga: Sedihnya Ayah di Cianjur, Ibu dan Anaknya Belum Ditemukan, Bongkar Reruntuhan Pakai Alat Seadanya

Kisah Lain, Ayah Syok Temukan Anaknya di Kantong Jenazah
Tidak terkecuali dengan keluarga Deden, seorang ayah yang kehilangan anak akibat gempa Cianjur.
Perasaan Deden hancur seketika saat mendapati anaknya sudah tidak bernyawa saat ditemukan oleh tim evakuasi gabungan.
Baca juga: Kesaksian Adik Dinar Candy Korban Selamat Gempa Cianjur : Teman Lompat dari Lantai 3, Patah Tulang
Seperti diketahui, evakuasi area longsor di Jalan Raya Cugenang, Kecamatan Cougenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat terus dilakukan sejak Selasa (22/11/2022) pagi.
Tim gabungan TNI, Polri, Basarnas, dan relawan bekerja sama bersama melakukan evakuasi.
Sekitar pukul 13.24 WIB, tim evakuasi berhasil menemukan jasad seorang anak yang langsung dimasukkan ke kantong jenazah.