Berita Viral
GEGER Mayat Hidup di Bogor, Jenazah Gerak-gerak Jelang Pemakaman, Keluarga Senang Tak Jadi Meninggal
Peti mati dibuka jenazah gerak-gerak, pria di Bogor ini tak jadi meninggal padahal upacara sudah disiapkan.
Editor: Amirul Muttaqin
Setelah sekitar 10 menit, infus dikeluarkan dari gadis kecil itu, yang kemudian dibawa pergi untuk beristirahat.
"Dia masih memelukku, mereka membawanya pergi dan mengatakan kepadaku, 'Kamu harus membiarkannya beristirahat dengan tenang,'" kenang ibu yang berduka itu.
Anehnya, Mendoza kemudian dijauhkan dari putrinya yang sakit di sebuah ruangan terpisah yang terkunci.
Dia bisa keluar tetapi masih tidak bisa masuk ke kamar tempat putrinya disimpan.
Camila kemudian dinyatakan meninggal karena dehidrasi.
Keesokan harinya, sebuah pemakaman diadakan untuk teman dan keluarga untuk kematian sang putri tercinta.
Namun tamu pemakaman lainnya mengatakan kepada ibu yang putus asa itu bahwa dia pasti berhalusinasi dan membujuknya untuk membuka peti mati.
Namun, nenek dari pihak ayah Camila dilaporkan bergegas untuk melihat lebih dekat ketika dia melihat mata Camila bergerak dan secara mengejutkan menemukan bahwa dia memiliki denyut nadi.
Camila dilarikan dengan ambulans kembali ke rumah sakit Salinas, di mana dokter tidak berhasil berusaha untuk menghidupkannya kembali dan menyatakan dia meninggal lagi.
Kali ini karena edema serebral atau pembengkakan otak.
"Di situlah bayi saya benar-benar selesai.
Kami sangat terpukul karena gadis saya adalah orang yang sangat bahagia, dia bergaul dengan semua orang, dia tidak memilih siapa pun," kata Mendoza.
"Kami memiliki banyak orang di peternakan yang mendukung kami karena dia disayangi."
Keluarga itu berencana mengirim Camila ke hari pertamanya di taman kanak-kanak minggu ini.
Surat-surat kematian pertama yang diperoleh orang tuanya mencantumkan penyebab kematian Camila hanya sebagai dehidrasi, sedangkan yang kedua mencatat dehidrasi, edema serebral, dan kegagalan metabolisme.
"Yang benar-benar saya inginkan adalah agar keadilan dilayani.
Saya tidak memiliki dendam terhadap para dokter yang melakukan tindakan ekstrem," katanya.
"Saya hanya meminta agar para dokter, perawat, dan direktur diubah agar itu tidak terjadi lagi."
Kasus memilukan itu sedang diselidiki oleh Jaksa Agung Negara Bagian San Luis Potosí Jose Luis Ruiz, yang mengkonfirmasi bahwa otopsi sedang berlangsung.
(Tribun Bogor/TribunStyle)
Sebagian artikel telah tayang di Tribun Bogor yang berjudul 'Detik-detik Warga Rancabungur Bogor Hidup Kembali, Keluarga Lihat Badannya Bergerak'