Berita Viral
GEGER Mayat Hidup di Bogor, Jenazah Gerak-gerak Jelang Pemakaman, Keluarga Senang Tak Jadi Meninggal
Peti mati dibuka jenazah gerak-gerak, pria di Bogor ini tak jadi meninggal padahal upacara sudah disiapkan.
Editor: Amirul Muttaqin
TRIBUNSTYLE.COM - Detik-detik warga Bogor hidup lagi setelah dinyatakan meninggal dunia.
Peti mati dibuka bikin syok karena jenazah pria itu terlihat gerak-gerak hingga kemudian dibawa kembali ke rumah sakit.
Keluarga gembira pria itu tak jadi meninggal, padahal upacara pemakaman telah disiapkan.
Seperti apa kisah lengkapnya?
Baca juga: TAK Percaya Suami Tiada, Istri Simpan Jasad Selama 18 Bulan, Nekat Lakukan Ritual Agar Hidup Lagi
Membuat warha heboh, US (40) asal Rancabungur, Bogor hidup kembali setelah sempat dinyatakan meninggal pada Jumat 11 November 2022.
Detik-detik US hidup kembali pun sempat diabadikan keluarga.
Kakak US, Saputra, menceritakan kejadian bermula ketika keluarga hendak memeriksa jenazah US di dalam peti mati.
"Awalnya kita ingin memastikan jenazah teryata setelah dibuka dilihat jasad masih bergerak gerak," kata dia kepada wartawan, Senin (14/11/2022).
Keluarga pun, sambung dia, kaget dan sempat tak percaya melihat jasad US bergerak kembali.
Diakui oleh Saputra, pihak keluarga sudah mempersiapkan upacara pemakaman dari US.
"Keluarga sudah mempersiapkan upacara pemakaman. Hanya setelah seperti itu kita tetap untuk melihat jasad korban terakhir kali diperiksa dulu teryata masih hidup kaget keluarga," ungkapnya.
Alhasil, langsung saja, kata Saputra, US dibawa ke klinik untuk memastikan kondisi dari US.
"Kita langsung ambil tindakan cepat langsung diabawa ke klinik untuk dikasih oksigen. Selanjutnya di rujuk ke RSUD Kota Bogor," ungkapnya.
Setelah dinyatakan bernafas kembali, kata dia, keluarga mengaku senang dan tidak menyangka kejadian ini terjadi kepada pihak keluarganya.
"Keluarga senang gak nyangka karena beliau berangkat dari rumah dalam keadaan yang memang sehat dan memang sebelumnya beliau itu tidak ada tanda tanda langsung drop gitu," tambahnya.
Saat ini, kata dia, US sedang dilakukan penanganan lebih lanjut oleh pihak RSUD Kota Bogor.
"Beliau di RSUD Kota yang jaga keluarga inti termasuk istrinya," tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, warga asal Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor, berinisial US (40) sempat membuat heboh.
US (40) dikabarkan sempat meninggal dunia namun dinyatakan hidup kembali.
Kejadian ini terjadi pada Jumat (11/11/2022) lalu.
US yang dikabarkan meninggal pada Jumat, sempat dilarikan ke RSUD Kota Bogor untuk dilakukan penanganan.
Kakak US, Saputra membenarkan bahwa adiknya sempat dinyatakan meninggal dunia.
"Meninggal di Semarang saat ada kegiatan disana. Ada yang mengabari sakit dan diabwa ke rumah sakit di Jakarta dan di RS Jakarta dikabarkan meninggal," kata Saputra kepada wartawan, Senin (14/11/2022).
Baca juga: Kuburan Selesai Digali, Mayat Hidup Lagi Cerita Penggali Kubur Ini Viral: yang Paling Lama 5 Tahun
Pelayat Syok, Bocah 3 Tahun Hidup Lagi saat Dimakamkan
Kematian bocah berusia 3 tahun ini membuat para pelayat syok.
Sudah dinyatakan meninggal dunia, bocah tersebut mendadak hidup lagi saat pemakaman digelar.
Namun ternyata peristiwa ini tetap berakhir duka.
Keluarga gadis itu seketika syok, kemudian menuduh pihak rumah sakit telah membuat kelalaian.
Namun sayangnya, tak selang beberapa lama gadis muda itu tetap dinyatakan meninggal dunia dengan penyakit yang berbeda.
Bagaimana kisah selengkapnya?
Dilansir TribunStyle.com dari New York Post, keluarga Camila Roxana Martinez Mendoza menuduh Rumah Sakit Komunitas Dasar Salinas de Hidalgo melakukan kelalaian setelah menyatakan bocah 3 tahun itu meninggal.
Mulanya diketahui, gadis muda itu mengalami sakit perut, muntah dan demam.
Kemudian ibunya, Mary Jane Mendoza, membawanya menemui dokter anak di kampung halaman di Villa de Ramos.
Setelah diperiksa, dokter kemudian merekomendasikan agar anak itu dibawa ke rumah sakit di negara bagian San Luis Potosí, Meksiko tengah untuk dirawat karena dehidrasi.
Dokter di Rumah Sakit Komunitas Dasar Salinas de Hidalgo meletakkan handuk dingin di atas tubuh kecilnya untuk menurunkan suhu tubuhnya dan meletakkan oksimeter nadi di salah satu jarinya untuk melacak kadar oksigennya.
Camila dibebaskan dari rumah sakit dengan resep parasetamol yang mengobati rasa sakit dan demam.
Namun sayangnya, kala itu kondisi Camila terus memburuk seiring berjalannya hari.
Kemudian dokter lain memberi arahan untuk sang ibu dari gadis itu untuk memberi makan buah-buahan dan memberi resep obat yang berbeda.
Terlepas dari obat-obatan dan saran dari para ahli medis, balita itu terus muntah.
Orang tuanya pun semakin khawatir, kemudian membawanya ke dokter lain, dan akhirnya dilarikan ke ruang gawat darurat.
Camila diberhentikan ke Salinas antara jam 9 dan 10 malam, dan dokter terus bekerja keras untuk membantu gadis muda itu.
"Mereka ingin memberinya (terapi intravena).
Mereka butuh waktu lama untuk menaruh oksigen padanya," kata ibunya dikutip TribunStyle.com, Selasa, (27/9/2022).
"Mereka tidak memakainya karena mereka tidak dapat menemukan pembuluh darah kecilnya, akhirnya, seorang perawat mengelolanya," imbuhnya.
Setelah sekitar 10 menit, infus dikeluarkan dari gadis kecil itu, yang kemudian dibawa pergi untuk beristirahat.
"Dia masih memelukku, mereka membawanya pergi dan mengatakan kepadaku, 'Kamu harus membiarkannya beristirahat dengan tenang,'" kenang ibu yang berduka itu.
Anehnya, Mendoza kemudian dijauhkan dari putrinya yang sakit di sebuah ruangan terpisah yang terkunci.
Dia bisa keluar tetapi masih tidak bisa masuk ke kamar tempat putrinya disimpan.
Camila kemudian dinyatakan meninggal karena dehidrasi.
Keesokan harinya, sebuah pemakaman diadakan untuk teman dan keluarga untuk kematian sang putri tercinta.
Namun tamu pemakaman lainnya mengatakan kepada ibu yang putus asa itu bahwa dia pasti berhalusinasi dan membujuknya untuk membuka peti mati.
Namun, nenek dari pihak ayah Camila dilaporkan bergegas untuk melihat lebih dekat ketika dia melihat mata Camila bergerak dan secara mengejutkan menemukan bahwa dia memiliki denyut nadi.
Camila dilarikan dengan ambulans kembali ke rumah sakit Salinas, di mana dokter tidak berhasil berusaha untuk menghidupkannya kembali dan menyatakan dia meninggal lagi.
Kali ini karena edema serebral atau pembengkakan otak.
"Di situlah bayi saya benar-benar selesai.
Kami sangat terpukul karena gadis saya adalah orang yang sangat bahagia, dia bergaul dengan semua orang, dia tidak memilih siapa pun," kata Mendoza.
"Kami memiliki banyak orang di peternakan yang mendukung kami karena dia disayangi."
Keluarga itu berencana mengirim Camila ke hari pertamanya di taman kanak-kanak minggu ini.
Surat-surat kematian pertama yang diperoleh orang tuanya mencantumkan penyebab kematian Camila hanya sebagai dehidrasi, sedangkan yang kedua mencatat dehidrasi, edema serebral, dan kegagalan metabolisme.
"Yang benar-benar saya inginkan adalah agar keadilan dilayani.
Saya tidak memiliki dendam terhadap para dokter yang melakukan tindakan ekstrem," katanya.
"Saya hanya meminta agar para dokter, perawat, dan direktur diubah agar itu tidak terjadi lagi."
Kasus memilukan itu sedang diselidiki oleh Jaksa Agung Negara Bagian San Luis Potosí Jose Luis Ruiz, yang mengkonfirmasi bahwa otopsi sedang berlangsung.
(Tribun Bogor/TribunStyle)
Sebagian artikel telah tayang di Tribun Bogor yang berjudul 'Detik-detik Warga Rancabungur Bogor Hidup Kembali, Keluarga Lihat Badannya Bergerak'