VIRAL Seorang Aremania Minta Polisi Tak Tembakkan Gas Air Mata, Justru Dibentak, Begini Nasibnya
Seorang Aremania ini meminta polisi tak menembakkan gas air mata ke tribun penonton saat kerusuhan di Stadion Kanjuruhan beberapa waktu lalu.
Editor: Amirul Muttaqin
Pengunggah tersebut berinisial I (27), sedangkan suporter yang berada di video itu berinisal Y (25).
Ketika dikonfirmasi ternyata I dan Y tidak menonton pertandingan antara Arema FC vs Persebaya bersama-sama.
Mereka duduk di tribun yang berbeda.
Bahkan I tidak mengetahui jika Y menonton pertandingan Arema FC vs Persebaya dan begitu juga sebaliknya.
“Saya berangkat nggak sama Y, pulang juga nggak sama Y. Soal dia nggak tahu saya nonton, dia juga nggak tahu saya nonton.”
“Dia di tribun Timur, saya di tribun Utara,” ujarnya saat dihubungi Tribunnews.com, Selasa (4/10/2022).
Kemudian terkait video itu, I mengaku baru diberitahui oleh Y pada Senin (3/10/2022) yaitu dua hari setelah tragedi di Stadion Kanjuruhan yang menewaskan 125 orang itu.
“Nggak berani speak up. Kirim videonya ke saya dan akhirnya (I) ngetwit,” ujarnya.
Sementara terkait permintaan Y kepada polisi agar tidak menembakkan gas air mata, M menyebut lantaran rekannya merasa kasihan kepada anak-anak dan perempuan yang terkena efeknya.
“Jadi niatnya cuma itu untuk menyampaikan banyak anak kecil, ibu-ibu,perempuan di tribun. Kasihan, jadi dia punya inisiatif untuk masuk ke lapangan,” cerita I.
Namun sesampainya di lapangan dan berbicara secara baik-baik dengan seorang personel polisi, justru anggota lain membentak Y dan memaksanya untuk keluar.
“(Polisi) malah maki-maki dan bentak-bentak suruh keluar. Padahal dia menyampaikan dengan baik-baik,” ujarnya.
Terjadi Pemukulan
Setelah itu, I mengatakan Y mengalami pemukulan sesaat setelah bertemu polisi seperti yang terekam di video.
I menyebut pemukulan kepada Y dilakukan oleh beberapa oknum polisi lain dan bukan polisi yang terekam di dalam video.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/style/foto/bank/originals/aremania-meminta-polisi-tak-menembakkan-gas-air-mata-saat-kerusuhan-di-stadion-kanjuruhan.jpg)