Breaking News:

HASIL Pemeriksaan Lie Detector Bharada E, Bripka RR & Kuat Maruf, Ada yang Bohong? Ini Kata Polisi

Tiga tersangka pembunuhan Brigadir J yakni Bharada E, Bripka RR, dan Kuat Maruf telah diperiksa pakai lie detector. Polisi beberkan hasil pemeriksaan.

Kolase TribunJakarta.com
Hasil pemeriksaan lie detector Bharada E, Bripka RR, dan Kuat Maruf dibongkar polisi 

Sinyal dari sensor Polygraph direkam pada grafik yang bergerak.

Sensor biasanya merekam tingkat pernapasan, denyut nadi, tekanan darah, dan keringat dari orang tersebut ketika memberikan pernyataan.

Baik selama dan setelah tes, pemeriksa poligraf dapat melihat grafik dan melihat apakah tanda-tanda vital berubah secara signifikan pada salah satu pertanyaan.

Secara umum, perubahan yang signifikan menunjukkan orang tersebut berbohong, dikutip dari How Stuff Works.

Ketika pemeriksa terlatih menggunakan poligraf, ia dapat mendeteksi kebohongan dengan akurasi tinggi.

Namun, karena interpretasi pemeriksa bersifat subjektif dan orang yang diperiksa dapat bereaksi berbeda terhadap kebohongan, tes poligraf tidak sempurna dan dapat dikelabui.

Baca juga: Bharada E Ketakutan, Orangtuanya Diminta Ferdy Sambo Cs Datang ke Jakarta : Tolong Selamatkan Mereka

Ilustrasi - Lie Detector
Ilustrasi - Lie Detector (Freepik)

Apakah Hasil Tes Polygraph Akurat?

Perkiraan akurasi tes poligraf mencapai 87 persen.

Terkadang, orang yang tidak bersalah mungkin gagal dalam tes Polygraph karena kegugupan murni.

Sehingga, hasil dari Polygraph sering ditolak di pengadilan di Amerika Serikat.

Secara ilmiah, Polygraph hanya dapat mendeteksi reaksi tubuh ketika seseorang menjawab pertanyaan.

Poligraf digunakan berdasarkan teori bahwa kebanyakan orang tidak berbohong atau menipu tanpa perasaan cemas atau gugup.

Ini berasal dari gagasan bahwa kebanyakan orang merasa tidak enak karena berbohong atau takut ketahuan atau akan mendapat masalah jika berbohong.

Ketakutan dan rasa bersalah inilah yang menghasilkan kecemasan dan kegugupan.

Ketika seseorang merasa seperti ini, mereka menunjukkan kesulitan untuk mendeteksi perubahan fisiologis yang tidak disengaja yang secara teoritis dapat dideteksi dengan poligraf.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 2/4
Tags:
Brigadir JBharada EBripka RRKuat MarufFerdy SamboPutri Candrawathi
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved