BEDA dari Ajudan Lain, Bharada E saat Diperiksa Komnas HAM, Tak Terlalu Grogi: Padahal Kita Putar
Komisioner Komnas HAM Choirul Anam membongkar momen pemeriksaan terhadap semua ajudan Irjen Ferdy Sambo. Ia menyebut perbedaan Bharada E.
Editor: Febriana Nur Insani
TRIBUNSTYLE.COM - Semua ajudan Irjen Ferdy Sambo telah diperiksa oleh Komisi Nasional Hak Asasi Manusia atau Komnas HAM terkait kematian Brigadir J.
Dari semua ajudan, Bharada E ternyata memiliki perbedaan saat diperiksa. Hal itu dibongkar Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam.
Apa yang membedakan Bharada E dengan ajudan lain?
Komisioner Komisi Nasional (Komnas) Hak Asasi Manusia (HAM) Choirul Anam menyebutkan Bharada Richard Eleiezer (RE atau E) merupakan sosok yang tangguh dan konsisten selama menjalani pemeriksaan yang dilakukan oleh Komnas HAM.
Hal ini disampaikan oleh Anam dalam wawancara khusus yang dilakukan oleh Tribunnews di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Kamis (25/8/2022) petang.
“Ada proses yang ketika ditanya itu mentalnya kuat, diputar-putar, tetap konsisten. Dan enggak terlalu grogi, salah satunya Bharada E,” ujar Anam kepada Tribunnews.
Lebih lanjut, Anam menjelaskan saat melakukan pemeriksaan atas seluruh ajudan Ferdy Sambo atau Aide De Camp (ADC) termasuk dengan Bharada E, tampak beberapa anggota ADC grogi dalam menjawab pertanyaan.
Baca juga: UBAH Kesaksian, Bharada E Ternyata Kecewa Janji Ferdy Sambo Tak Ditepati, Akhirnya Kuak Kebenaran
Pun saat memasuki masa istirahat, beberapa orang ini menghabiskan waktu lebih lama termasuk Bharada E.
Namun meski begitu, seperti yang ditekankan Anam, dari keseluruhan pihak yang diperiksa, Bharada E lah yang punya mental paling kuat dan konsisten.
“Bharada E itu mentalnya cukup untuk terus ngomong secara konsisten, padahal sudah kita putar,” jelas Anam.
“Walaupun beberapa waktu, saat istirahat ngerokoknya lama daripada yang lain,” jelas Anam.
Kesaksian Bharada Richard Eliezer (RE atau E) kini menjadi bagian penting dalam terungkapnya kasus tewasnya Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat (Josua atau J).
Eliezer pun kini telah menjadi saksi pelaku yang bekerja sama (justice collabolator).
Ia menjadi terbuka kepada penyidik saat diperiksa soal kematian Brigadir J.
Bharada E lalu membuat berita acara pemeriksaan (BAP) baru. Bahkan dia menulis kronologi penembakan Brigadir J yang terjadi di rumah dinas atasannya itu.
