Breaking News:

TERKUAK Begini Bunyi Perintah Atasan, Bharada E Terpaksa Tembak Brigadir J, Tegaskan Tak Ikut Aniaya

Bharada E sebut tidak ada baku tembak dengan Brigadir J. Pistol Brigadir J diambil untuk menembak dinding agar seolah-oleh terjadi baku tembak.

Tribunnews.com Irwan Rismawan/ISTIMEWA
Bharada E diperintah atasan untuk menembak Brigadir J 

Adanya perintah tersebut, Bharada E pun mengaku ditunjuk jadi orang yang pertama kali menembak Brigadir J.

Bharada E bongkar
Bharada E diperintah untuk menembak Brigadir J  (Kolase TribunStyle/Tribunnews/Istimewa)

Baca juga: Alasan Bharada E Bongkar Skenario Pembunuhan Brigadir J, Ogah Tutupi Kebohongan: Saya Takut Tuhan

Setelah itu, disusul oleh pelaku lain yang turut menembak korban.

"Nembak pertama Bharada E. Selanjutnya ada pelaku lain," kata Muhammad Burhanuddin.

Ia menerangkan bahwa hal tersebut diketahui saat Bharada E diperiksa oleh timsus Kapolri.

Ada dugaan pelaku penembakan Brigadir J ini lebih dari satu orang.

Dalam tragedi itu, ditegaskan pengacara Bharada E, tidak ada baku tembak, melainkan penembakan searah dari para pelaku kepada Brigadir J.

"Pelaku yang menembak lebih dari satu. Tidak ada tembak menembak," ungkap dia.

Setelah Brigadir J tewas terkapar, Bharada E disuruh atasannya untuk membuat alibi seakan terjadi adu tembak antara dirinya dan Brigadir J.

Pasalnya, Bharada E diminta oleh atasannya untuk menembak ke arah dinding setelah Brigadir J tewas.

"Adapun proyektil atau apa yang di lokasi katanya alibi, jadi senjata almarhum yang tewas itu dipakai untuk tembak kiri kanan itu. Bukan saling baku tembak," kata Muhammad Burhanuddin.

Senjata itu memang biasa digunakannya saat melakukan pengawalan terhadap istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.

Bharada E
Bharada E sebut tidak ada baku tembak dengan Brigadir J (Tribunnews/Irwan Rismawan)

Baca juga: Susul Bharada E dan Brigadir RR, Sopir Ferdy Sambo Jadi Tersangka Ketiga Kasus Tewasnya Brigadir J

"Jadi bukan (tembak Brigadir J), menembak itu dinding arah-arah itunya," kata dia.

Bharada E mengaku pistol Brigadir J, HS-9 buatan Kroasia diambil oleh atasannya.

Setelah itu, atasannya menembakan ke jari kanan dan beberapa tembok.

"Jadi senjata almarhum yang tewas itu dipakai untuk tembak jari kanan itu, bukan saling baku tembak," lanjut pengacara Bharada E.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bogor
Tags:
Bharada EBrigadir JIrjen Ferdy SamboMuhammad BurhanuddinDeolipa YumaraPutri Candrawathi
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved