Bharada E Tak Saksikan Dugaan Pelecehan Brigadir J, Komnas HAM : Cuma Putri Candrawathi yang Tahu
Komnas HAM berharap istri Ferdy Sambo, yakni Putri Candrawathi segera hadir di LPSK, kasus dugaan pelecehan Brigadir J sulit diungkap.
Editor: Joni Irwan Setiawan
Namun katanya, Ferdy Sambo justru tidak menyusul istrinya tapi ke arah lain bersama ADC dan motor Patwal yang sama.
Hingga kemudian, tiba-tiba Ferdy Sambo mendapat telepon dari istrinya, Putri Candrawathi.
"Baru berapa menit berjalan, kelihatan motor Patwal berhenti, mobil berhenti.
Kata penyidik, itu karena ada telepon dari ibu ( Putri Candrawathi) ke Pak Ferdy yang menjelaskan ada masalah itu," jelas Damanik.
Setelah menerima telepon dari istri, Damanik menjelaskan mobil Ferdy Sambo pun berusaha berbalik bersama dengan motor Patwal.
Hanya saja, mobil rombongan Ferdy Sambo itu kesulitan karena jalan yang sempit.
Damanik pun mengungkapkan setelah mengetahui hal itu, Ferdy Sambo pun langsung berlari ke rumah dinas.
Kemudian, Damanik menjelaskan pada video CCTV yang berbeda, Putri Candrawathi terlihat menangis dengan didampingi asistennya.
Disebutkan, Putri Candrawathi ini menangis setelah melihat Brigadir J sudah tewas terkapar di depannya.
Putri Candrawathi ini sempat lunglai ketika akan pindah lokasi dari rumah dinas ke rumah pribadi.
"Nggak berapa lama, ibu kembali ke rumah didampingi asisten yang menunjukkan wajahnya menangis.
Kenapa kami bisa mengatakan menangis?
Karena CCTV-nya sangat clear, kualitas tinggi," ungkapnya.
Selanjutnya, Damanik mengatakan datangnya mobil Provost hingga mobil lain ke lokasi kejadian penembakan.
Diduga, mobil Provost ini datang atas perintah Irjen Ferdy Sambo untuk membawa jasad Brigadir J ke Rumah Sakit Kramat Jati.
(TribunBogor/Vivi)
Artikel ini diolah dari TribunBogor dengan judul: Dugaan Pelecehan Tak Disaksikan Bharada E, Komnas HAM: Cuma Putri Candrawathi yang Tahu Benar Tidak