Banyak Kejanggalan, Ini yang Terjadi Selama 3 Hari Pasca Tewasnya Brigadir J di Rumah Ferdy Sambo
Polisi ungkap kejadian selama 3 hari setelah baku tembak antara Brigadir J dengan Bharada E di rumah Kadiv Polri Irjen Ferdy Sambo.
Editor: Joni Irwan Setiawan
TRIBUNSTYLE.COM - Kasus baku tembak antara Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J dengan Bharada E hingga kini masih menjadi perhatian publik Indonesia.
Kasus tersebut mendadak menjadi viral dan menjadi salah satu yang menjadi perhatian dalam sepekan.
Terhitung hingga saat ini, banyak yang menyoroti kejadian tembak-tembakan tersebut, bahkan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD hingga Presiden Jokowi juga menyoroti kasus tersebut.
Di lain sisi, ada banyak hal yang dipertanyakan terkait kasus polisi tembak polisi tersebut.
Apalagi lokasi kejadian terjadi di rumah Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri Irjen Ferdy Sambo.
Baca juga: Pasca Diretas, HP Brigadir J Akhirnya Bisa Diakses, Chat Hilang, Keluarga Syok: Kami Takut Pakai WA
Baca juga: Polisi Kepung Rumah Brigadir J Pasca Baku Tembak, Keluarga Syok: Kami Diserang Padahal Lagi Berduka

Diketahui baku tembak antara Brigadir J dan Bharada E terjadi di Kompleks Polri daerah Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Barat pada hari Jumat (8/7/2022) pukul 17.00 WIB.
Namun polisi baru membuka kejadian pada Senin (11/7/2022).
Apa yang terjadi selama 3 hari di rumah Kadiv Ferdy Sambo?
Dilansir dari Kompas.com pada Sabtu (16/7/2022), begini rangkuman kejadian selama 3 hari di rumah Kadiv Ferdy Sambo tersebut.
1. Jumat, 8 Juli 2022
Pada Jumat, 8 Juli 2022, Ketua RT Kompleks Polri tersebut, Seno Sukarto, menjadi orang pertama yang mengungkapkan bagaimana detik-detik aksi baku tembak itu.
Kata Seno, seorang sekuriti mendengar suara letusan pada Jumat sore. Dia kira itu hanyanya suara petasan belaka.
Akan tetapi suara letusan itu terdengar lebih dari dua kali.
Tidak lama setelah suara letusan itu, terlihat beberapa polisi mendatangi rumah Kadiv Ferdy Sambo.
Karena sangat wajar polisi bolak-balik dalam rumah dinas itu, maka sekuriti tersebut tidak menanyakan alasan beberapa polisi itu datang.
Selain itu, si sekuriti takut salah jika bertanya kepada polisi itu.
Tapi di sini menyakinkan bahwa dia sama sekali tidak tahu kapan jenazah Brigadir J dbawa dari rumah Ferdy Sambo.
Sebab dia dan sekuriti tersebut tidak melihat adanya ambulans.
"Tidak tahu jenazah Brigadir J dibawa pakai apa," ungkap Seno.
2. Sabtu, 9 Juli 2022
Sehari setelah kejadian, rupanya Seno sama sekali tidak tahu ada laporan aksi baku tembak.
Sebab polisi sama sekali tidak melaporkannya.
Kekesalan Seno bertambah ketika dia tahu beberapa polisi mengganti dekoder kamera CCTV yang berada di pos sekuriti kompleks perumahan tersebut.
Kejadian itu juga terjadi tanpa izinnya.
Sebab menurut Seno, itu bukan dekoder CCTV di rumah dinas Ferdy Sambo, tapi CCTV di pos.
Yang melakukannya adalah polisi tidak memakai seragam.
"Sampai sekarang saya ketemu aja (polisi yang mengganti) juga tidak.
Terus terang saya juga ya kesal," ucap Seno.
3. Minggu, 10 Juli 2022
Pada hari Minggu (10/7/2022), jenazah Brigadir J sudah tiba di rumah duka di Jambi.
Namun sebelumnya jenazah Brigadir J sudah diotopsi di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
4. Senin, 11 Juli 2022
Setelah 3 hari kejadian baku tembak itu, polisi baru mengungkapkan kejadian itu.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan.
Kata Ramadhan, Brigadir J diduga sempat melakukan pelecehan terhabap istri Ferdy Sambo.
Lalu terjadilah aksi tembak antara dua ajudan Ferdy Sambo yakni, Brigadir J dan Bharada E.
Baca juga: Mahfud MD Pantau Kasus Brigadir J, 3 Kejanggalan Ini Jadi Sorotan: Keterangan Polisi Berbeda-beda
Pasca Diretas, HP Brigadir J Akhirnya Bisa Diakses, Chat Hilang
Sementara itu, kematian Brigradir Nopriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J masih menjadi misteri bagi pihak keluarga.
Beberapa waktu lalu, pihak keluarga menyebut akun WhatsApp dan media sosial dari keluarga dan juga miliki Brigadir J diretas.
Peristiwa peretasan nomor WhatsApp dan media sosial pada keluarga Brigadir J terjadi sejak Senin (11/7/2022) malam.
Saat Samuel selaku ayah dari Brigadir J menunjukkan aplikasi WhatsApp miliknya, muncul tulisan pemberitahuan bahwa nomor yang dicantumkan telah didaftarkan di telepon lain.
Namun, syukurnya kini media sosial dan WhatsApp dari Brigadir J akhirnya bisa diakses.
Baca juga: Kejanggalan Muncul, Bharada E yang Tembak Brigadir J Harusnya Tak Boleh Bawa Senjata, Ini Alasannya

Meski telah bisa diakses, Samuel Hutabarat mengatakan ada pesan yang telah dihapus di dalam whatsapp.
"WhatsApp dan Facebook sudah bisa dibuka dan digunakan.
Tapi ada pesan yang dihapus," kata ayah Brigadir J, Samuel Hutabarat, dikutip TribunStyle.com, Jumat (15/7/2022).
Ia mengatakan saat mendapatkan kendali akun WhatsApp-nya kembali, Samuel menemukan ada pesan dan riwayat chating yang terhapus.
Pesan yang dihapus berasal dari saudara dan teman Samuel.
"Baru bisa dibuka ponsel kami. Saya lihat tulisan dari saudara dan kawan terhapus.
Ada tulisan terhapus. Mungkin peretas yang menghapus," kata dia lagi.
Namun, Samuel tidak memberitahukan apa isi pesan yang dihapus tersebut.
"Itu (pesan) soal pribadi, tidak ada kaitannya (dengan Brigadir J)," sambung Sambuel.
Walaupun sudah dibuka kembali, pihaknya masih khawatir menggunakan WhatsApp.
"Walaupun sudah bisa digunakan, kami takut untuk memakai WA kembali," ujarnya.
Ia pun mengatakan, belum ada rencana meminta perlindungan dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) setelah ponselnya diretas.
"Kami tidak meminta dan yang menawarkan juga tidak ada.
Kami butuh sesuatu pun, sedangkan keadaan kami seperti ini," tutupnya.

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 5 ponsel milik keluarga Polisi (Brigpol) Nofriansyah Yosua Hutabarat di Jambi diduga telah diretas.
Ini disampaikan oleh Rohani Simanjuntak, bibi Brigpol Yosua dan ayahnya, Samuel Hutabarat Selasa (12/7/2022).
Dari keterangan keluarga korban, peretasan terjadi secara bertahap.
Pertama kali terjadi pada pukul sekitar 05.00 WIB yakni aplikasi Whatsapp dan Facebook milik ibu Brigadir J, Rosti Simanjuntak.
Selanjutnya, terjadi pada handphone milik kakak dan adik Brigadir J.
Totalnya ada 5 ponsel yang diretas dalam satu hari ini.
"Tak lama lagi HP Yuni tidak bisa dibuka. HP Devi juga tidak bisa dibuka.
Total 5 HP tidak bisa dibuka," tutur Rohani.
Keluarga ini telah kehilangan sosok Brigadir Yosua yang terlibat dalam insiden penembakan.
Mereka mendapatkan keterangan dari Mabes Polri, bahwa Brigadir Yosua terlibat baku tembak dengan Bharada E, yang mana insiden ini terjadi usai aksi pelecehan.
Menurut keterangan polisi dalam peristiwa baku tembak polisi terdapat sejumlah kejanggalan.
Makanya, Kapolri membentuk tim khusus untuk memberikan keadilan kepada keluarga korban dan transparan kepada publik.
(Intisari/Mentari)
Artikel ini diolah dari Intisari dengan judul: Misterius Bak Terjadi Secara Rahasia, Apa yang Sebenarnya Terjadi Selama 3 Hari di Rumah Kadiv Ferdy Sambo, Mengapa Insiden Polisi Tembak Polisi Baru Terungkap Senin?