Imlek 2022
MAKNA Spesial di Balik Kue Keranjang atau Nian Gao, Kudapan Khas Imlek yang Melambangkan Kerukunan
Menyingkap makna di balik kue keranjang atau Nian Gao, hidangan khas Tionghoa yang wajib ada saat Imlek.
Penulis: Gigih Panggayuh Utomo
Editor: Triroessita Intan Pertiwi
Kira-kira, arti kedua kata tersebut adalah 'kue yang manis'.
Biasanya, orang-orang keturunan Tionghoa juga membagikan kue keranjang ini kepada tetangga yang bukan termasuk etnisnya juga.
Sebenarnya kue yang berbahan dasar tepung ketan dan gula merah ini rasanya sudah enak, yaitu manis, kenyal, dan legit.
Meski begitu, ada berbagai kreasi resep yang bisa digunakan untuk membuat kue keranjang ini lebih nikmat dan menarik untuk disantap lagi.

Makna Kue Keranjang dalam Perayaan Imlek
Masyarakat Tionghoa percaya bahwa kue keranjang merupakan hidangan yang membawa keberuntungan.
Kue yang bulat, manis dan lengket itu bisa dimaknai lebih jauh lagi.
Bentuk bulat kue keranjang dapat diartikan sebagai keluarga yang bersatu, bersekutu, dan rukun.
Rasanya yang manis mengibaratkan bahwa seseorang harus berperilaku dan bertutur kata manis supaya dapat saling menguatkan.
Sementara itu, tekstur kue keranjang yang lengket memiliki arti mengupayakan atau berusaha sekeras mungkin agar keluarga tidak terpisahkan.
Berbeda makna lagi dengan kue keranjang yang dipakai untuk sembahyang.

Kue keranjang yang digunakan saat sembahyang bermakna sebagai pengingat kepada leluhur.
Secara singkat, kue keranjang dapat dijadikan sebagai tanda bakti atau penghormatan.
Adapun penyajian kue keranjang biasanya ditumpuk hingga menjulang tinggi.
Urutannya mulai dari yang paling besar di bawah, hingga terkecil paling atas.
Kue keranjang yang ditumpuk ini merupakan lambang peningkatan kemakmuran hidup.
Harapannya, tahun berikutnya bisa lebih baik dari tahun sebelumnya.
(TribunStyle.com/Gigih Panggayuh)
Baca artikel seputar Imlek 2022 lainnya di sini