Imlek 2022
MAKNA Spesial di Balik Kue Keranjang atau Nian Gao, Kudapan Khas Imlek yang Melambangkan Kerukunan
Menyingkap makna di balik kue keranjang atau Nian Gao, hidangan khas Tionghoa yang wajib ada saat Imlek.
Penulis: Gigih Panggayuh Utomo
Editor: Triroessita Intan Pertiwi
TRIBUNSTYLE.COM - Menyingkap makna di balik kue keranjang atau Nian Gao, hidangan khas Tionghoa yang wajib ada saat Imlek.
Tahun Baru Imlek 2022 atau 2573 jatuh pada Selasa, 1 Februari 2022.
Pada Tahun Baru China atau Lunar New Year kali ini, ditandai dengan masuknya tahun shio Macan Air.
Perayaan Imlek juga menjadi momentum untuk saling berbagi kebahagiaan bersama keluarga dan orang-orang terdekat.
Setiap tahunnya, masyarakat Tionghoa memeriahkannya dengan memasang atribut khas, seperti lampion, dekorasi berwarna merah, kue keranjang, pagelaran barongsai, dan angpao.
Nah, salah satu hidangan berupa kudapan yang wajib ada saat Imlek yakni kue keranjang.
Baca juga: Tahun Baru Imlek 2022, Ini 5 Hal yang Dianggap Tabu saat Imlek, Keramas hingga Minum Obat
Baca juga: SELAMAT! 5 Shio Ini Akan Banjir Hoki di Tahun Baru Imlek 2022, Shio Kerbau Karir Makin Moncer
Kue satu ini mirip dengan jajanan dodol.
Kenapa jadi hidangan wajib saat Imlek? Rupanya keu keranjang punya makna yang dalam bagi masyarakat Tionghoa.
Dirangkum dari berbagai sumber, inilah makna di balik kue keranjang yang selalu ada saat Imlek.

Mengenal Kue Keranjang
Mirip seperti dodol, kue keranjang biasanya dibuat setiap satu tahun sekali, yaitu pada saat perayaan Imlek.
Tidak hanya itu, kue keranjang juga menjadi satu sajian dalam peribadatan dan juga sering dibagikan pada saudara dan tetangga.
Kue keranjang (ada yang menyebutnya kue ranjang) mendapatkan penamaan dari wadah cetaknya yang berbentuk keranjang.
Beberapa orang menyebutnya dodol China.

Sementara dalam bahasa Mandarin, kue ini disebut dengan Nian Gao (年糕) atau Hokkian Ti Kwe (甜棵).
Kira-kira, arti kedua kata tersebut adalah 'kue yang manis'.
Biasanya, orang-orang keturunan Tionghoa juga membagikan kue keranjang ini kepada tetangga yang bukan termasuk etnisnya juga.
Sebenarnya kue yang berbahan dasar tepung ketan dan gula merah ini rasanya sudah enak, yaitu manis, kenyal, dan legit.
Meski begitu, ada berbagai kreasi resep yang bisa digunakan untuk membuat kue keranjang ini lebih nikmat dan menarik untuk disantap lagi.

Makna Kue Keranjang dalam Perayaan Imlek
Masyarakat Tionghoa percaya bahwa kue keranjang merupakan hidangan yang membawa keberuntungan.
Kue yang bulat, manis dan lengket itu bisa dimaknai lebih jauh lagi.
Bentuk bulat kue keranjang dapat diartikan sebagai keluarga yang bersatu, bersekutu, dan rukun.
Rasanya yang manis mengibaratkan bahwa seseorang harus berperilaku dan bertutur kata manis supaya dapat saling menguatkan.
Sementara itu, tekstur kue keranjang yang lengket memiliki arti mengupayakan atau berusaha sekeras mungkin agar keluarga tidak terpisahkan.
Berbeda makna lagi dengan kue keranjang yang dipakai untuk sembahyang.

Kue keranjang yang digunakan saat sembahyang bermakna sebagai pengingat kepada leluhur.
Secara singkat, kue keranjang dapat dijadikan sebagai tanda bakti atau penghormatan.
Adapun penyajian kue keranjang biasanya ditumpuk hingga menjulang tinggi.
Urutannya mulai dari yang paling besar di bawah, hingga terkecil paling atas.
Kue keranjang yang ditumpuk ini merupakan lambang peningkatan kemakmuran hidup.
Harapannya, tahun berikutnya bisa lebih baik dari tahun sebelumnya.
(TribunStyle.com/Gigih Panggayuh)
Baca artikel seputar Imlek 2022 lainnya di sini