Profil Vicky Zhao, Bintang Drama Putri Huan Zhu di Era 1990-an yang Dihapus Tiongkok dari Internet

Lewat perannya dalam serial tersebut, Zhao diganjar penghargaan Aktris Terbaik di Golden Eagle Award.

Sepanjang karier aktingnya, Zhao telah membintangi banyak film box office, termasuk Shaolin Soccer (2001), Red Cliff (2008–2009), Painted Skin (2008), Painted Skin: The Resurrection (2012), Dearest (2014), dan Lost in Hong Kong (2015).

Ia telah menerima banyak penghargaan dari Festival Film Internasional Shanghai, Penghargaan Huabiao, Festival Film Changchun, Penghargaan Seratus Bunga dan Penghargaan Kritikus Film Shanghai untuk film-film seperti A Time to Love (2005) dan Mulan (2009).

Selain berfokus pada film, ia juga membintangi serial TV seperti Romance in the Rain (2001), Moment in Peking (2005) dan Tiger Mom (2015).

Zhao juga berkarier di sunia musika, dimulai dengan album debutnya Swallow (1999), dan telah merilis 7 album.

Pada tahun 2006, ia memenangkan MTV Asia Award untuk Artis Favorit dari Tiongkok, untuk albumnya Double.

Tak puas tampil di depan kamera, Zhao kemudian mendalami peran sebagai sutradara dan produser.

Setelah menerima gelar master Penyutradaraan Film dari Akademi Film Beijing pada tahun 2012, ia melakukan debut penyutradaraan lewat film So Young (2013) yang menjadi salah satu film terlaris di Tiongkok.

Film tersebut meraih banyak penghargaan di Tiongkok, Hong Kong dan Taiwan, termasuk Golden Rooster Award untuk Debut Sutradara Terbaik, Hundred Flowers Award untuk Sutradara Terbaik dan Penghargaan Film Hong Kong untuk Film Terbaik dari Tiongkok dan Taiwan.

Zhao belakangan kerap disibukkan dengan kegiatananya di belakang layar sekaligus seorang pebisnis dunia hiburan.

Baru-baru ini, namanya menjadi sorotan setelah pemerintah Tiongkok memutuskan untuk menghapus jejaknya dari internet.

Seluruh konten film dan serial TV Zhao dihapus oleh platform streaming Tencent Video hingga iQiYi yang merupakan platform streaming terbesar di Tiongkok.

Platform streaming juga menghapus konten yang di dalamnya terdapat namanya sebagai sutradara atau produser.

Hal serupa juga dilakukan situs jejaring sosial Weibo yang menghapus seluruh halaman tentang Zhao.

Pemerintah Tiongkok diketahui sedang dalam misi untuk mengendalikan apa yang disebutnya "budaya penggemar yang kacau" dan kelebihan selebritas.