Berita Terpopuler
POPULER Covid-19 Pulang ke China, Media Pemerintah Sebut Wabah Terparah Sejak Terakhir Muncul
Otoritas Beijing kelabakan menahan virus corona yang disebut-sebut sumbernya justru berasal salah satu kota di negaranya, yaitu Wuhan.
Editor: Dhimas Yanuar
"Kami telah berhasil mengatasi epidemi di Guangzhou, dan epidemi di Nanjing secara bertahap dikendalikan," kantor berita Xinhua mengutip pernyataan spesialis penyakit menular Zhang Wenhong.
--
Antibodi Covid-19 yang dihasilkan oleh vaksin Sinovac setelah pemberian dosis kedua turun setelah enam bulan pada sebagian besar penerima.
Terungkap sebuah hal baru tentang vaksin Sinovac.
Antibodi Covid-19 yang dihasilkan oleh vaksin Sinovac setelah pemberian dosis kedua turun setelah enam bulan pada sebagian besar penerima.
Baca juga: AMPUHNYA Hanya 6 Bulan Setelah Dosis Kedua, Vaksin Sinovac Siap Ada Suntikan ke-3 Tahun 2022
Baca juga: Benarkah Vaksin Covid-19 Bisa Mengganggu Kesuburan hingga Sebabkan Mandul? Simak Penjelasan Ahli

Namun suntikan ketiga dapat menguatkan kembali antibodi.
Penelitian dilakukan di Cina dengan mengambil sampel darah dari orang dewasa sehat berusia antara 18-59.
Hasil penelitian diterbitkan pada hari Minggu lalu, 25 Juli 2021.
Tim peneliti membagi menjadi tiga kelompok.
Kelompok pertama dan kedua masing-masing 50 peserta yang sudah divaksin dua kali.
Antibodi yang dihasilkan vaksin Sinovac ditemukan menurun setelah 6 bulan menerima vaksin dosis kedua.
Mengutip Reuters, temuan itu berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan para peneliti di otoritas pengendalian penyakit di provinsi Jiangsu, Sinovac, dan institusi Tiongkok lainnya yang kemudian diunggah pada laman medRxiv. Studi ini belum ditinjau atau peer reviewed.
Temuan tersebut diperoleh peneliti dari pengecekan sampel darah sampel darah orang dewasa sehat berusia 18-59 tahun yang kemudian dibagi menjadi dua kelompok dengan peserta masing-masing lebih dari 50 orang.
Hasilnya, peserta yang menerima dua dosis, dua atau empat minggu terpisah, hanya 16,9 persen dan 35,2 persen yang masih terdeteksi memiliki antibodi setelah enam bulan usai suntikan kedua.
Peneliti kemudian melakukan uji coba dengan memberikan dosis ketiga kepada 540 peserta.