Virus Corona
Gejala Infeksi Covid-19 Varian Delta, Berbeda dengan Gejala Umum Infeksi Virus Corona
Inilah gejala dari infeksi virus corona varian Delta yang terus menyebar di Indonesia.
Penulis: Anggie Irfansyah
Editor: Amirul Muttaqin
Virus corona varian Delta disebut lebih menular daripada varian aslinya.
Dilansir dari ndtv.com, para ilmuwan dari India menyebutkan bahwa varian Delta disebut lebih menular 50 persen dibandingkan varian Alpha atau varian pertama virus corona.
Meski demikian, para ilmuwan juga mengatakan bahwa tidak ada bukti bahwa varian Delta dapat menyebabkan tingkat keparahan yang lebih buruk.
Gejala yang berbeda

Varian Delta adalah virus corona yang bermutasi, dan mutasi ini membuat varian tersebut lebih berbahaya dibandingkan varian aslinya.
Dilansir dari Kompas.com, Ketua Tim Peneliti Whole Genome Sequencing (WGS) FK-KMK Universitas Gadjah Mada, Gunadi bemnjelaskan, berdasarkan penelitian yang dipublikasikan di The Lancet, terdapat beberapa hal yang membuat varian Delta dinilai lebih berbahaya.
Salah satunya adalah varian Delta berhubunga n dengan usia pasien.
"Semakin tua pasien Covid-19, maka varian Delta ini akan memperburuk kekebalan tubuh pasien tersebut," kata Gunadi.
Selain itu, varian Delta juga bisa menyebabkan re-infeksi pada pasien, sehingga bisa memperburuk kekebalan tubuh pasien.
Padahal, orang yang sudah pernah terinfeksi Covid-19, ia akan mendapatkan antibodi secara alami.
Varian Delta juga dapat menurunkan kekebalan tubuh seseorang yang lebih tua, meski sudah divaksinasi dua dosis.
Efektivitas vaksin terhadap varian Delta

Berdasarkan infformasi yang dimuat di laman Pemerintah Inggris, vaksin dikatakan masih efektif melawan virus corona varian Delta.
Pfizer dan AstraZeneca 33 persen efektif melawan varian baru ini.
Sementara itu, Departemen Kesehatan Masyarakat Inggris (PHE) masih terus mengevaluasi varian Delta tersebut.
"Studi ini memberikan kepastian bahwa 2 dosis dari kedua vaksin menawarkan tingkat perlindungan yang tinggi terhadap penyakit simtomatik dari varian B.1.617.2," kata Kepala Imunisasi PHE, dr Mary Ramsay.
(TribunStyle.com/Anggie) (Kompas.com/Rosy Dewi Arianti Saptoyo)
Baca juga: 5 Fakta Meninggalnya Neneng Anjarwati, Kronologi Terpapar Covid-19 hingga Ungkap Keinginan Terakhir
Baca juga: Belum Turun, RI Catat 56 Ribu Kasus Baru, Sumut Sumbang Seribu, UPDATE Corona Nasional 15 Juli 2021