Virus Corona
Gejala Infeksi Covid-19 Varian Delta, Berbeda dengan Gejala Umum Infeksi Virus Corona
Inilah gejala dari infeksi virus corona varian Delta yang terus menyebar di Indonesia.
Penulis: Anggie Irfansyah
Editor: Amirul Muttaqin
Reporter: Anggie Irfasyah
TRIBUNSTYLE.COM - Inilah gejala dari infeksi virus corona varian Delta yang terus menyebar di Indonesia
Pandemi Covid-19 masih belum berakir, dan lonjakan kasus masih terjadi di Indonesia.
Peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia mungkin juga disebabkan karena munculnya varian Delta.
Varian Delta pertama kali diidentifikasi di India, dan disebut sangat mudah menular dan lebih berbahaya daripada varian lainnya.
Baca juga: Segera Tersedia di Indonesia, Inilah Fakta Vaksin Moderna, Ampuh Tangkal Covid-19 Varian Delta
Baca juga: Sudah Ditemukan di Indonesia, Simak 5 Fakta Virus Corona Varian Kappa, Saudara dari Varian Delta
Dilansir dari forbes.com, varian delta dikenal sebagai mutasi dari virus corona dan disebut memiliki akibat yang lebih parah pada orang yang terinfeksi.
Selain itu, infeksi Covid-19 varian Delta juga dikatakan memiliki gejala yang berbeda dengan varian lainnya.
Dilansir dari who.int, inilah gejala varian Delta yang paling umum hingga paling parah:
Gejala umum infeksi Covid-19:
- Demam
- Batuk kering
- Kelelahan
- Kehilangan rasa atau bau
- Hidung tersumbat
- Konjungtivitis (juga dikenal sebagai mata merah)
- Sakit tenggorokan
- Sakit kepala
- Nyeri otot atau sendi
- Berbagai jenis ruam kulit
- Mual atau muntah
- Diare
- Menggigil atau pusing
- Sesak napas
- Kehilangan selera makan
- Kebingungan
- Nyeri atau tekanan terus-menerus di dada
- Suhu tinggi (di atas 38 °C)

Gejala umum yang ditimbulkan oleh infeksi Covid-19 varian Delta:
- Sakit perut
- Hilangnya selera makan
- Muntah
- Mual
- Nyeri sendi
- Gangguan pendengaran
- Sakit kepala
- Sakit tenggorokan
- Pilek Demam
Baca juga: WASPADA Virus Corona Varian Delta Disebut Sudah Masuk Indonesia, Kenali Gejalanya
Baca juga: Mutasi Covid-19 Varian Delta dari India Masuk Kudus, Siapa Pembawanya? Ini Kata Yulianto Prabowo
4 Hal yang Perlu Diketahui Terkait Virus Corona Varian Delta
Ada beberapa fakta yang perlu diketahui terkait virus corona Delta yang disebut-sebut lebih menular daripada varian aslinya.
Berikut sejumlah fakta seputar varian baru virus corona Delta:
Pertama kali ditemukan di India.

Virus corona varian Delta pertama kali ditemukan di India pada Oktober 2020 lalu.
Dilansir dari nymag.com, berdasarakan penelitian terbaru, varian Delta adalah varian yang paling menular dan memicu gelombang pandemi di berbagai negara.
Gelombang pandemi di berbagai negara ini terjadi lantaran virus corona Delta diduga lebih menular daripada varian aslinga.
Lebih menular

Virus corona varian Delta disebut lebih menular daripada varian aslinya.
Dilansir dari ndtv.com, para ilmuwan dari India menyebutkan bahwa varian Delta disebut lebih menular 50 persen dibandingkan varian Alpha atau varian pertama virus corona.
Meski demikian, para ilmuwan juga mengatakan bahwa tidak ada bukti bahwa varian Delta dapat menyebabkan tingkat keparahan yang lebih buruk.
Gejala yang berbeda

Varian Delta adalah virus corona yang bermutasi, dan mutasi ini membuat varian tersebut lebih berbahaya dibandingkan varian aslinya.
Dilansir dari Kompas.com, Ketua Tim Peneliti Whole Genome Sequencing (WGS) FK-KMK Universitas Gadjah Mada, Gunadi bemnjelaskan, berdasarkan penelitian yang dipublikasikan di The Lancet, terdapat beberapa hal yang membuat varian Delta dinilai lebih berbahaya.
Salah satunya adalah varian Delta berhubunga n dengan usia pasien.
"Semakin tua pasien Covid-19, maka varian Delta ini akan memperburuk kekebalan tubuh pasien tersebut," kata Gunadi.
Selain itu, varian Delta juga bisa menyebabkan re-infeksi pada pasien, sehingga bisa memperburuk kekebalan tubuh pasien.
Padahal, orang yang sudah pernah terinfeksi Covid-19, ia akan mendapatkan antibodi secara alami.
Varian Delta juga dapat menurunkan kekebalan tubuh seseorang yang lebih tua, meski sudah divaksinasi dua dosis.
Efektivitas vaksin terhadap varian Delta

Berdasarkan infformasi yang dimuat di laman Pemerintah Inggris, vaksin dikatakan masih efektif melawan virus corona varian Delta.
Pfizer dan AstraZeneca 33 persen efektif melawan varian baru ini.
Sementara itu, Departemen Kesehatan Masyarakat Inggris (PHE) masih terus mengevaluasi varian Delta tersebut.
"Studi ini memberikan kepastian bahwa 2 dosis dari kedua vaksin menawarkan tingkat perlindungan yang tinggi terhadap penyakit simtomatik dari varian B.1.617.2," kata Kepala Imunisasi PHE, dr Mary Ramsay.
(TribunStyle.com/Anggie) (Kompas.com/Rosy Dewi Arianti Saptoyo)
Baca juga: 5 Fakta Meninggalnya Neneng Anjarwati, Kronologi Terpapar Covid-19 hingga Ungkap Keinginan Terakhir
Baca juga: Belum Turun, RI Catat 56 Ribu Kasus Baru, Sumut Sumbang Seribu, UPDATE Corona Nasional 15 Juli 2021