Kilas Balik Perjalanan Soeharto Memegang Tampuk Kekuasaan Orde Baru, Lengser Setelah 32 Tahun
Sekilas tentang perjalanan Soeharto memegang tampuk kekuasaan Orde Baru, lengser dari jabatan presiden setelah 32 tahun berkuasa.
Penulis: Gigih Panggayuh Utomo
Editor: Delta Lidina Putri
Pada tahun 1949, Soeharto menjadi bagian yang berhasil merebut kembali Kota Yogyakarta dari Belanda.
Ia juga pernah menjadi pengawal Panglima Besar Soedirman.
Pangkat terakhir Soeharto sebelum menjadi presiden adalah Mayor Jenderal.
Setelah Gerakan 30 September 1965, Soeharto kemudian melakukan operasi penertiban dan pengamanan.
Ia berdalih, hal tersebut atas perintah dari Presiden Soekarno.
Salah satu yang dilakukannya adalah menumpas Gerakan 30 September dan menyatakan bahwa PKI sebagai organisasi terlarang.

Naik ke Tampuk Kekuasaan
Tanggal 12 Maret 1967 merupakan hari bersejarah bagi Soeharto.
Itulah hari di mana dia menjabat posisi Menteri Panglima Angkatan Darat ditetapkan sebagai pejabat presiden.
Pengangkatan Soeharto sebagai pejabat presiden, berdasarkan mandat Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) yang diberikan oleh Soekarno ke Soeharto setahun sebelumnya.
Melalui Supersemar ini lah, Soeharto secara perlahan mengambil alih kepemimpinan nasional.
Soeharto pun dinyatakan sebagai presiden penuh untuk memimpin Indonesia melalui musyawarah pleno ke-IV MPRS (Majelis Permsusyawaratan Rakyat Sementara).
Akhirnya, pada 26 Maret 1968, melalui musyawarah MPRS, Soeharto didapuk jadi presiden ke-2 Indonesia.

Lengser setelah Orde Baru Berkuasa selama 32 Tahun
Pemerintahan di bawah kepemimpinan Soeharto kemudian disebut dengan Orde Baru.