TANGIS Sabrina, Suami Pamit Ngojek Pulang Tinggal Jasad Ditembak KKB Papua, Histeris Depan Peti Mati
6 bulan pisah, 4 hari baru bertemu, Sabrina pilu suaminya tewas ditembak KKB Papua saat ngojek. Berkali-kali pingsan depan peti mati sang suami.
Editor: Monalisa
Sabrina menceritakan jika dia menyusul suaminya ke Papua setelah tidak bertemu selama enam bulan.
"Saya baru empat hari tiba disana, kemuadian peristiwa ini menimpa suami saya," ujar wanita berkacamata ini.
"Saya tiba disana hari Sabtu 10 April pukul 09.00 pagi.

Kejadiannya suami saya meninggal karena ditembak oleh KKB pada hari Rabu 14 April sekitar pukul 13.30," tambahnya.
Menurut Sabrina, pada hari itu, suaminya ngojek mulai pagi.
Siang hari dia mendapat kabar kalau suaminya ditembak dan jenazahnya sudah dievakuasi ke masjid.
"Kita juga tidak tahu siapa yang membunuh suami saya.
Karena orang gunung yang melakukannya," jelasnya.
Baca juga: Jadi Korban Kekejaman KKB Papua, Apakah Permintaan Terakhir Lettu Erizal Ini Firasat? Ini Kalimatnya
Pingsan Berkali-kali
Di tengah selimut duka bersama keluarga besarnya di kampung halaman, Sabrina tak kuasa menahan tangis.
Tak hanya itu, Sabrina pun sempat beberapa kali pingsan dan tak sadarkan diri.
Tentunya hal itu terjadi karna Sabrina merasa terlalu berat untuk menrima kejadian naas ini.
Terpantau oleh Tribuntimur.com, Sabrina pingsan sebanyak 3 kali sejak setibanya di kediamannya.
Sabrina tiba di kampung halaman bersama jasad sang suami sekira pukul 20.30 Wita.
Salah satu warga yang turut melayat pada malam itu, Suardi mengatakan bahwa istri udin pasti shock berat menerima peristiwa nahas yang menimpa suaminya