Kisah Kembar Siam Dempet Kepala Yuliana-Yuliani, 34 Tahun Sejak Operasi Kini Jadi Dokter & Doktor
Ingat dengan bayi kembar siam dempet kepala Yuliana dan Yuliani? Operasi pemisahan keduanya yang dilakukan beberapa tahun silam amat menegangkan.
Editor: Galuh Palupi
Setelah kembar Yuliana Yuliani dan orang tuanya pulang ke Tanjung Pinang pun, Padmosantjojo tetap memberikan dukungan dana untuk keperluan pendidikan si kembar siam hingga kini.
"Ternyata bisa, tuh, Yuliana Yuliani sampai lulus universitas. Saya senang," kata Padmosantjojo sambil tersenyum, dilansir Kompas.com.
Baca juga: VIRAL Crazy Rich Semarang Beli Pohon Baobab Raksasa, Ini Keistimewaannya, Dijuluki Pohon Kehidupan
Kini, si kembar siam Yualiana Yuliani telah tumbuh dewasa.
Yuliani jadi dokter dari Universitas Andalas (Unand), Padang.
Sementara Yuliana adalah doktor ilmu nutrisi dan teknologi di Institut Pertanian Bogor (IPB).
Yuliana menuturkan, meski pernah menjalani operasi pemisahan kepala dengan risiko tinggi, ia dan kembarannya mampu bersaing dengan anak lain yang terlahir normal di bidang pendidikan.
Bahkan, capaian mereka terbilang luar biasa.
Yuliani menyampaikan, operasi pemisahan oleh Pakde memungkinkan mereka meraih capaian seperti sekarang.
Jika tak dioperasi saat itu, amat mungkin ia menghabiskan hidup dengan terbaring karena sulit bergerak akibat kembar siam.

Menurut Yuliana, pengalaman hidup menjalani operasi pemisahan membentuk mereka seperti saat ini.
Banyak pihak berkontribusi dalam keberhasilan mereka.
Yakni orang tua, Pakde, begitu si kembar siam Yuliana Yuliani biasa memanggil Padmosantjojo, dan masyarakat yang mendoakan agar operasi pemisahan tahun 1987 silam berhasil.
Baca juga: VIRAL Anak Meninggal saat Ikut Eks Suami & Pelakor, Erlita Kaget Lihat Tanda Ini di Wajah Putrinya
Oleh karena itu, Yuliana menjadikan hidupnya sebagai ucapan terima kasih kepada mereka yang berjasa dalam hidupnya.
"Kami ingin membuat bangga orang tua, Pakde juga. Mereka tersenyum bangga atas prestasi kami sudah cukup bagi saya," ujarnya.
Yuliana menambahkan, semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, tanggung jawab sosial terhadap masyarakat pun kian tinggi.