MENYENTUH Pesan Terakhir Angel, Gadis yang Meninggal Ditembak saat Demo: Ini Mungkin Terakhir Kali
Gadis yang dijuluki sebagai 'Angel' ini tewas tertembak peluru polisi ketika ikut berdemo menentang kudeta militer di negaranya, Myanmar.
Editor: Galuh Palupi
TRIBUNSTYLE.COM - Kematian gadis 19 tahun bernama Kyal Sin menyentak dunia.
Gadis yang dijuluki sebagai 'Angel' ini tewas tertembak peluru polisi ketika ikut berdemo menentang kudeta militer di negaranya, Myanmar.
Ia mengenakan kaos hitam bertuliskan ‘Everything will be OK’.

Tapi ternyata dia tidak baik-baik saja, kepalanya tertembus timah panas yang diletuskan polisi Myanmar.
Mungkin Angel sudah memprediksi kematiannya.
Seorang temannya, Kyaw Zin Hein, membagikan salinan pesan terakhirnya di media sosial.
Pesan itu berbunyi, "Ini mungkin terakhir kali saya mengatakan ini. Sangat mencintaimu. Jangan lupa".
Baca juga: Kisah Tragis Kyal Sin, Tinggalkan Pesan Donor Organ Tubuh Sebelum Tewas Tertembak saat Demo Myanmar
Di Facebook, dia telah memposting rincian medisnya dan sebuah permintaan agar organ tubuhnya disumbangkan jika dia terbunuh.
Pesan duka dan pujian segera membanjiri halaman Facebooknya pada hari Rabu (3/3/2021).
Myat Thu, yang bersamanya saat protes, mengenang Angel sebagai perempuan muda pemberani yang menendang pipa air hingga terbuka.
Ketika air itu mengalir, para pengunjuk rasa segera mencuci gas dari mata mereka, dan segera melemparkan tabung gas air mata kepada polisi.
"Ketika polisi melepaskan tembakan, dia mengatakan kepada saya 'Duduk! Duduk! Peluru akan mengenai kamu. Kamu terlihat seperti berada di atas panggung," kenang Myat Thu, yang berusia 23 tahun.
"Dia merawat dan melindungi orang lain sebagai seorang kawan," ujarnya seperti dikutip dari Reuters.
Myat Thu mengatakan, dia dan Angel termasuk di antara ratusan orang yang berkumpul dengan damai di Mandalay untuk mengecam kudeta dan menyerukan pembebasan Aung San Suu Kyi.

Sebelum penyerangan polisi, Angel dapat didengar di video berteriak, "Kami tidak akan lari" dan "darah tidak boleh ditumpahkan".