Gunung Merapi Erupsi, 4 Desa di Boyolali Dihujani Abu Vulkanik, BNPB dan BPBD Kirim 8.000 Masker
4 desa di Boyolali terdampak abu vulkanik yang disemburkan Gunung Merapi, pemerintah melalui BNPB dan BPDB salurkan 8.000 masker
Penulis: Nafis Abdulhakim
Editor: Amirul Muttaqin
TRIBUNSTYLE.COM - Gunung Merapi erupsi, empat desa di Boyolali dihujani abu vulkanik.
Pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) salurkan bantuan masker.
Erupsi besar Gunung Merapi terjadi pada Rabu (27/1/2021) siang.
Keempat desa tersebut berada di Kecamatan Tamansari, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
Desa-desa tersebut diketahui diguyur hujan abu bercampur pasir dan air.
Hal tersebut seperti diungkapkan oleh Camat Tamansari Wurlaksono.
Baca juga: 4 Fakta Erupsi Gunung Merapi Hari Ini, Luncuran Awan Panas Sejauh 3 Km hingga Terjadi Hujan Abu
Baca juga: Doa Saat Turun Hujan dan Setelah Reda, Allah Limpahkan Berkah, Dijauhkan dari Bencana Alam

Hujan abu bercampur pasir dan air ini berlangsung sekira 30 menit terjadi pada pukul 13.00 WIB.
Diketahui intensitas hujan abu tersebut cukup tebal, sebagaimana dilansir dari Kompas.com.
"Di Kecamatan Tamansari yang berdampak secara langsung itu ada empat desa, yaitu Sangup, Mriyan, Sumur dan Lanjaran," kata Wurlaksono saat dihubungi Kompas.com, Rabu.
Wurlaksono melanjutkan, dari empat desa tersebut, paling terdampak guyuran hujan abu bercampur pasir adalah Desa Mriyan dan Sangup.
Ini dikarenakan jarak kedua desa dengan puncak Gunung Merapi sekira 3-5 kilometer.
"Ini kami masih terus memantau koordinasi dengan Pak Lurah. Artinya susana mendung, gerimis, kegiatan masyarakat kaki masih mandali (aman terkendali) tidak panik," katanya.
Ternyata hujan abu yang terjadi di Kecamatan Tamansari tidak hanya sekali ini terjadi.
Sejak status Gunung Merapi dinaikan dari waspada (level II) menjadi Siaga (level III) sudah tiga kali mengalami hujan abu.

Hujan abu pertama kali terjadi pada Senin (25/1/2021) malam dan Selasa (26/1/2021) malam.
Namun kala itu intensitas hujan abu terbilang tipis, berbeda dengan Rabu (27/1/2021).
"Hari ini hujan abunya cukup tebal bercampur pasir dan air," terangnya.
Pascahujan abu, pihaknya langsung menerima bantuan masker.
BNPB dan BPBD mengirim bantuan amsker sebanyak 8.000 ke desa terdampak.
Sebanyak 6.000 masker telah disalurkan ke Desa Sangup.
Lantaran, desa tersebut merupakan tempat yang paling terkena dampak hujan abu.
Sedangkan sisanya didistribusikan ke daerah lain di Kecamatan Tamansari yang juga terkena hujan abu.
Menurut Kepala BPBD Boyolali, Bambang Sinungharjo, hujan abu Gunung Merapi terjadi dua kali di wilayah Boyolali.
Pertama pagi terjadi di Desa Winong, Kecamatan Boyolali.
Kemudian pada siang hari hujan abu mengguyur Desa Sangup, Kecamatan Tamansari.
"Siang ini tadi hujan abu terjadi di Sangup, Tamansari," kata Bambang.
Gunung Merapi 14 kali semburkan awan panas
Gunung Merapi dilaporkan telah menyemburkan awan panas ke udara sebanyak 14 kali.
Beberapa desa di Boyolali terkena dampaknya.
Tak sedikit yang terkena hujan abu dari erupsi Gunung Merapi.
Selain itu, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) ungkap status terkini gunung tersebut.
Dilansir oleh Kompas.com, Gunung Merapi sudah mengeluarkan 14 kali awan panas guguran, Rabu (27/1/2021).
Awan panas tersebut menyembur mulai pukul 06.00 WIB.

Aktivitas tersebut rupanya berlangsung hingga pukul 10.00 WIB.
Kepala BPPTKG Hanik Humaida menyatakan, meski gunung kerap menyemburkan awan panas, kejadian ini masih dianggap dalam batas normal.
Materi yang keluar dari gunung tersebut juga menimbulkan dampak hujan abu di beberapa daerah di Boyolali.
"Dilaporkan terjadi hujan abu intensitas tipis di beberapa desa di Kecamatan Tamansari, Kabupaten Boyolali, dan Boyolali Kota," kata Hanik dalam keterangan tertulisnya, Rabu.
"Masyarakat diimbau untuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik," lanjutnya.
Dari 14 awan panas guguran itu, jarak luncur terjauh terlihat pada pukul 08.22 WIB yakni 1,5 kilometer.
Hingga saat ini, BPPTKG masih menetapkan aktivitas Gunung Merapi pada level III (Siaga).
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas.
Diprediksikan terjadi pada sektor selatan-barat daya yang meliputi sungai Boyong, Bedok, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh 5 kilometer.
Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.
Saat ini, masyarakat diimbau agar tidak melakukan kegiatan apa pun di daerah potensi bahaya.
Selain itu, masyarakat juga mewaspadai bahaya lahar, terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Sementara untuk penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.
Untuk pelaku wisata, juga direkomendasikan untuk tidak melakukan kegitan di daerah potensi bahaya.
(TribunStyle.com/Nafis)
Baca juga: Kumpulan Doa Terhindar dari Bencana Alam, Dijauhkan dari Banjir, Longsor, Gempa dan Gunung Meletus
Baca juga: Merapi Semburkan Awan Panas 14 Kali, Boyolali Dihujani Abu Vulkanik, BPPTKG Ungkap Status Terkini