Ratusan Rumah di Belasan Desa di Halmahera Terendam Banjir, Para Warga Bertahan di Pengungsian
Seharian diguyur hujan, ratusan rumah di belasan desa di Halmahera terendam banjir hingga 1 meter, para warga bertahan di pengungsian
Penulis: Nafis Abdulhakim
Editor: Ika Putri Bramasti
TRIBUNSTYLE.COM - Hujan seharian, ratusan rumah di belasan desa di Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara, terendam banjir.
Diketahui hujan mengguyur wilayah tersebut sejak Sabtu (16/1/2021) dini hari.
Alhasil, banjir pun menggenangi ratusan rumah hingga Minggu (17/1/2021).
Melansir Kompas.com, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Halmahera Utara Abner Manery mengungkapkan kondisi terkini terkait banjir tersebut.
Ia mengatakan melalui pesan WhatsApp, Minggu, ada empat kecamatan di Halmahera Utara yang terdampak banjir.
Ketinggian air pun bervariasi, mulai setinggi lutut orang dewasa hingga 1 meter.
Baca juga: VIRAL Akibat Kekurangan Baju, Pria Korban Banjir Kalsel Ini Terpaksa Memakai Pakaian Wanita 4 Hari
Baca juga: Banjir di Kalimantan Selatan Makin Parah, Jembatan Darurat Masih Tak Kunjung Dibangun, Kenapa?

Keempat kecamatan tersebut yaitu Kecamatan Galela Selatan di antaranya Desa Igobula, Desa Togawa, dan Desa Soakonora.
Selain itu juga di Kecamatan Galela Barat yaitu Desa Roko, Desa Dokulamo dan Desa Ngidiho.
Kecamatan Kao Barat yaitu Desa Pitago, Desa Bailengit, Desa Soamaetek, Desa Parseba, Desa Tuguis, dan Dusun Mekar sari.
Ditambah dengan Kecamatan Loloda Utara, satu desa yaitu Desa Ngajam.
Dari empat kecamatan itu, terparah yaitu di Kao Barat dengan ketinggian air 80 sentimeter hingga mencapai 1 meter.
“Hingga Minggu pagi tadi memang air mulai surut, makanya direncanakan pengungsi untuk dua desa di Kecamatan Kao Barat, akan dikembalikan sore ini yaitu Desa Pitago dan Desa Bailengit, sementara tiga desa lainnya kemungkinan besok baru dikembalikan, itu pun kita sesuaikan dengan kondisi,” tutur Abner.
Sementara untuk Kecamatan Galela, kata Abner, jumlah pengungsi hingga tadi malam ada penambahan dari Desa Roko karena adanya warga yang takit dengan longsor.
Jumlah pengungsi dari Desa Roko sebanyak 1.016 jiwa.
Sementara di Kecamatan Kao Barat sekitar 500 jiwa diungsikan di Sekolah SMP Soamaetek, SD Kai dan perbatasan Desa Pitago dan Desa Kai.