Warga Banyumas Resah Gara-gara 'Serangan' Semut Bau atau Tapinoma Sessile, Semut Jenis Apa Itu?
Warga Banyumas resah gara-gara 'serangan' semut dalam jumlah banyak di sekitar pemukiman, diduga itu adalah tapinoma sessile, semut jenis apa?
Editor: vega dhini lestari
TRIBUNSTYLE.COM - Warga Banyumas resah gara-gara 'serangan' semut dalam jumlah banyak di sekitar pemukiman, diduga itu adalah tapinoma sessile, semut jenis apa?
Pernahkah Anda digigit semut?
Atau makanan yang disimpan di lemari tak bisa dimakan gara-gara dikerubuti semut?
Baru-baru ini warga Banyumas resah gara-gara banyaknya semut yang bermunculan dan menyebabkan gatal-gatal.
Baca juga: 5 Manfaat Baking Soda untuk Merawat Tanaman, Memerangi Jamur Hingga Mengusir Semut
Baca juga: 7 Cara Ampuh Membasmi Serangga Mulai dari Kutu, Semut Hingga Kecoak Tanpa Bahan Kimia
Gerombolan semut dalam jumlah yang sangat banyak ini meresahkan warga Desa Pageraji, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Semut-semut tersebut mendatangi rumah-rumah warga dan menyerang berbagai pepohonan di wilayah tersebut.
Warga menceritakan semut-semut ini menyebabkan gatal-gatal saat menggigit dan sering berjatuhan saat mereka tidur, memasak, serta beribadah.
Terkait kehadiran semut tersebut, Kepala Laboratorium Entomologi dan Parasitologi dari Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Trisnowati Budi Ambarningrum menjelaskan semut yang mengganggu warga ini adalah semut jenis tapinoma sessile.
“Diduga tapinoma sessile atau semut bau,” ujar Trisnowati saat dihubungi Kompas.com, Kamis (19/11/2020).
Trisnowati menjelaskan semut merupakan serangga sosial. Dalam satu koloni, umumnya terdiri dari ratu (betina fertil), jantan, dan pekerja (betina steril).
Baca juga: 10 Cara Mengusir Semut, Dijamin Tak Akan Datang Lagi, Cukup dengan Bahan-Bahan Dapur Ini
Baca juga: Bocah Menangis Telinganya Sakit, Ternyata Banyak Semut Bawa Benda Ini ke Kupingnya, Videonya Viral!
Ia mengatakan pada ekosistem alami semut dalam satu koloni hanya memiliki satu ratu. Namun di pemukiman dengan kondisi lingkungan yang cocok maka akan terjadi poligini.
Poligini yakni dalam satu koloni bisa terdapat lebih dari satu ratu.
Serta, kata Trisnowati, terjadi pula polidomi. Artinya, satu koloni terdiri dari banyak sarang dalam satu pohon atau lebih dari satu pohon.
“Fenomena seperti ini yang terjadi di desa Pageraji sehingga populasinya demikian tinggi,” ujarnya.
Semut bau yang tidak hanya bersarang di tanah dan pepohonan. Tetapi, juga bersarang di retakan-retakan tembok rumah dan tumpukan kayu.