Gunung Merapi Level Siaga, BPPTKG Sebut Adanya Peningkatan Aktivitas Vulkanik dan Pemendekan EDM
Saat ini Gunung Merapi level siaga, intensitas gempa meningkat dan terjadi pemendekan EDM, berikut keterangan dari BPPTKG
Penulis: Nafis Abdulhakim
Editor: Amirul Muttaqin
Selain itu, kegempaan juga semakin intensif sejak Oktober 2020.
Menurut data BPPTKG, pada Mei 2020 telah terjadi kegempaan internal VA dan VB (vulkanik dangkal).
Sedangkan, gempa MP (fase banyak) terjadi 174 kali.

Kemudian setelah letusan eksplosif 21 Juni 2020, kegempaan VA, VB, dan MP terus meningkat.
Pada Juli 2020, pun terjadi gempa VA 6 kali, gempa VB 33 kali, dan gempa MP 339 kali.
Antisipasi Kemungkinan Merapi Meletus, BPBD Boyolali Lakukan Persiapan Dini
Pemerintah Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah telah melakukan persiapan dini untuk mengantisipasi kemungkinan Gunung Merapi meletus.
Berdasarkan data Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta status Gunung Merapi saat ini masih di level 2 yaitu waspada.
Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Boyolali Bambang Sinungharjo mengatakan, persiapan itu sudah dimulai sejak Juli 2020 lalu dengan melakukan rapat koordinasi bersama stakeholder.
Rapat koordinasi ini berkaitan dengan persiapan tempat pengungsian warga dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) mengingat kondisi sekarang ini masih pandemi Covid-19.
"Untuk pengungsian nanti tetap mengedepankan prokes," kata Bambang saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (31/10/2020).

Kemudian, persiapan yang lain adalah ketersediaan masker dan logistik. Menurut Bambang masker dan logistik semuanya dalam kondisi cukup.
"Kalai nanti terjadi letusan yang signifikan, pemda dalam hal ini bisa mengeluarkan surat pernyataan siaga darurat untuk persiapannya tanggap darurat.
SK Bupati nanti bisa untuk mengeluarkan BTT (bantuan tak terduga). Prinsip kita nanti seperti itu," ungkap dia.
Bambang menambahkan dalam waktu dekat akan melakukan sosialisasi dan gladi posko di kawasan rawan bencana (KRB) 3 yakni Tlogolel, Jrakah dan Klakah.