Tokoh Viral Hari Ini
5 Fakta Seputar Sosok Mendiang Abdul Azim, Pangeran Brunei Bergaya Hidup Mewah tapi Peduli Sosial
Inilah 5 fakta sosok mendiang Abdul Azim, Pangeran Brunei yang bergaya hidup mewah tapi peduli sosial.
Penulis: Gigih Panggayuh Utomo
Editor: Ika Putri Bramasti
TRIBUNSTYLE.COM - Inilah 5 fakta sosok mendiang Abdul Azim, Pangeran Brunei yang bergaya hidup mewah tapi peduli sosial.
Kabar duka baru-baru ini datang dari negara Brunei Darusalam.
Putra Sultan Hassanal Bolkiah, Pangeran Haji Abdul Azim, meninggal dunia, Sabtu (24/10/2020).
Ia merupakan kakak dari Pangeran Abdul Mateen yang juga telah lebih dahulu meninggal dunia.
Pangeran Abdul Azim dikenal sebagai pribadi yang punya gaya hidup mewah.
Namun, ia juga sosok yang dermawan dan sering terlibat dalam kegiatan sosial.
Baca juga: KABAR DUKA Pangeran Abdul Azim dari Brunei Meninggal di Usia 38 Tahun, Ini Sosoknya Semasa Hidup
Baca juga: Profil Abdul Azim Pangeran Brunei yang Baru Saja Meninggal, Perjalanan Hidupnya yang Kontroversial

Dilansir dari berbagai sumber, inilah 5 fakta seputar sosok Pangeran Haji Abdul Azim.
1. Sosok yang Dermawan dan Peduli Sosial
Sama seperti anggota kerajaan pada umumnya, Pangeran Abdul Azim juga banyak terlibat dalam kegiatan sosial.
Beberapa di antaranya adalah acara penggalangan dana "Seeing is Believing" yang bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk merawat penyandang tunanetra.
Acara tersebut diadakan di Brunei pada tanggal 6 November 2009.
Pada tahun 2009, ia merancang tas akhir pekan uniseks untuk MCM.
Hasil penjualannya disumbangkan ke Make A Wish Foundation UK, badan amal yang salah satu pelindungnya adalah Pangeran Azim.
Bulan Mei 2011, dalam sebuah acara amal Indera Samudra Hall, Empire Hotel and Country Club, Brunei Darussalam, yang dimeriahkan pementasan oleh 31 penyandang autisme, ia mengatakan bahwa para penyandang autisme harus diperlakukan dengan hormat "layaknya anggota keluarga".
Pada tanggal 27 April 2013, Azim membuka 2nd ASEAN Autism Network (AAN) Congress dan meminta agar semua pihak membantu keluarga yang salah satu anggotanya penyandang autisme.