Kampanye, Donald Trump Sebut Lockdown Guncang Ekonomi, Pakar Penyakit Menular Khawatirkan Hal ini
Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan dalam kampanyenya bahwa lockdown telah merusak ekonomi, pakar penyakit menular khawatirkan hal ini
Penulis: Nafis Abdulhakim
Editor: Amirul Muttaqin
Penurunan tersebut diketahui beberapa hari terakhir.
Presiden Amerika Serikat ke-45 tersebut pun dirawat dengan steroid.
Akan tetapi mereka merasa optimis dengan kesehatan dan prospek presiden berusia 74 tahun tersebut.
"Sejak terakhir kali kita berbicara, presiden terus membaik.
Seperti penyakit lainnya, sering terjadi pasang surut selama perjalanan," kata dokter Trump, Sean Conley, dikutip dari AFP via Kompas.com, Minggu (4/10/2020).
Sebelumnya Conley menerangkan, presiden diterbangkan ke pusat medis militer Walter Reed pada Jumat (2/10/2020) setelah penyakitnya "berkembang cepat", dengan tingkat oksigen yang turun dan mengkhawatirkan.
Trump juga sempat diberi oksigen tambahan di gedung Putih sebelum diterbangkan ke rumah sakit dengan helokopter Marine One.
Brian Garibaldi salah satu dokter Trump menyampaikan, presiden sudah "bangun dan berkeliling" juga merasa sehat.
"Rencana kami hari ini adalah membuatnya makan dan minum, bangun dari tempat tidur sebanyak mungkin, untuk bergerak," ujar Garibaldi.
"Dan, jika dia terus terlihat serta merasa sebaik seperti hari ini, harapan kami adalah kami dapat merencanakan pemulangan paling cepat besok (5/10/2020) ke Gedung Putih di mana dia dapat melanjutkan perawatannya," lanjutnya.
Kepala Staf Gedung Putih Mark Meadows pada Sabtu (3/10/2020) mengungkapkan, kesehatan Trump membuat para dokter sangat khawatir.
Akan tetapi, kini suami Melania telah membaik dan tidak ada risiko untuk menyerahkan kekuasaan.
Komentar Meadows ke Fox News itu seakan menjadi klarifikasi dari pernyataan sebelumnya tentang kondisi sang presiden. (TribunStyle.com/Nafis)
Baca juga: Negatif Covid-19, Donald Trump Lakukan Kampanye, Merasa Kebal Covid-19: Aku Akan Cium Semua Orang
Baca juga: Donald Trump Negatif Covid-19, Presiden Amerika Serikat Merasa Kebal terhadap Virus Corona