KRONOLOGI Mahasiswi Kena Lemparan Besi Sampai Berdarah saat Demo Tolak UU Cipta Kerja di Semarang
Mahasiswi terkena lemparan besi hingga dahinya berdarah saat ikut demo tolak UU Cipta Kerja di depan gedung DPRD Jawa Tengah Jalan Pahlawan Semarang.
Editor: vega dhini lestari
TRIBUNSTYLE.COM - Seorang mahasiswi terkena lemparan besi hingga dahinya berdarah saat ikut demo tolak UU Cipta Kerja di depan gedung DPRD Jawa Tengah Jalan Pahlawan Semarang, Rabu (7/10/2020).
Ketegangan sempat terjadi di tengah aksi demo mahasiswa untuk menolak UU Cipta Kerja di depan gedung DPRD Jawa Tengah.
Buntutnya, seorang mahasiswi terkena lemparan besi hingga dahinya berdarah.
Sejumlah elemen mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi itu melakukan demo disusul serikat buruh.

Baca juga: VIDEO Demo Rusuh Tolak UU Cipta Kerja di Bandung, Massa Ngamuk: Mobil Diinjak, Jalanan Porak-poranda
Baca juga: Tak Setuju, Buruh Wanita di Deli Serdang Demo di Depan Pabrik, Bawa Spanduk Tolak UU Cipta Kerja
Mereka menuntut agar legislatif mencabut Omnibus Law Cipta Kerja karena dinilai bisa menyengsarakan rakyat.
Ketegangan sempat terjadi ketika massa memaksa membuka pintu gerbang besi dan merangsek masuk ke gedung dewan.
Namun, aksi itu dihalangi aparat kepolisian.
Tak cukup di situ, mereka pun akhirnya mendobrak pintu gerbang dengan tinggi sekitar 2,5 meter dan panjang 10 meter hingga roboh.
Sejumlah personel kepolisian sempat menahan pintu gerbang agar tak roboh namun tindakan tersebut sia-
sia.
Ketegangan masih berlanjut hingga seorang mahasiswa yang tergabung dalam Pers Mahasiswa Dimensi dari Politeknik Negeri Semarang (Polines) terluka di bagian dahi hingga berdarah.
Korban seorang perempuan diketahui bernama Tindi Thirtyana (20) dari Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Dimensi Polines Semarang.
"Tadi sedang foto aksi di depan. Tapi tiba- tiba ada besi yang dilemparkan massa mengenai kepalanya.
Lalu saya lihat ternyata sudah berdarah," kata rekan korban, Fachri Pasya.

Ia menduga lemparan besi yang dilemparkan tersebut merupakan potongan pintu besi yang sebelumnya dirobohkan massa.
Korban langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan menggunakan mobil ambulans dari kepolisian.