Breaking News:

Mengenang Hari Kelahiran Jakob Oetama, Ini Sederet Kata-kata Kutipan Bijak Mendiang Pendiri Kompas

Mengenang hari kelahiran Jakob Oetama, inilah sederet kata-kata bijak mendiang pendiri Kompas Gramedia Group.

Penulis: Gigih Panggayuh Utomo
Editor: Delta Lidina Putri
Arsip Kompas Gramedia
Mendiang Jakob Oetama, Pendiri Kompas Gramedia. 

TRIBUNSTYLE.COM - Mengenang hari kelahiran Jakob Oetama, inilah sederet kata-kata bijak mendiang pendiri Kompas Gramedia Group.

Tanggal 27 September merupakan hari bersejarah bagi Jakob Oetama lantaran itu adalah hari di mana ia dilahirkan.

Untuk diketahui, salah satu pendiri Harian Kompas ini lahir di Magelang pada 27 September 1931.

Namun, belum sempat merayakan ulang tahunnya pada hari ini, Pak JO (sapaan akrabnya) mengembuskan napas terakhirnya pada  9 September 2020 lalu.

Pemakaman dilangsungkan pada tanggal 10 September 2020 di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata.

Mendiang Jakob Oetama dikenal sebagai orang yang bersahaja dan lekat dengan kemanusiaan.

SEJARAH Nama Kompas dari Presiden Soekarno dan Curhat Pilu Jakob Oetama Ditinggal Wafat PK Ojong

Profil Jakob Oetama, Sepak Terjangnya dari Guru SMP hingga Pendiri Kompas Gramedia

Kutipan kata-kata inspiratif Jakob Oetama.
Kutipan kata-kata inspiratif Jakob Oetama. (Hai.grid.id/Alvin Bahar)

Beberapa kutipan kata-katanya sangat menginspirasi.

Bahkan di kantor Kompas Gramedia, beberapa kutipan Jakob Oetama dibingkai apik dan dipajang karena dirasa bisa membangkitkan semangat para jurnalis Kompas Gramedia.

Ada satu istilah yang sering diucapkan Jakob Oetama yang sangat menginspirasi banyak orang, yakni 'Providentia Dei'.

'Providentia Dei' adalah sebuah kata yang kerap diselipkan oleh sosok Jakob Oetama kala mengisahkan perjalanan hidupnya.

Hal itu terutama dalam membesarkan Kompas Gramedia.

Pendiri Kompas Gramedia Jakob Oetama.
Pendiri Kompas Gramedia Jakob Oetama. (KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG)

Pada kata tersebut terselip makna kerendahan hati, bahwa ada campur tangan Ilahi dalam setiap usahanya, dan rasa syukur tiada akhir.

"Hidup ini seolah-olah bagai sebuah kebetulan-kebetulan, tapi bagi saya itulah Providentia Dei, itulah penyelenggaraan Allah," ujar Jakob Oetama.

Selain itu, masih ada sejumlah kutipan yang keluar dari ide-ide sang pendiri Kompas Gramedia ini.

Dihimpun dari berbagai sumber, berikut ini kutipan kata-kata bijak inspiratif Jakob Oetama.

"Bekerja itu bukan mencari nafkah namun ekspresi diri"

(Dikutip dari postingan Facebook Kompasiana menyambut ulang tahun Jakob Oetama, 27 September 2018)

"Kita tidak butuh orang pintar, kita butuh orang jujur"

(Dikutip dari postingan media sosial KompasTV, memperingati ulang tahun ke-84 Jakob Oetama)

"Pers dan wartawan itu gurunya masyarakat di tengah kebingungan dan tunggang langgangnya perubahan"

(Dikutip dari Instagram Kompas Gramedia)

"Kesuksesan tidak diraih dengan cara-cara tidak etis... melainkan dengan mengembangkan diri dalam rel-rel etika meraih sukses. Yakni mengembangkan sikap dan semangat meraih sukses lewat perjuangan keras yang keluar dari dalam diri sendiri. Tidak melihat ke luar tetapi ke dalam"

(Tulisan Jakob Oetama di balik sampul buku Menjaga Api, karya Agung Adiprasetyo)

"Ambisi harus dimiliki tapi harus bersikap ugahari, jangan ambisius. Dua kalimat itu harus dibangun dan dipupuk terus setiap orang yang ingin sukses"

(Jakob Oetama dalam peluncuran buku 'Menjaga Api', karya Agung Adiprasetyo)

"Pohon yang kita tanam berbuah mekar, berkembang sehingga jadi berkat yang bermanfaat bagi sebanyak mungkin orang"

(Tulisan Jakob Oetama ketika Kompas Gramedia berusia 50 tahun)

"Semua berawal dari cita-cita besar, bukan kuatnya modal"

(Dikutip dari gerai.kompas.id)

Pemimpin Umum Kompas, Jakob Oetama, menyampaikan pidato sambutan dalam Syukuran Kompas Gramedia 2012 di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (1/2/2012). Syukuran Kompas Gramedia dimeriahkan penampilan reuni Srimulat dengan beberapa personil Srimulat seperti Tarzan, Mamiek, Nunung, Polo, Kadir, Tessy, Gogon, dan Jujuk.
Pemimpin Umum Kompas, Jakob Oetama, saat menyampaikan pidato sambutan dalam Syukuran Kompas Gramedia 2012 di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (1/2/2012). (RADITYA HELABUMI)

"Mayat hanya bisa dikenang tetapi tidak akan mungkin diajak berjuang. Perjuangan masih panjang dan membutuhkan sarana, di antaranya lewat media massa"

(Kutipan di balik keputusan Jakob Oetama menandatangani surat perjanjian 5 Februari 1978 agar Harian Kompas bisa terbit kembali setelah dibredel)

"Hidup adalah rentetan pertanggungan jawab"

(Intisari, januari 1965)

“Janganlah kita kerdil. Kita sulit, orang lain lebih sulit. Janganlah kita pasif dengan sekitar. Selalu beriteraksi dengan lingkungan masyarakat”

(Dikutip dari Kompas Gramedia)

“Pendidikan tidak hanya menghasilkan anak-anak muda yang punya ilmu. Tetapi juga tahu untuk apa ilmunya”

(Dikutip dari Kompas Gramedia)

“Saya mau teamwork, karena saya tidak tahu semuanya. Kalau saya tahu semuanya, saya tidak perlu teamwork”

(Dikutip dari Kompas Gramedia

(TribunStyle.com/Gigih Panggayuh)

BACA JUGA:

Sederet Penghargaan Bergengsi yang Diraih Jakob Oetama sang Pendiri Kompas Gramedia Semasa Hidup

5 Fakta Meninggalnya Jakob Oetama, Derita Gangguan Multiorgan hingga Sempat Alami Koma

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
Jakob OetamaKompasMagelang
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved