5 Hal Berbahaya yang Bisa Terjadi saat Kalian Tidur dalam Keadaan Marah
Jangan tidur dalam keadaan marah, karena akan berefek buruk! Ternyata bisa bahayakan kesehatan. Kok bisa?
Penulis: Sinta Manilasari
Editor: Suli Hanna
TRIBUNSTYLE.COM - Jangan tidur dalam keadaan marah, karena akan berefek buruk! Kok bisa?
Pernahkah kalian pergi tidur dalam keadaan hati dan pikiran sedang gondok abis?
Rupanya membawa amarah ke ranjang adalah salah satu hal paling menyakitkan yang dapat kalian lakukan.
Saat bangun, kita memiliki kesempatan untuk memproses emosi negatif dan melepaskannya.
Tapi saat kita mencapai kasur, perasaan tidak nyaman bisa tumbuh lebih besar.
Bahkan ketidaknyamanan kecil bisa berkembang menjadi drama Shakespeare yang sebenarnya.
Melansir dari Bright Side, berikut penjabaran bagaimana amarah sebelum tidur memengaruhi tidur kita.
• Ketahui, Ini Bahaya yang Mengancam Kesehatan Saat Tidur dengan Kipas Angin Menyala
• 7 Manfaat Mengejutkan dari Tidur Siang, dari Tingkatkan Kinerja Memori hingga Turunkan Tekanan Darah
1. Kemarahan merusak tidur

Stres dan perasaan berat diketahui memicu respons melawan-atau-lari.
Hal itu membuat kita waspada secara fisik.
Dalam keadaan ini, tidur dan tertidur menjadi jauh lebih sulit.
Selain itu, tidur yang terganggu juga terbukti dapat meningkatkan kemarahan.
Anda mungkin akan bangun dengan kelelahan alih-alih segar.
Dalam hal ini, kemarahan menyebabkan tidur yang buruk.
Tidur yang buruk menyebabkan lebih banyak kemarahan.
Maka, terbentuklah siklus seperti terkutuk yang tidak diinginkan oleh siapa pun.
2. Kemarahan berbahaya bagi kesehatan

Para ilmuwan telah menentukan bahwa kualitas tidur memengaruhi kesehatan seseorang secara keseluruhan.
Biasanya, tidur bertindak sebagai "terapi semalam", menstabilkan emosi kita sehingga kita dapat mengatasi perasaan kita dengan lebih baik keesokan harinya.
Tetapi kemarahan dan stres yang hebat dapat merusak proses ini.
Emosi negatif melepaskan hormon stres, membuat Anda lebih mudah tersinggung.
Selain itu juga banyak gejala yang mengkhawatirkan bisa muncul bersamaan dengan itu.
Dalam jangka panjang, hal itu dapat menyebabkan insomnia, tidur gelisah, dan mimpi buruk.
Atau, dalam kasus terburuk, masalah kesehatan mental, seperti depresi.
3. Lebih sulit melupakan perasaan buruk setelah tidur

Peneliti mengklaim bahwa kita kurang mampu menekan pengalaman negatif setelah kita tidur dibandingkan sebelumnya.
Tidur memperbesar emosi, pikiran, dan masalah apa pun.
Saat kita tidur, otak memproses informasi baru dan menyimpannya ke dalam memori jangka pendek dan jangka panjang kita.
Saat tidur, amarah masuk ke dalam ingatan jangka panjang kita dan bisa memiliki efek jangka panjang.
Pengalaman buruk akan sangat berkurang jika kita tetap terjaga dulu.
Sementara tidur "melindungi" reaksi emosional negatif.
Ketika perasaan buruk menguat dalam ingatan, maka akan lebih sulit untuk menekannya di masa depan.
4. Kemarahan membunuh ketulusan

Malam hari adalah waktu puncak untuk keintiman.
Pergi tidur dengan perasaan 'gila' pasti merusak suasana hati.
Hal ini juga bisa membentuk pola toxic.
Pada akhirnya, kita mulai mengasosiasikan waktu tidur dengan kemarahan alih-alih kenyamanan dan koneksi dengan pasangan.
Dan jika ini diulangi terus, itu bisa berubah menjadi kepahitan.
Pada akhirnya, hal ini akan menghancurkan hubungan.
5. Bisa mengirimkan pesan negatif kepada pasangan

Jika di tengah-tengah pertengkaran kalian memutuskan untuk berguling dan menarik selimut erat-erat.
Hal ini mengisyaratkan Anda mengirimkan pesan bahwa Anda "menang" dalam konflik lebih dari sekadar menjaga hubungan yang sehat dengan orang yang kalian ajak berdebat.
Anda mungkin tidak mengomunikasikannya dengan sengaja, tetapi itu sering kali merupakan kesimpulannya.
Cara Anda menangani ketidaksepakatan dapat memperkuat atau memutuskan hubungan.
(Tribunstyle.com/Manila)
BACA JUGA:
• 8 Penyakit Berbahaya yang Siap Mengintai Akibat Kurang Tidur: Penuan Dini Hingga Ingatan Buruk
• Sering Susah Tidur? Ini 5 Tips Sederhana yang Bisa Membuatmu Tertidur Lebih Cepat dan Nyenyak