Breaking News:

Jerman Izinkan Rumah Bordil Buka Lagi, Tapi Dilarang Hubungan Intim, Gantinya Hanya Boleh Pijat

Pemerintah Jerman kembali buka rumah Bordil, tapi dilarang lakukan hubungan intim, sebagai gantinya hanya boleh pijat.

YouTube
Ilustrasi Pekerja Seks Komersial 

TRIBUNSTYLE.COM - Akibat pandemi virus corona, rumah-rumah bordil di ibu kota Jerman terpaksa ditutup.

Namun rupanya keputusan tersebut mendapat protes dari para PSK.

Ratusan pekerja seks pun menggelar demo mendesak pemerintah membolehkan mereka kembali bekerja.

Aksi itu berlangsung pada akhir pekan lalu saat 400 pelacur dan operator rumah bordil dari seluruh Jerman berdemonstrasi di distrik lampu merah di Hamburg.

Pemerintah Jerman akhirnya memberikan kelonggaran.

Kompleks prostitusi boleh buka lagi dengan syarat tidak boleh ada aktivitas layanan seks.

Sebagai gantinya, di pembukaan kali ini klien dibolehkan mendapat jasa pijatan sampai peraturan dilonggarkan lagi pada September.

MOMEN Saat Polwan Nyamar PSK Ditawar Rp 50 Ribu Sekali Kencan, Begitu Ketemu Muncikari, Oh Ternyata!

Ikut Polisi Gerebek PSK di Padang, Profil Andre Rosiade di Wikipedia Berubah, Ini Tampilan Barunya

Ilustrasi pekerja seks komersial
Ilustrasi pekerja seks komersial ()

Kantor berita AFP mewartakan, tak hanya klien yang dipusingkan dengan peraturan ini.

Jana seorang PSK yang sudah menjajakan jasanya sejak lama di sana, mengaku telah menyiapkan tempat tidur, bantal-bantal bermotif binatang, dan bunga segar di dalam vas.

Wanita 49 tahun itu berharap bulan depan bisa menawarkan layanan penuh lagi.

"Saya lebih suka layanan seks, klien saya juga," katanya dikutip dari AFP.

Pekerjaan seks dilarang di Berlin sejak pertengahan Maret, sebagai bagian dari upaya mengendalikan penyebaran virus corona.

Lalu pada Juli sejumlah PSK membawa boneka seks saat melakukan protes di luar gedung parlemen tinggi Bundesrat di Berlin.

Mereka mengeluhkan pembatasan yang terus berlanjut, dan membuat mereka kesulitan mencari nafkah.

Di Jerman prostitusi legal dan ada aturannya. Sekitar 40.000 PSK terdaftar di sana dan berhak atas kontrak kerja serta tunjangan jaminan sosial.

Rugi 6 digit

Aurel Johannes Marx seorang operator rumah bordil mengatakan, dia mengalami kerugian 6 digit karena penutupan selama berbulan-bulan.

Lalu sekarang dia harus berinvestasi lebih banyak untuk memastikan bisnisnya memenuhi persyaratan pencegahan Covid-19.

Tanda-tanda yang menjelaskan peraturan baru sudah dipasang di area resepsionisnya, yang terlihat seperti pintu masuk hotel mewah dengan kursi kulit dan lantai marmernya.

Setiap orang yang mengunjungi rumah bordil harus mengisi formulit dengan detail kontak mereka, yang disimpan dalam amplop tertutup.

Mereka juga diharuskan memakai masker seperti tempat-tempat lainnya di supermarket, pom bensin, dan kereta bawah tanah. Sebagian besar orang terlihat tak keberatan.

"Apa yang tidak berhasil dengan baik, bagaimana pun, adalah banyak tamu datang ke rumah bordil dengan harapan mereka akan berhubungan seks di sini," kata Marx dikutip dari AFP.

Peraturan kebersihan yang ketat juga akan tetap berlaku, setelah layanan seks penuh diizinkan lagi mula 1 September di Berlin dan kota-kota lain.

Akan tetap Jana tidak khawatir tertular virus corona.

"Saat Anda telah melakukan pekerjaan itu selama 20 tahun dan Anda memiliki pelanggan tetap... Anda dapat memilih siapa yang diambil," terangnya.

"Kalu kamu tidak suka, suruh keluar saja. Aku tidak takut sama sekali - aku hanya senang. Akhirnya!"

Palembang Marak Bisnis Hubungan Intim 'Ayam Kampus' Tarif Rp 10 Juta, Ini Bedanya dengan PSK

Fenomena oknum mahasiswi masuk ke dalam dunia prostitusi online alias ayam kampus di kota Palembang memang bukan menjadi hal yang baru.

Oknum mahasiswi ini rela menjajakan cinta demi memenuhi kebutuhan kuliah, kebutuhan sehari-harinya, bahkan gaya hidup.

Berbeda dengan Pekerja Seks Komersial (PSK) lainnya yang menjajakan diri secara terang-terangan, para ayam kampus ini dalam mencari pelanggan terbilang lebih eksklusif.

Menggunakan berbagai aplikasi sosial media (Sosmed) atau tawaran dari mulut-mulut, dijadikan mencari pelanggannya.

 Belum Reda Heboh Video Dewasa Vina Garut, Muncul Video Hubungan Intim Bandung, Mirip Motif Kasus UGM

 Guru Beristri di Jambi Hubungan Intim dengan Siswi di Kelas & Kamar Kos, Pemilik Kontrakan Memergoki

 Pacar Bunuh Korban Setelah Hubungan Intim di Tegal, 2 Kawannya Ditolak, Dibilang Miskin dan Ketuaan

Ilustrasi
Ilustrasi (elsetge.cat)

Dalam mencari pelanggan, mereka kini tak sembarangan, lebih memilih-memilih pelanggan yang akan menggunakan jasa kepuasan biologis itu.

Hal itu karena beberapa kasus prostitusi online yang mencuat ke publik, sehingga menimbulkan kekhawatiran di kalangan ayam kampus

"Kalu saya sih lebih pilih pelanggan, tidak mau dari kalangan mahasiswa atau orang yang kita tidak tahu latar belakangnya," ujar MS (21), salah seorang ayam kampus di perguruan tinggi swasta di Palembang, Selasa (13/8/2019).

Pengakuan Para Ayam Kampus Online: Suka Dibooking Pelanggan Berduit, Kadang Pacar Sendiri Tak Tahu.
Pengakuan Para Ayam Kampus Online: Suka Dibooking Pelanggan Berduit, Kadang Pacar Sendiri Tak Tahu. (satelitnews.co)

MS mengungkapkan, untuk modus yang mereka pakai bisanya memasang foto cantik nan menggoda di beberapa aplikasi sosial media.

Kemudian, biasanya para pelanggan langsung chating dengan si ayam kampus untuk menanyakan bisa "dipakai" atau tidak.

Setelah si ayam mengaku bisa, kemudian komunikasi berlanjut untuk menentukan tarif dan lokasi untuk bercinta.

Kesan eksklusif yang ditawarkan oleh penjaja cinta ayam kampus, membuat mereka enggan sembarangan memilih tempat untuk berkencan.

Jika ada konsumen yang tertarik menggunakan jasa si ayam kampus paling tidak menginginkan ngamar di hotel berbintang tiga.

Dalam setiap kali berkencan ia mematok tarif minikal Rp 1 juta untuk layanan short time dan paling besar Rp 5 juta untuk long time.

"Biasanya kalau saya sih langsung minta DP sama pelanggan kalau memang dia serius. Setelah ditransfer baru langsung ketemuan di lokasi dijanjikan. Jika dapat pelanggan yang sudah mapan biasanya suka kasih lebih. Ya bisa sampai Rp 10 juta," ungkapnya.

Ia menjelaskan, awal mula terjerumus ke dalam dunia hitam tersebut setelah semasa SMA keperawanannya direnggut oleh sang pacar.

Merasa dirinya sudah tak suci lagi, membuat wanita berambut panjang ini memilih terjun ke dunia ayam kampus saat masuk kuliah.

Selain itu, desakan rendahnya faktor ekonomi membuat si ayam kampus lebih memilih jalan pintas dengan menjual diri untuk menambah pundi-pundi uang.

"Kiriman orangtua dari kampung cukup untuk kuliah dan makan. Nah kalau mau biaya nongkrong dan beli barang terpaksa begini," jelasnya.

TY, ayam kampus lainnya di Palembang juga mengaku lebih wanti-wanti dalam cari pelanggan.

Menjajakan diri melalui sosial media, membuat mereka dapat memilah pelanggan yang akan menggunakan jasa seks si ayam kampus.

Jika dirasa si pelanggan aman dan memiliki isi kantong tebal, barulah ia mau diajak bercinta.

"Saya lebih ke eksklusif, nggak mau sembarang pilih pelanggan. Nanti bisa-bisa rupanya kita dijebak. Apalagi sekarang kasus prostitusi online sedang maraknya diungkap," jelasnya.

Dengan gaya eksklusifnya, membuat gadis pemilik tinggi 168 cm ini menerima pelanggan maksimal satu minggu sekali.

Namun jika ia sedang mood atau ingin beli sesuatu, TY bakal langsung meladeni apabila ada pelangggan yang mau menggunakan jasanya.

"Ya tergantung mood juga sih. Tapi kalau mau beli sesuatu saya cari pelanggan," ujarnya.

Diakuinya, menjadi ayam kampus tak banyak orang yang mengetahui terlebih lingkungan keluarga dan pacarnya.

Ia menutup rapat kesehariannya yang kerap menjajakan cinta dengan pria hidung belang melalui sosial media.

Mahasiswi semester lima jurusan kesehatan ini pun mengaku sempat khawatir jika suatu saat ia bakal terkena penyakit.

Tetapi, himpitan ekonomi dan tututan gaya hidup membuatnya terpaksa menggeluti dunia ayam kampus hingga kini.

"Pernah kepikiran takut kena penyakit, cuma ya dibawa happy aja. Mau bagaimana lagi, karena kita memang butuh uang," bebernya.

Pengakuan Pelanggan
Boy, salah seorang pegawai swasta mengaku suka menggunakan jasa ayam kampus dikarenakan lebih profesional, ramah dan berkelas dari PSK lainnya.

Ia mengungkapkan, penilaiannya terhadap layanan ayam kampus bukan hanya soal hubungan intim.

Melainkan, juga soal attitude dan sensasi yang didapatkan dari si ayam kampus.

Dengan pelayanan berbeda diberikan ayam kampus, ia pun harus merogoh kocek lebih dalam untuk mendapatkan kesempatan kencan dengan ayam kampus.

Namun begitu, hal tersebut bukanlah jadi soal. Baginya kepuasan dan layanan adalah yang paling utama.

"Ayam kampus itu lebih eksklusif dan berkelas, karena tidak sembarangan orang bisa pakai jasanya. Walau harus bayar Rp 2 juta tidak masalah yang penting lebih berkelas dan pelayanan memuaskan," bebernya.

Lain lagi dengan Jo, ia lebih memilih menjadikan ayam kampus sebagai teman bersenang-senang.

Setelah satu-dua kali menggunakan jasanya, pria berambut ikal ini akan melanjutkan hubungannya ke jenjang lebih dekat.

Jika hubungan keduanya semakin akrab, ia mengaku selanjutnya tak perlu lagi mengeluarkan biaya cukup mahal.

Cukup membuka kamar di hotel dan diajak jalan pegawai swasta ini dengan leluasa menggunakan jasa si ayam kampus.

"Awal-awalnya bayar Rp 1 juta, setelah itu kita akrabin. Selanjutnya tinggal suka sama suka aja," jelasnya.

Tampil Biasa Tak Terkesan Glamor dan Menggoda
Para oknum mahasiswi yang nyambi jadi ayam kampus enggan secara terang-terangan membuka jati diri mereka.

Bahkan, pihak keluarga dan sang pacar tak mengetahui jika mereka terjerumus ke dalam dunia prostitusi ayam kampus.

Mereka biasanya berpenampilan biasa saja di lingkungan kuliah, enggan tampil mencolok dengan pakaian glamor dan menggoda.

Untuk pakaian yang digunakan ketika kuliah juga rata-rata tertutup seperti mahasiswa lain pada umumnya.

MS, salah seoerang ayam kampus jurusan ekonomi di kampus swasta Palembang mengaku kalau sepintas orang pasti tidak akan mengetahui bahwa mereka terlibat dunia prostitusi online.

Permainan melalui sosial media, membuat modus ayam kampus cukup sulit terendus oleh orang banyak.

"Ya pintar-pintar kita sembunyikan identitas. Pacar dan keluarga saya tidak tahu kalau saya begini (ayam kampus, red)," ujarnya, Kamis (15/8/2019).

Ia menjelaskan, si ayam kampus biasanya diketahui oleh sesama rekannya dan penikmat jasa saja.

Mereka enggan membuka diri secara terang-terangan dengan profesi tersebut karena berada di lingkungan kampus.

"Ketahuan teman satu kampus ya malulah. Paling cuma beberapa teman yang tahu, tapi mereka nggak bakal bocor. Tahu sama tahu saja," tegas MS.

Ogah Jadi Simpanan

Diakuinya, meski bisa dengan mudah mendapatkan uang menjadi seorang ayam kampus, namun sebagian mahasiswi pelaku bisnis haram ini enggan menjadi simpanan om-om berkantong tebal.

Mereka lebih mengambil aman dengan menjajakan cinta kilatnya ketimbang harus menjadi simpanan pria beristri.

Wanita berambut panjang ini selalu menolak ajakan tersebut. Alasannya, selain beresiko jati dirinya terungkap.

Ia menghindari terjadinya konflik dengan istri sah si om-om.

"Kalau yang ngajak jadiin simpanan banyak, tapi saya nya yang nggak mau. Terlalu beresiko kalau gitu (jadi simpanan, red)," ujarnya.

Ia mengungkapkan, bahkan ada om-om yang rela memberinya uang hingga Rp 20 juta untuk mengiming-iminginya agar mau jadi simpanan.

"Pokoknya yang dicari itu duit, bukannya status. Kalau jadi simpanan itu terikat," kata MS.

Ada yang Baper Saat Bareng Pelanggan

TY, ayam kampus lainnya juga mengaku kerap kali bercinta terkadang terbawa perasaan alias baper.

Akan tetapi ia mengaku lebih memilih menahan diri. Mahasiswi ini lebih memilih menahan diri ketimbang nantinya hubungan berlanjut hingga menjadi simpanan si pelanggan.

Diakuinya, sulit meninggalkan kehidupan yang serba enak dari penghasilannya sebagai ayam kampus. Ia menjalani profesi ini untuk memenuhi lifestyle dan kebutuhan sehari-hari.

"Imej mahasiswi itu kesannya sensual, intelek dan lebih eksklusif. Jadi banyak yang mau jadikan simpanan. Tapi kalau saya sih ogah, terlalu beresiko," ungkapnya. (tim)

(Kompas.com/Aditya Jaya Iswara).

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Rumah Bordil Jerman Buka Lagi, tapi Dilarang Ada Hubungan Seks"

Sumber: Kompas.com
Tags:
PSKRumah BordilJerman
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved