Profil Sisca Soewitomo, 'Ratu Boga Indonesia' Putuskan Gantung Panci Setelah Puluhan Tahun Berkarier

Sejak masih kecil ia kerap membantu ibunya dalam menyiapkan beragam penganan, terutama menjelang Idul Fitri.

Sisca pernah mengenyam kuliah di fakultas kedokteran.

Tapi, cita-citanya menjadi dokter kandas di tengah jalan karena berhenti kuliah pada semester kedua lantaran telah menikah.

Namun, ia harus membuat sesuatu untuk menambah penghasilan keluarga.

Sisca pun kemudian kuliah lagi di jurusan perhotelan, Akademi Trisakti.

Ia kemudian mendapatkan beasiswa dari American Institute of Baking di Manhattan, Kansas, Amerika Serikat.

Di sana, ia belajar mengolah berbagai macam makanan.

Sepulang dari Amerika Serikat, nama Sisca mulai terkenal, baik sebagai dosen perhotelan maupun sebagai pakar tataboga.

Beberapa chef terkenal yang sempat menjadi muridnya antara lain Tatang, Rudy Choiruddin, Deddy Rustandi, dan Haryanto Makmoer.

Sisca kemudian berpetualang di industri boga hingga akhirnya didaulat menjadi pengisi acara Aroma di Indosiar pada 1997.

Sejak saat itulah namanya mulai dikenal sebagai chef layar kaca Indonesia dan telah membintangi banyak program.

Sebagai seorang pionir dari acara memasak di televisi Indonesia dan penulis dari hampir 150 buku resep, Sisca Soewitomo telah mendedikasikan 50 tahun karirnya untuk memperkaya kancah kuliner Indonesia.

Dicintai banyak orang, ia telah bekerja pada bidang tata makanan untuk merek-merek makanan terbesar Indonesia dan menerima beragam perghargaan, termasuk Ubud Food Festival Lifetime Achievement Award pada tahun 2016.

Meski sudah tidak aktif mengisi acara di layar kaca dalam beberapa tahun belakangan ini, Sisca masih menggeluti profesinya sebagai koki.

Sisca juga sesekali mengisi acara kuliner seperti yang dulu dilakukannya dalam program Aroma.