Profil Ajip Rosidi, Sastrawan dan Budayawan Indonesia, Pernah Jadi Dosen di Jepang
Berikut profil satrawan dan budayawan Indonesia, Ajip Rosidi, ia meninggal Rabu (29/7/2020) malam , pernah jadi dosen di Jepang
Penulis: Nafis Abdulhakim
Editor: Triroessita Intan Pertiwi
Tak hanya itu, Ajip juga menulis biografi seniman dan tokoh politik.
Sastrawan ini mulai mengumumkan karya satranya pada 1952 silam.
Karyanya tersebut dimuat dalam majalah-majalah terkemuka pada waktu itu seperti Mimbar Indonesia, Gelanggang/Siasat, Indonesia, Zenith, Kisah, dan masih banyak lagi.
Menurut penelitian Dr. Ulrich Kratz (1988), sampai dengan tahun 1983, Ajip adalah pengarang sajak dan cerita pendek yang paling produktif (326 judul karya dimuat dalam 22 majalah).
Pada saat berusia 17 tahun, Ajip sudah membuat buku pertamanya dengan judul "Tahuntahun Kematian".
Karya-karyanya ini sudah banyak yang diterjemahkan ke dalam bahasa asing seperti bahasa Belanda, Cina, Inggris, Prancis, Kroasia, dan Rusia.
Setelah pensiun ia menetap di desa Pabelan, Kecamatan Mungkid, Magelang, Jawa Tengah.
Meski demikian, ia masih aktif mengelola beberapa lembaga nonprofit seperti Yayasan Kebudayaan Rancage dan Pusat Studi Sunda.
(TribunStyle.com/Nafis)
• Sastrawan Sapardi Djoko Damono Meninggal Dunia, Pak Sapardi Trending di Twitter
• POPULER 5 Fakta Pierre Coffin, Sang Kreator Minions yang Ternyata Anak Sastrawan Indonesia NH Dini