Sama-sama Pakai Kalung Eucalyptus, Tommy Kurniawan & Iis Dahlia Ungkap Efek Beda, 'Aman dari Virus'

"Ini antiVirus Corona, dari hasil penelitian dari litbang Kementerian Pertanian. Berasal dari pohon kayu putih. Dari 700 jenis pohon kayu putih satu yang bisa mematikan Virus Corona. Ini hasil laboratorium kita, dan bulan depan akan kami produksi," kata Syahrul dikutip dari Kompas.com saat ditanya wartawan.

Syahrul kemudian menjelaskan, antivirus yang ia klaim mampu membunuh Virus Corona ini sudah dilakukan uji coba.

"Kalau kontak selama 15 menit bisa membunuh 42 persen dari Virus Corona (yang terpapar ke tubuh), kalau setengah jam bisa 80 persen Virus Corona mati," katanya.

Namun penelitian tersebut belum termasuk virus SARS-CoV-2 atau virus Covid-19.

• Pertanyakan Kalung Antivirus Corona Kementan, Sherina Munaf Sebut Covid-19 Bukan Nyamuk

• 5 Fakta Kalung Antivirus Corona Kementan, dari Izin Edar hingga Peringatan Epidemiolog

Berbagai respon muncul dari banyak pihak, termasuk dokter Tirta.

Pria 28 tahun ini mengunggah rilis yang dikeluarkan oleh Universitas Gajah Mada, institusi pendidikan di mana ia diluluskan.

Ia menggunggah postingan artikel berjudul 'Guru Besar UGM Sebut Kalung Eucalyptus Belum Terbukti Sebagai Anti Covid-19' di Instagramnya, Selasa (7/7/2020).

Menurut dokter Tirta, seseorang harus memiliki dasar ilmiah dalam membuat statement.

Pria kelahiran Solo ini menyarankan agar penamaan kalung yang dimaksud adalah 'kalung yang bisa mengurangi tingkat penularan infeksi', bukan kalung antivirus corona.

• Begini Cara Kerja Kalung Eucalyptus yang Dikembangkan Kementan Menurut Peneliti, Hirup Baunya

"Sebagai almamater, saya selalu berpegang, untuk mengeluarkan sebuah statement, harus dibuktikan dengan penelitian yg sangat panjang, uji klinis dkk
•
Jika dari kmren, statement “ini kan kalung bisa meningkatkan psikologis, toh banyak artis pake kalung sejenis dari luar negeri? Kenapa harus dalam negeri yg di bully?”
•
Adanya kritik, harusnya menjadikan pihak terkait membuat penelitian, karena kita akademisi, dan selalu berpegang pada jurnal ilmiah
.
Harusnya statementnya "kalung yg bisa mengurangi tingkat penularan infeksi "" tulisnya.

Pria yang memiliki usaha di bidang sepatu ini juga mengingatkan agar tidak membuat statement berdasarkan asumsi, 'katanya'.

"Penelitian, bersifat dinamis, jadi bisa aja berubah
•
Jangan membuat statement berdasarkan asumsi, “katanya”
•
Itulah alasan setiap universitas mengajarkan karya ilmiah, skripsi, agar mahasiswanya mengerti mengenai penelitian dan narasi
•
Sekian dan semoga dipahami :)" pungkasnya.

 (TribunStyle.com/Triroessita)