Virus Corona
DIRONGRONG Corona Hingga Terancam Maut, Anak Ini Malah Relakan Sel Induk Demi Selamatkan Nyawa Kakak
Dinyatakan positif Covid-19, seorang bocah berusia lima tahun ini malah selamatkan nyawa kakaknya lewat transplantasi sel induk.
Penulis: Gigih Panggayuh Utomo
Editor: Agung Budi Santoso
TRIBUNSTYLE.COM - Dinyatakan positif Covid-19, seorang bocah berusia lima tahun ini malah selamatkan nyawa kakaknya lewat transplantasi sel induk.
Berita luar biasa dan langka muncul dari Thailand baru-baru ini.
Telah diumumkan bahwa transplantasi sel induk dari pasien Covid-19 kepada pasien yang tidak terinfeksi berhasil dilakukan.
Dikutip dari Bangkok Biz News, Sila 'Jio' Boonklomjit, bocah berusia lima tahun menyumbangkan sel punca dari sumsum tulangnya untuk membantu menyelamatkan kakak perempuannya.
Diketahui bahwa Sila merupakan pasien anak yang telah dinyatakan positif terinfeksi Covid-19.
Sang kakak bernama Jintanakan 'Jean' Boonklomjit, berusia tujuh tahun, yang terlahir dengan penyaki.
• Gara-gara Covid-19, Ribuan Monyet Serang Toko dan Rumah Penduduk, Warga Mengunci Diri di Dalam Rumah
• Terapi Plasma Konvalesen Masih Jadi Pengobatan Alternatif Pasien Covid-19 Sampai Vaksin Tiba

Menurut American Center for Disease Control, thalassemia adalah kelainan darah yang disebabkan ketika tubuh tidak membuat cukup hemoglobin, sehingga lebih sedikit sel darah merah yang beredar di seluruh tubuh.
Akibatnya sistem kekebalan tubuhnya pun menurun drastis.
Setelah kemoterapi, Jintanakan membutuhkan sumbangan sel-sel induk baru yang digunakan untuk menghilangkan sel-sel induk yang tidak memproduksi sel darah merah di sumsum tulang.
Dokter mengatakan kepada keluarganya bahwa satu-satunya cara untuk menyembuhkan Jintanakan adalah dengan transplantasi sel induk.
Namun, transplantasi tersebut tak bisa dilakukan oleh sembarang orang termasuk keluarganya.

Menurut Prof. Dr. Usanarat Anurathaphan, dokter dari Divisi Hematologi dan Onkologi Fakultas Kedokteran di Rumah Sakit Ramathibodi, donor sel induk yang kompatibel secara genetis sangat tipis peluangnya untuk berhasil.
Sila, bocah berumur lima tahun itulah satu-satunya yang memiliki peluang untuk melakukannya.
Itupun dengan presentase keberhasilan yang hanya 25 persen.
Risiko operasi pun bertambah lantaran tak hanya usia pasien yang masih anak-anak, tapi juga karena Sila telah diketahui terinfeksi Covid-19.
