Riwayat Jamur Enoki yang Kini Ditarik dari Peredaran karena Listeria, Jadi Bahan Penting di 3 Negara
Jamur enoki dikabarkan mengandung bakteri listeria. Kini jamur impor dari Korea Selatan ini ditarik dari peredaran. Berikut sejarah panjang enoki.
Editor: Suli Hanna
TRIBUNSTYLE.COM - Jamur bukanlah makanan asing di lidah orang Indonesia.
Salah satu jamur yang populer di Tanah Air adalah jamur enoki.
Jamur ini sering muncul di konten-konten YouTube bertema mukbang atau ASMR.
Namun pada Juni 2020, kabar mengejutkan terkait jamur enoki tiba-tiba menggemparkan publik.
Diketahui, jamur enoki produksi Green Co LTD asal Korea Selatan, kemungkinan menjadi sumber wabah Listeria.
Lantas, seperti apa sejarah tentang jamur enoki hingga akhirnya kini disebut menjadi sumber wabah Listeria?
• Ini Saran Dokter Jika Masih Punya Jamur Enoki di Rumah, Apakah Sehat Untuk Dimakan?
• Heboh Jamur Enoki, Bakteri Listeria Musnah Saat Makanan Dimasak dengan Tepat, Ini Anjuran Ahli Gizi
Dikutip Tribunnews dari specialtyproduce.com, jamur enoki sudah tumbuh liar sejak zaman kuno di Asia Timur dan Amerika Utara.
Banyak ahli menduga jamur enoki sudah ada sejak 800 sebelum Masehi di wilayah Asia.
Jamur enoki pertama kali dibudidayakan di Jepang karena memiliki nutrisi dan warna unik.
Jamur ini telah dibudidayakan selama ratusan tahun karena sangat berperan penting dalam masakan China, Jepang, dan Korea.
Tak hanya itu, jamur yang di Jepang dikenal dengan nama enokitake ini juga kerap menjadi bahan obat-obatan tradisional.
Di China, jamur enoki dipercaya bisa membantu mengurangi gejala terkait penyakit usus, tekanan darah, dan penyakit hati.
Sementara di Jepang, enoki biasanya digunakan untuk membuat es enoki.
Es enoki ini digunakan sebagai campuran saat membuat teh, sup, dan kari.
Dilansir medicalmushrooms.net, jamur enoki tumbuh secara alami di tunggul enoki atau pohon Hackberry China.