Seorang Pria Nekat Gantung Diri Demi Utangnya Dianggap Lunas, Wasiatnya 'Aku Sayang Anak dan Istri'
Pria dengan inisial nama HM (31) ditemukan tewas tergantung di pohon karet di Dusun Simpi Madya Desa Sungai Ayak, Kecamatan Belitang Hilir, Kalbar.
Editor: Galuh Palupi
TRIBUNSTYLE.COM - Pria dengan inisial nama HM (31) ditemukan tewas tergantung di pohon karet di Dusun Simpi Madya Desa Sungai Ayak, Kecamatan Belitang Hilir, Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat, pada Jumat (12/6/2020).
Keputusan nekat HM untuk bunuh diri itu diduga lantaran utang yang ditanggungnya.
Hal ini diketahui lantaran polisi menemukan sepucuk surat wasiat tak jauh dari lokasi HM gantung diri.
Dalam surat tersebut, HM menyebut-nyebut soal utang dan rasa sayangnya pada keluarga.
Kronologi ditemukannya mayat
• Setahun Menikahi Pria Afrika, Gadis yang Dulu Viral Ini Curhat Hidupnya Sekarang Berubah Drastis
Kapolres Sekadau AKBP Marupa Sagala mengemukakan, awalnya, Jumat (12/6/2020) sekitar pukul 11.00 WIB seorang warga hendak mengecek kebun karet.
Warga itu pun pergi bersama anaknya ke lahan kebun karet.
Namun setibanya di lokasi, warga mencium bau busuk bersumber dari arah kebun.
"Kemudian ia melihat ke arah kebun dan terkejut melihat sesosok mayat dengan posisi tergantung di salah satu pohon karet," kata Kapolres.
Mayat itu tergantung dengan kondisi membusuk. Kejadian itu dilaporkan ke Polsek Belitang Hilir.
Surat wasiat
Ditemukan surat wasiat dan surat tagihan utang Kapolres mengatakan, usai mendapat laporan, petugas menuju lokasi untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Dari tubuh HM, polisi menemukan surat peringatan jatuh tempo utang dari sebuah bank serta sepucuk surat wasiat yang diduga ditulis oleh HM.
Dalam suratnya, HM menyebut perihal utang dan keluarganya.
"Kalau aku mati, utangku lunas, aku gantung diri karena tak mampu bayar utang, aku sayang anak dan istri semua saudara dan kerabatku," demikian tertulis di surat tersebut.