Breaking News:

Virus Corona

Nekat Hadiri Pesta di Spanyol, Pangeran Belgia Positif Corona, Kini Minta Maaf & Mengaku Menyesal

Penyesalan datang terlambat! nekat hadiri acara pesta di zona merah Covid-19, pangeran dari Belgia, Joachim kini dinyatakan positif virus corona.

Editor: Monalisa
Net, CDC
Pangeran Belgia, Joachim positif virus corona 

TRIBUNSTYLE.COM - Pangeran Joachim dari Belgia dikabarkan terjangkit virus corona setelah nekat menghadiri sebuah pesta di Spanyol.

Tak terbatas usia bahkan jabatan, virus corona kali ini berhasil menjangkiti pangeran dari Belgia, Joachim.

Pangeran Joachim dinyatakan positif Covid-19 setelah menghadiri sebuah pesta di Spanyol beberapa lalu.

Kini setelah virus corona benar-benar bersarang dalam tubuhnya, Pangeran Joachim mengaku menyesal.

Keponakan Raja Philippe itu juga sempat menyampaikan permintaan maafnya lantaran telah nekat berkunjung zona merah Covid-19 di Spanyol.

Diketahui Pangeran Joachim melakukan kunjungan ke Spanyol pada 26 Mei 2020 lalu.

POPULER Bukan Pasar Wuhan, Terungkap Asal-usul Virus Corona, Dari Sosok yang Datang ke Lokasi

POPULER Pasangan Coba Kabur Karena Virus Corona, Kim Jong Un Tindak Tegas dengan Tembak Mati

Pangeran Joachim (tengah)
Pangeran Joachim (tengah) (Sky news)

Melansir dari media Spanyol El Pais via Insider, kunjungan Pangeran Joachim ini dilakukan dalam rangka urusan profesional.

Tepatnya Joachim menghadiri pesta di Kordoba, kota yang terletak di sebelah selatan Spanyol.

Parahnya, pesta tersebut diberitakan dihadiri oleh 27 orang tamu di tengah pandemi virus corona.

Hal ini pun langsung menjadi sorotan lantaran Spanyol, khususnya Kordoba, diketahui melarang adanya pertemuan yang diikuti oleh lebih dari 15 orang.

Dilansir laman BBC, pesta tersebut pun kini tengah dalam penyelidikan oleh pihak kepolisian setempat dan seluruh tamu yang hadir menjalani karantina.

Sementara itu, Pangeran Joachim yang dikabarkan positif terjangkit COVID-19 disebut mengalami gejala ringan virus corona.

Sampaikan permohonan maaf

Pada Minggu (31/5/2020) putra termuda dari Putri Astrid yang juga menduduki urutan ke-10 sebagai pewaris tahta Belgia itu menyampaikan permohonan maafnya.

Dalam pernyataannya, Pangeran Joachim mengaku menyesali perbuatannya tersebut.

"Saya memohon maaf karena tidak menghormati aturan karantina selama kunjungan saya. Dalam masa yang sulit ini, saya tidak ingin menyinggung perasaan siapa pun," ungkapnya.

Sementara itu, Belgia diketahui hingga Senin (1/6/2020) ini mencatat total 58.381 kasus virus corona.

Dari keseluruhan total kasus tersebut, sebanyak 9.467 pasien dilaporkan meninggal dunia dan 15.887 pasien telah dinyatakan sembuh.

Menurut laporan data Worldometers pada Senin ini, negara tersebut menduduki urutan ke-19 sebagai negara dengan kasus terkonfirmasi Covid-19 terbanyak di dunia.

Sepelekan Virus Corona, Pesta Ultah Berujung Petaka, Belasan Tamu Positif Covid-19, 3 Orang Tewas

Sebelumnya petaka setelah mengunjungi sebuah acara pesta juga sempat terjadi Brasil.

Vera Lucia Pereira tak menyangka gara-gara pesta ulang tahunnya, ia harus kehilangan anggota keluarga besarnya karena tertular virus corona.

Sebelumnya wanita berusia 59 tahun ini sempat ragu untuk membuat perayaan ulang tahunnya tersebut.

Salete (paling kiri) dan keluarganya. Tak ada yang menyangka pesta ini jadi tempat penularan virus corona.
Minggu ini, hasil tes diterima. Salah satu dari mereka, MarĂ­a Salete Vieira, 60 tahun, positif Covid-19
Salete (paling kiri) dan keluarganya. Tak ada yang menyangka pesta ini jadi tempat penularan virus corona. Minggu ini, hasil tes diterima. Salah satu dari mereka, María Salete Vieira, 60 tahun, positif Covid-19 (/ARSIP KELUARGA.)

Pesta  Vera Lucia Pereira dilakukan di halaman belakang rumah, dengan 28 tamu.

Di antara hadirin ada kakak iparnya, Paulo Vieira, 61 tahun, yang meninggal dunia dua minggu kemudian.

"Kami mengundang saudara-saudara dan keponakan. Hanya keluarga dekat agar tak terlalu banyak yang datang," kata Vera Lucia Pereira .

Beberapa hari sesudah pesta, mulai ada yang menunjukkan gejala batuk, demam, dan sesak napas, gejala khas orang-orang terkena Covid-19.

Menurut perkiraan keluarga, setengah dari yang hadir di pesta menunjukkan gejala sakit beberapa hari sesudahnya.

Kegembiraan dari pesta berubah menjadi duka.

Minggu lalu, tiga bersaudara dari satu keluarga meninggal dicurigai terinfeksi virus corona.

 AKIBAT Tak Jujur, Satu Pasien Corona Ini Bikin Seisi Rumah Sakit Kelabakan, 76 Dokter & Suster Dites

"Kini kami yakin kematian ibu kami disebabkan oleh virus corona," kata anak Maria, Rafaela Hanae, 33 tahun.

“Penyakit ini agresif sekali. Ibuku sudah dirawat di rumah sakit yang dilengkapi dengan ventilator, tapi tetap tak bisa diselamatkan”.

Keluarga ini masih menunggu hasil tes dua orang lagi, tapi mereka yakin hasilnya akan seperti yang mereka perkirakan.

"Dokter yang merawat menyatakan 99% yakin itu Covid-19 berdasarkan kondisi klinis dan bagaimana situasinya terjadi," kata Vera Lucia Pereira.

Ia juga mengalami gejala, tapi kini sudah pulih.

“Secara fisik, saya baik-baik saja hanya batuk sedikit. Namun ini saat-saat yang sangat sulit. Ini semua tragedi,” katanya.

Reuni terakhir
Maria do Carmo Vieira, 58 tahun, mengatakan pesta ulang tahun Pereira dipakai jadi kesempatan ia dan saudara-saudaranya untuk bertemu.

"Kami sudah lama tidak berkumpul. Tak selesai mudah mengumpulkan semua di satu tempat," katanya.

Namun pesta itu jadi reuni terakhir mereka.

Dua hari kemudian, Maria Salete, salah satu perempuan di keluarga Vieira, mulai sakit. Ia diare parah.

"Kemudian ia mulai demam, seakan mengalami infeksi. Suami saya membawanya ke rumah sakit, ia diberi obat lalu pulang," kata salah seorang saudara perempuannya.

Beberapa hari sesudah pesta, anggota keluarga satu demi satu mengalami gejala Covid-19, dan tiga dari mereka meninggal dunia
Beberapa hari sesudah pesta, anggota keluarga satu demi satu mengalami gejala Covid-19, dan tiga dari mereka meninggal dunia (/ARSIP KELUARGA.)

Beberapa hari kemudian kondisi Salete, yang menderita diabetes dan darah tinggi, memburuk.

Sesudah itu, anggota keluarganya yang lain mengalami gejala, sekalipun ringan dan tak perlu perawatan.

Awalnya, keluarga ini tak percaya mereka terpapar virus corona.

“Baru sedikit kasusnya di Brasil, jadi kami pikir kami aman,” kata Maria do Carmo Vieira.

Menurut catatan, tak ada anggota keluarga yang memperlihatkan gejala saat pesta. Maka tak jelas siapa yang pertama kali terinfeksi.

"Menemukannya sekarang tak akan mengubah apa-apa,” kata Maria do Carmo Vieira.

Mereka mulai memperhitungkan kemungkinan adanya infeksi virus corona seminggu sesudah gejala pertama muncul di keluarga mereka.

"Kasusnya mulai meningkat di seluruh negeri, terutama di Sao Paulo dan kami sadar bahwa penyakit ini tak kelewat jauh dari kami. Lalu karena gejalanya sama, kami paham bahwa saudara-saudara kami dan keluarga Vera telah terinfeksi," kata Maria do Carmo Vieira.

Korban jiwa lain
Saudara dari Maria do Carmo Vieira yang mengalami gejala parah Covid-19 bernama Clovis, 62 tahun.

"Tiga hari sesudah pesta, ayahku mulai batuk-batuk, sakit kepala dan demam. Ia kehilangan indera perasa dan penciuman," kata Arthur Ribeiro, 30 tahun.

Kesehatan Clovis, yang tak punya penyakit sebelumnya, memburuk beberapa hari kemudian.

Arthur lalu membawa ayahnya ke rumah sakit tanggal 23 Maret, dan dokter memberi resep obat dan menyuruhnya pulang.

"Mereka tidak berpikir itu virus corona," katanya.

 LIHAT Detik-detik Ibu Hamil Ini Diduga Ketularan Corona Saat Terima Uang Kembalian dari Tukang Sayur

Segera sesudahnya, suami Pereira, Paulo, juga dibawa ke rumah sakit.

Ia dianggap yang paling sehat di antara saudara-saudaranya. Ia berolahraga setiap hari, dan sering bersepeda dan hiking.

Ketika masuk rumah sakit, kesehatannya dianggap baik, hanya sedikit tersengal-sengal.

"Dua hari kemudian kondisinya memburuk dan ia dirawat di unit perawatan intensif (ICU)," kata Vera Lucia Pereira.

Sepanjang hidup mereka, Clovis and Paulo bersama-sama di hari-hari terakhir mereka.

Keduanya dicurigai terinfeksi virus corona dan ditempatkan di tempat tidur yang berdekatan dengan pasien Covid-19 di rumah sakit umum.

Berakhir tragis
Pagi hari 1 April, Salete mengalami gagal jantung dan paru dan tidak selamat.

Hari berikutnya, Clovis Vieira juga meninggal dengan gagal jantung.

Malamnya, adiknya Paulo meninggal.

“Kami sangat sedih. Kami tujuh bersaudara yang dekat.

Kami sayang satu sama lain. Hidup keluarga kami jadi mimpi buruk. Saya tak percaya apakah ini benar-benar terjadi,” kata Maria do Carmo Vieira.

Salete dan Paulo dikuburkan dalam peti mati tertutup sebagaimana panduan yang dikeluarkan oleh National Agency for Health Surveillance untuk tersangka atau pasien dengan Covid-19.

Clovis dikremasi, sebagaimana keinginannya.

Tiga upacara diadakan terpisah, beberapa hari sesudah kematian, dilangsungkan singkat dihadiri oleh 10 orang, maksimum yang diperbolehkan pihak berwenang Brasil. (TribunPalu.com, TribunStyle.com)

Sebagian artikel ini sudah tayang di TribunPalu.com dan bbc news berjudul: Positif Virus Corona setelah Hadiri Pesta di Spanyol, Pangeran Belgia Sampaikan Permohonan MaafVirus corona: Tragedi pesta ulang tahun yang jadi sumber infeksi Covid-19, 14 tertular, tiga meninggal dunia

Sumber: Tribun Palu
Tags:
virus coronaCovid-19BelgiaSpanyolJoachimPangeran Belgia positif virus corona
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved