Virus Corona
KABAR GEMBIRA! Ditemukan Cara Baru Netralkan Virus Corona, Antibodi Mantan Pasien SARS Jadi Andalan
Para ilmuwan terus berupaya untuk menemukan penyembuhan pasien Covid-19 yang hingga saat ini masih mewabah.
Penulis: Anggie Irfansyah
Editor: Agung Budi Santoso
Meski sejauh ini belum ada penelitian mengenai ketahanan virus penyebab Covid-19 di permukaan, tapi diduga hasilnya tak akan jauh berbeda dari satu rumpun sesama virus corona lainnya.
Kabar baiknya, virus tersebut dianggap bisa mati dengan bahan disinfektan seperti alkohol dengan kadar 60-70%, hidrogen peroksida 0,5%, atau sodium hipoklorit 0,1% dalam waktu 1 menit.
Sehingga masyakarat diimbau untuk rajin membersihkan permukaan benda yang sering disentuh seperti telepon genggam, gagang pintu, dan meja kerja menggunkaan bahan disinfektan.
• Tak Peduli Keselamatan Keluarga, Pasien Corona Maksa Pulang untuk Rayakan Lebaran, Ancam Bunuh Diri
• Brasil Menjadi Episentrum Baru Skala Global Pandemi Virus Corona karena Meremehkan Hal Ini
3. Akan lemah di suhu panas
Memang sejauh ini belum ada penelitian yang menyebut bahwa virus penyebab Covid-19 lemah terhadap panas.
Akan tetapi, virus corona penyebab penyakit SARS telah terbukti bisa melemah pada suhu yang panas.
Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh badan kesehatan dunia, World Health Organization (WHO), virus penyebab SARS sendiri bisa terbunuh pada suhu 56°C.
4. Tak mampu bertahan lama di permukaan

Virus corona memang bisa bertahan beberapa hari di permukaan.
Namun, seiring berjalannya waktu, virus ini tak lagi cukup kuat untuk bisa menimbulkan infeksi kepada seseorang.
Melihat kondisi tersebut, baik WHO maupun Kementerian Kesehatan RI tak melarang pengiriman paket antar negara karena risiko penularan melalui media pengiriman paket tersebut dianggap sangat rendah.
5. Kalah dengan antibodi yang baik
Perlu diketahui, infeksi Covid-19 memang bisa dilihat dari tingkat keparahan, mulai dari yang ringan hingga parah.
Seperti pada pasien yang dinyatakan positif Covid-19 dengan gejala ringan, maka bisa sembuh dengan sendirinya selama daya tahan tubuhnya baik.
Mengacu pada penelitian yang dilakukan di Australia menyatakan bahwa salah satu kelemahan virus corona adalah dalam menghadapi antibodi yang sehat.
Syaratnya yakni tetap melihat secara teratur kadar antibodi yang dihasilkan oleh seorang pasien Covid-19 berusia 47 tahun dengan gejala ringan hingga sedang, seperti:
1. Pasien tersebut tak punya penyakit penyerta yaitu hipertensi atau diabetes.
2. Kondisi tubuh secara keseluruhan sehat dan hanya terdapat satu infeksi yang tengah dialami, yaitu Covid-19.
3. Pada hari ke 7-9 sejak gejala Covid-19 pertama kali muncul pada pasien tersebut, sejumlah antibodi mulai terbentuk di tubuh.
Tanda yang diketahui tersebut menunjukkan tubuh tengah mengeluarkan berbagai senjatanya untuk berusaha melawan virus corona.
Sehingga beberapa hari setelah antibodi terbentuk, tubuh pasien tersebut mulai membaik.
Akan tetapi, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut dalam skala yang lebih besar lagi untuk melihat pola “peperangan” antara virus corona dan antibodi.
Tak memungkiri juga penelitian di atas bisa dijadikan sebagai pengingat pentingnya menjaga daya tahan tubuh dengan menjalani pola hidup yang sehat.
Beberapa kelemahan virus corona itulah perlu diketahui supaya masyarakat dapat memahami bagaimana cara mencegah penularan Covid-19.
Selain itu tetap waspada akan wabah corona dan tak boleh meremehkan adanya virus ini.
Masyarakat pun harus selalu melakukan pencegahan di mana ia berada dan setiap waktu.
Hal itu guna meminimalisir risiko masyarakat terinfeksi virus ini dan bisa meredam wabah yang kian meluas ini. (TribunStyle.com/Anggie)
• Mengaku Dikucilkan & Dapat Sindiran Tetangga, Terungkap 6 Fakta Adik Via Vallen Positif Corona
• Tak Peduli Keselamatan Keluarga, Pasien Corona Maksa Pulang untuk Rayakan Lebaran, Ancam Bunuh Diri
• Berdamai dengan Covid-19, Ini Aturan New Normal yang Wajib Dipatuhi Perusahaan di Tempat Kerja